Jumat, 17 Mei 2024

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Lakukan Inovasi Baca 30 Menit Setiap Pagi

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar sudah memulai programnya dari tingkat pelajar dalam meningkatkan Indek Literasi Budaya membaca.

Tidak itu saja, walaupun indeks budaya baca di Provinsi Riau saat ini Kabupaten Kampar mencapai indek paling tertinggi dengan persentase 64,35 persen, akan tetapi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip kampar Ir Nurhasani MM terus melakukan Inovasi dengan membuat program "Membaca selama 30 menit sebelum bekerja". 

Yamaha

Di mana program atau inovasi tersebut dimulai oleh Kadis Nurhasani usai apel pagi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar Bangkinang Kota, Senin (27/12/21). 

Dalam memulai inovasi tersebut langsung dilaksanakan ujicoba membaca buku dengan memahami bukan menghafal, pada kesempatan tersebut Kadis Nurhasani, Sekretaris Akhyar dan Kabid Pelayanan Syamsir tampil menjelaskan, isi kandungan buku setelah diberi kesempatan selama 15 menit untuk membaca buku.
"Inilah makna sebenarnya dari literasi pustaka berbeda dengan toko buku," kata Nurhasani. 

Baca Juga:  Percepatan Vaksinasi bagi Usia Sekolah dan Lansia

Dalam hal tersebut, Sekretaris Akhyar mendapatkan nilai terbaik dan memperoleh juara I dalam pemaparan, Kadis Nurhasani juara II dan Kabid Pelayanan Syamsir juara III. Pada hari berikutnya akan terus dilakukan hal yang sama untuk para Kasi, ASN, THL dan TKS di lingkungan Perpustakaan. 

- Advertisement -

Nurhasani menyampaikan, bahwa literasi dasar yang harus dimiliki ASN, yakni, baca-tulis, berhitung, literasi sains, literasi TIK, literasi keuangan, dan literasi budaya serta kewarganegaraan. Salah satu upaya meredam hoaks, yakni ASN harus mempunyai budaya literesi membaca. 

Untuk itu, langkah yang dilakukan Dinas Perpustakaan dalam peningkatan indeks budaya baca selaku liding sektor gudang buku, selain menyuruh siswa, mahasiswa serta masyarakat untuk membaca tetapi yang utama harus rajin membaca. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Mendagri Malaysia Bantu Renovasi Masjid Jamik Air Tiris

"Makanya ke depan setiap hari di Dinas Perpustakaan mulai Senin sampai Kamis seluruh ASN, THL dan TKS yang ada di lingkungan Dinas Perpustakaan akan dilaksanakan kegiatan membaca selama lebih kurang 30 menit untuk membaca buku sebelum memulai pekerjaan," terang Nurhasani.

Untuk siketahui, Indeks Budaya baca kita saat ini memang terbatas di Riau di atas Pekanbaru hanya 59,10 persen dan Siak 55, 88 persen. Akan tetapi kita berkeinginan kedepan setidaknya indka budaya baca di Kampar di atas 70 persen.

"Dalam peningkatan dan penilaian indeks nantinya, setiap orang harus memiliki tiga buku dirumah. Maka apabila penduduk Kampar lebih kurang 1 juta, maka lebih kurang tiga juta buku berada di Kampar," terang Nurhasani.

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: E Sulaiman

 

 

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar sudah memulai programnya dari tingkat pelajar dalam meningkatkan Indek Literasi Budaya membaca.

Tidak itu saja, walaupun indeks budaya baca di Provinsi Riau saat ini Kabupaten Kampar mencapai indek paling tertinggi dengan persentase 64,35 persen, akan tetapi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip kampar Ir Nurhasani MM terus melakukan Inovasi dengan membuat program "Membaca selama 30 menit sebelum bekerja". 

Di mana program atau inovasi tersebut dimulai oleh Kadis Nurhasani usai apel pagi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar Bangkinang Kota, Senin (27/12/21). 

Dalam memulai inovasi tersebut langsung dilaksanakan ujicoba membaca buku dengan memahami bukan menghafal, pada kesempatan tersebut Kadis Nurhasani, Sekretaris Akhyar dan Kabid Pelayanan Syamsir tampil menjelaskan, isi kandungan buku setelah diberi kesempatan selama 15 menit untuk membaca buku.
"Inilah makna sebenarnya dari literasi pustaka berbeda dengan toko buku," kata Nurhasani. 

Baca Juga:  Repol Ajak Para Pemain Junjung Sportivitas

Dalam hal tersebut, Sekretaris Akhyar mendapatkan nilai terbaik dan memperoleh juara I dalam pemaparan, Kadis Nurhasani juara II dan Kabid Pelayanan Syamsir juara III. Pada hari berikutnya akan terus dilakukan hal yang sama untuk para Kasi, ASN, THL dan TKS di lingkungan Perpustakaan. 

Nurhasani menyampaikan, bahwa literasi dasar yang harus dimiliki ASN, yakni, baca-tulis, berhitung, literasi sains, literasi TIK, literasi keuangan, dan literasi budaya serta kewarganegaraan. Salah satu upaya meredam hoaks, yakni ASN harus mempunyai budaya literesi membaca. 

Untuk itu, langkah yang dilakukan Dinas Perpustakaan dalam peningkatan indeks budaya baca selaku liding sektor gudang buku, selain menyuruh siswa, mahasiswa serta masyarakat untuk membaca tetapi yang utama harus rajin membaca. 

Baca Juga:  Vaksinasi Anak Resmi Di-launching

"Makanya ke depan setiap hari di Dinas Perpustakaan mulai Senin sampai Kamis seluruh ASN, THL dan TKS yang ada di lingkungan Dinas Perpustakaan akan dilaksanakan kegiatan membaca selama lebih kurang 30 menit untuk membaca buku sebelum memulai pekerjaan," terang Nurhasani.

Untuk siketahui, Indeks Budaya baca kita saat ini memang terbatas di Riau di atas Pekanbaru hanya 59,10 persen dan Siak 55, 88 persen. Akan tetapi kita berkeinginan kedepan setidaknya indka budaya baca di Kampar di atas 70 persen.

"Dalam peningkatan dan penilaian indeks nantinya, setiap orang harus memiliki tiga buku dirumah. Maka apabila penduduk Kampar lebih kurang 1 juta, maka lebih kurang tiga juta buku berada di Kampar," terang Nurhasani.

 

Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)

Editor: E Sulaiman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari