KUOK (RIAUPOS.CO) – Klub motor gede (Moge) tertua di Indonesia Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter melakukan eksplorasi ke Rumah Lontiok Kandil Kemilau Emas Pulau Belimbing 1 di Kuok, Sabtu (21/5) siang.
Kedatangan Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter ini disambut silat persembahan bagi tamu kehormatan dan diiringi lantunan alat musik khas daerah Kampar, Calempong.
Setiba di sana, member Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter begitu fokus dan tertarik akan penjelasan tentang sejarah Rumah Lontiok yang sudah berdiri sejak tahun 1989.
Vice President Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter Rando Emirzan menyebutkan, klub mogenya mempunyai beberapa program yaitu brotherhood for Indonesian culture untuk mengeksplorasi budaya yang ada di Indonesia.
"Banyak masyarakat Riau yang belum mengetahui Rumah Lontiok. Banyak potensi yang bisa dikembangkan, sejarahnya Rumah Lontiok ini menarik untuk dilihat," sebut Rando.
Dilanjutkan Rando lagi, jika Rumah Lontiok dikelola dengan baik oleh pemerintah, justru akan mampu menarik minat wisatawan. "Bila dikelola dengan baik, Rumah Lontiok akan menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan begitu akan meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Dia bersama anggota Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter akan berusaha membantu mengeksplorasi potensi wisata ini dengan stakeholder terkait. "Selepas ini nanti kami akan temui pihak terkait agar bisa membantu mengembangkan potensi wisata yang ada di Rumah Lontiok. Agar bisa lebih diperhatikan lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter sudah beberapa kali mengeksplorasi potensi wisata di Riau. "Bulan lalu kita sudah lakukan di Masjid Jami’, masjid tua juga. Nanti kita akan coba eksplorasi lagi tempat-tempat lain," cakapnya.
Sementara itu budayawan lokal Syarkawi sangat berterimakasih atas kunjungan ini. "Terimakasih, kita bangga ada kunjungan dari komunitas motor gede. Kita harapkan kedatangan komunitas ini dapat membantu melestarikan cagar budaya Rumah Lontiok," pintanya.
Syarkawi juga berharap, agar keberadaan Rumah Lontiok mendapatkan atensi yang besar dari pemerintah. "Rumah Lontiok ini merupakan aset wisata. Namun masih kurang perhatian kita terhadap cagar budaya yang ada," ujarnya.(kom)