TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Kasus perampokan di Desa Sepakat Jaya, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (22/2) kemarin sempat heboh. Dalam pengakuan korban Eki, uang Rp30 juta miliknya yang akan digunakan untuk resepsi pernikahan habis digasak pelaku perampokan berjumlah dua orang.
Polsek Mandah melakukan penyelidikan dan meminta korban untuk melaporkan kasus tersebut. “Sebelumnya kami sudah melakukan penyelidikan dan meminta korban untuk melapor,” kata Kapolsek Mandah AKP Budi Ikhsani Prakasa, Senin (24/2).
Namun, setelah berkoordinasi melalui via telepon, korban mengakui telah merekayasa kasus perampokan tersebut.
“Uang yang informasinya untuk antaran belanja Rp40 juta sudah dipakai untuk membayar utang sekitar Rp30 juta, mungkin merasa panik sehingga dia merekayasa uang tersebut dirampok,”ucap Kapolsek.
Terakhir disampaikan Kapolsek, Eki juga sudah dipanggil ke Mapolsek Mandah untuk mengklarifikasi jika tidak benar adanya perampokan.
Atas peristiwa yang sempat membuat masyarakat resah ini, Eki membuat sebuah video klarifikasi di mana dalam video tersebut Eki menyampaikan informasi mengenai dirinya yang menjadi korban perampokan adalah tidak benar atau hoaks.
Dalam pernyataannya, Eki menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kecamatan Mandah.
Eki juga meminta maaf kepada pihak terkait seperti pemerintah dan aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian Sektor Mandah.
Ia mengakui telah menyebabkan kehebohan di media sosial dengan menyebarkan informasi palsu mengenai perampokan yang dialaminya.
Eki mengungkapkan, alasan di balik penyebaran informasi hoaks tersebut adalah karena dirinya mengalami kesulitan keuangan.
Ia mengaku uang sebesar Rp 30 juta yang seharusnya digunakan untuk antaran pernikahan pada Ahad (23/2) di Lahang, Kecamatan Gaung, telah habis digunakan untuk membayar hutang.
Sementara, ia masih membutuhkan tambahan Rp10 juta lagi untuk memenuhi jumlah yang telah disepakati sebesar Rp40 juta. Oleh karena itu, ia kemudian membuat skenario seolah-olah dirinya menjadi korban perampokan.
“Saya melakukan itu karena uang saya kurang untuk membayar uang antaran sebesar Rp40 juta. Uang Rp30 juta yang saya miliki telah habis untuk membayar hutang kepada orang lain. Karena itu, saya membuat skenario bahwa saya telah dirampok,” jelasnya.
Di akhir klarifikasinya, Eki menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terdampak oleh berita bohong yang disebarkannya.
Ia juga menyesal karena tindakannya tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan menyulitkan aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya. “Sekali lagi, saya betul-betul minta maaf atas hebohnya berita saya di media sosial. Saya menyesali perbuatan ini dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” tutupnya.(*2/gem)