Rabu, 22 Oktober 2025
spot_img

300 KK Tuntut Kompensasi Perusahaan dan PLN

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Terganggunya pelayanan listrik PLN di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara akibat kabel listrik PLN tersangkut kapal ponton mitra PT Sumatera Riang Lestari (SRL) membuat masyarakat sengsara.

Karena sejak kejadian sepekan lalu, tidak ada konpensasi sama sekali dari perusahaan maupun pihak PLN wilayah Dumai, yang membawahi listrik PLN di Pulau Rupat. Bahkan sebelum mesin genset bantuan perusahaan sampai ke lokasi kampung, masyarakat harus gelap gulita di malam hari.

’’Kami gelap gulita di malam hari. Jaringan komunikasi kami juga terputus. Makanya wajar kami menuntut kompensasi ke perusahaan dan juga PLN. Karena kami pelanggan yang selalu membeli token listrik maupun melalui sistem bayar bulanan,’’ ujar Lili, salah seorang warga Dusun Hutan Samak, Senin (28/7).

Baca Juga:  4 Tambahan PDP Berasal dari Mandau

Ia mengaku sudah melayangkan surat ke Pj Kades Titi Akar, yakni agar pihak desa menyampaikan tuntutan kompensasi ke perusahaan. Pj Kades Titi Akar, Adi Putra menyampaikan, untuk persoalan listrik sudah mulai diatasi oleh pihak perusahaan dengan mendatangkan mesin genset. Meski menyalanya hanya pada malam hari, namun ini sangat membantu masyarakat di tengah kondisi listrik yang padam akibat terputusnya aliran listrik PLN, yang disebabkan kabelnya tersangkut kapal ponton mitra PT SRL.

Humas PT SRL Yuri Prayoga A yang dikonfirmasi, Senin (28/7) menyampaikan, untuk pemasangan mesin genset hanya bersifat sementara saja, karena ini untuk kondisi emergency saja dan sambil menunggu perbaikan gardu.

‘’Mesin genset yang dipasang dibuat untuk 2 lokasi. Jika 24 jam mesin gensetnya menyala tentu risikonya besar. Operator juga perlu istirahat, termasuk mesin juga perlu diistirahatkan,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Satnarkoba Bongkar Sindikat Peredaran Narkoba

Di sisi lain, katanya lagi, untuk keamanan mesin genset menjadi tanggung jawab penuh pihak kapal. Terkait kompensasi, Yuri meminta langsung tanyakan ke pihak kapal atau pihak PLN.

‘’Saya tidak punya kapasitas untuk berbicara itu, saya hanya mendampingi karena mereka bekerja dalam wilayah PT SRL,’’ jelasnya.

Team Leader Pengendalian Unit Tersebar Pulau Rupat PLN Wilayah Dumai, Recky Maimito Marbun menyampaikan, terkait listrik menyala dari magrib hingga pukul 24.00 WIB ada kendala teknis berupa BBM solar yang tak mencukupi.

‘’Makanya ini akan didudukkan bersama PLN Wilayah Dumai. Termasuk nanti kompensasi untuk masyarakat juga akan disampaikan,’’ ujarnya.(ksm)

 






Reporter: Abu Kasim

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Terganggunya pelayanan listrik PLN di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara akibat kabel listrik PLN tersangkut kapal ponton mitra PT Sumatera Riang Lestari (SRL) membuat masyarakat sengsara.

Karena sejak kejadian sepekan lalu, tidak ada konpensasi sama sekali dari perusahaan maupun pihak PLN wilayah Dumai, yang membawahi listrik PLN di Pulau Rupat. Bahkan sebelum mesin genset bantuan perusahaan sampai ke lokasi kampung, masyarakat harus gelap gulita di malam hari.

’’Kami gelap gulita di malam hari. Jaringan komunikasi kami juga terputus. Makanya wajar kami menuntut kompensasi ke perusahaan dan juga PLN. Karena kami pelanggan yang selalu membeli token listrik maupun melalui sistem bayar bulanan,’’ ujar Lili, salah seorang warga Dusun Hutan Samak, Senin (28/7).

Baca Juga:  Iyet Bustami dan Bagus Santoso Tak Bisa Memilih

Ia mengaku sudah melayangkan surat ke Pj Kades Titi Akar, yakni agar pihak desa menyampaikan tuntutan kompensasi ke perusahaan. Pj Kades Titi Akar, Adi Putra menyampaikan, untuk persoalan listrik sudah mulai diatasi oleh pihak perusahaan dengan mendatangkan mesin genset. Meski menyalanya hanya pada malam hari, namun ini sangat membantu masyarakat di tengah kondisi listrik yang padam akibat terputusnya aliran listrik PLN, yang disebabkan kabelnya tersangkut kapal ponton mitra PT SRL.

Humas PT SRL Yuri Prayoga A yang dikonfirmasi, Senin (28/7) menyampaikan, untuk pemasangan mesin genset hanya bersifat sementara saja, karena ini untuk kondisi emergency saja dan sambil menunggu perbaikan gardu.

- Advertisement -

‘’Mesin genset yang dipasang dibuat untuk 2 lokasi. Jika 24 jam mesin gensetnya menyala tentu risikonya besar. Operator juga perlu istirahat, termasuk mesin juga perlu diistirahatkan,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Empat Ton Gula Dimusnahkan

Di sisi lain, katanya lagi, untuk keamanan mesin genset menjadi tanggung jawab penuh pihak kapal. Terkait kompensasi, Yuri meminta langsung tanyakan ke pihak kapal atau pihak PLN.

- Advertisement -

‘’Saya tidak punya kapasitas untuk berbicara itu, saya hanya mendampingi karena mereka bekerja dalam wilayah PT SRL,’’ jelasnya.

Team Leader Pengendalian Unit Tersebar Pulau Rupat PLN Wilayah Dumai, Recky Maimito Marbun menyampaikan, terkait listrik menyala dari magrib hingga pukul 24.00 WIB ada kendala teknis berupa BBM solar yang tak mencukupi.

‘’Makanya ini akan didudukkan bersama PLN Wilayah Dumai. Termasuk nanti kompensasi untuk masyarakat juga akan disampaikan,’’ ujarnya.(ksm)

 






Reporter: Abu Kasim
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Terganggunya pelayanan listrik PLN di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara akibat kabel listrik PLN tersangkut kapal ponton mitra PT Sumatera Riang Lestari (SRL) membuat masyarakat sengsara.

Karena sejak kejadian sepekan lalu, tidak ada konpensasi sama sekali dari perusahaan maupun pihak PLN wilayah Dumai, yang membawahi listrik PLN di Pulau Rupat. Bahkan sebelum mesin genset bantuan perusahaan sampai ke lokasi kampung, masyarakat harus gelap gulita di malam hari.

’’Kami gelap gulita di malam hari. Jaringan komunikasi kami juga terputus. Makanya wajar kami menuntut kompensasi ke perusahaan dan juga PLN. Karena kami pelanggan yang selalu membeli token listrik maupun melalui sistem bayar bulanan,’’ ujar Lili, salah seorang warga Dusun Hutan Samak, Senin (28/7).

Baca Juga:  Honor MDA Dianggarkan dalam APBD 2020

Ia mengaku sudah melayangkan surat ke Pj Kades Titi Akar, yakni agar pihak desa menyampaikan tuntutan kompensasi ke perusahaan. Pj Kades Titi Akar, Adi Putra menyampaikan, untuk persoalan listrik sudah mulai diatasi oleh pihak perusahaan dengan mendatangkan mesin genset. Meski menyalanya hanya pada malam hari, namun ini sangat membantu masyarakat di tengah kondisi listrik yang padam akibat terputusnya aliran listrik PLN, yang disebabkan kabelnya tersangkut kapal ponton mitra PT SRL.

Humas PT SRL Yuri Prayoga A yang dikonfirmasi, Senin (28/7) menyampaikan, untuk pemasangan mesin genset hanya bersifat sementara saja, karena ini untuk kondisi emergency saja dan sambil menunggu perbaikan gardu.

‘’Mesin genset yang dipasang dibuat untuk 2 lokasi. Jika 24 jam mesin gensetnya menyala tentu risikonya besar. Operator juga perlu istirahat, termasuk mesin juga perlu diistirahatkan,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Heboh, Warga Bantan Ditemukan Meninggal di Tepi Jalan

Di sisi lain, katanya lagi, untuk keamanan mesin genset menjadi tanggung jawab penuh pihak kapal. Terkait kompensasi, Yuri meminta langsung tanyakan ke pihak kapal atau pihak PLN.

‘’Saya tidak punya kapasitas untuk berbicara itu, saya hanya mendampingi karena mereka bekerja dalam wilayah PT SRL,’’ jelasnya.

Team Leader Pengendalian Unit Tersebar Pulau Rupat PLN Wilayah Dumai, Recky Maimito Marbun menyampaikan, terkait listrik menyala dari magrib hingga pukul 24.00 WIB ada kendala teknis berupa BBM solar yang tak mencukupi.

‘’Makanya ini akan didudukkan bersama PLN Wilayah Dumai. Termasuk nanti kompensasi untuk masyarakat juga akan disampaikan,’’ ujarnya.(ksm)

 






Reporter: Abu Kasim

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari