BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – SEJAK sepekan 300 kepala keluarga (KK) di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis gelap gulita. Hal ini disebabkan kabel listrik PLN yang menghubungkan Desa Titi Akar menuju Dusun Hutan Samak yang dibelah oleh sungai tersangkut kapal ponton milik mitra PT Sumatera Riang Lestasi (SRL).
Kejadian itu berawal dari kapal tougboad yang menarik kapal ponton yang biasanya digunakan untuk muatan kayu milik perusahaan, saat melintasi Sungai Titi Akar, kabel listrik PLN yang melentur di tengah sungai tersangkut ponton. Akhirnya kabel tersebut terseret dan membuat puncak tower penyangga kabel tersebut bengkok.
’’Sudah dua kali kejadian ini. Pertama sekitar dua bulan lalu, tapi hanya kabel saja yang tersangkut dan bisa langsung diperbaiki. Kali ini selain tersangkut, juga terseret dan menyebabkan tiang tower bagian atas bengkok serta menyebabkan aliran listrik terputus,’’ ujar Team Leader Pengendalian Unit Tersebar Pulau Rupat PLN Wilayah Dumai, Recky Maimito Marbun, Ahad (27/7).
Ia menyebutkan, saat ini dirinya sedang berada di Hutan Samak menunggu mesin genset yang dijanjikan perusahan untuk dipasang sementara, dalam mengatasi persoalan listrik di sana.
‘’Kami masih menunggu mesin genset yang rencananya dipasang hari ini. Terhadap persoalan ini perusahaan mau bertanggung jawab dan memperbaiki kabel yang putus serta tiang tower yang bengkok,’’ jelasnya.
Menurutnya, karena sistem kelistrikan di Pulau Rupat ini adalah terkoneksi dengan PLN Wilayah Sumatera, maka yang padam hanya di Dusun Hutan Samak saja. Karena untuk jaringan ke daerah lain masih normal.
Sedangkan Lili, salah seorang warga Dusun Hutan Samak sangat menyangkan lambatnya penanganan listrik di dusunnya. Karena sudah satu pekan kejadiannya, belum juga ada pasokan listrik cadangan sesuai yang dijanjikan perusahaan.
Lili sudah menyampaikan persoalan ini kepada pihak PLN. Karena dampaknya warga Dusun Hutan Samak terhenti aktivitasnya. Bahkan mengganggu anak sekolah yang tidak bisa belajar di malam hari.
‘’Karena pada malam hari gelap gulita bisa saja terjadi macam-macam hal yang tidak diinginkan. Kami minta pihak PLN segera memperbaiki listrik ini biar kembali menyala,’’ jelas Lili.
Sedangkan Pj Kades Titi Akar, Adi Putra yang dikonfirmasi menyebutkan, saat ini masyarakat menunggu mesin genset dari perusahaan, yang rencananya hari ini dipasang. Karena sudah sepekan lampu PLN di dusun yang berpenduduk 300 KK gelap gulita di malam hari.
‘’Sudah satu pekan ini gelap gulita dan pengiriman mesin dari perusahaan memang perlu proses. Makanya kami mengharapkan listrik cepat menyala,’’ harapnya.
Sementara itu, Humas PT SRL Yuri Prayoga yang dikonfirmasi menyebutkan, persoalan ini sudah ditangani oleh mitra perusahaan. Karena kejadian ini berawal dari alat mitra PT SRL berupa kapal ponton yang mengenai kabel listrik PLN di Desa Titi Akar.
‘’Jadi mereka bertanggung jawab dan kooperatif. Bahkan terakhir tanggal 23 Juli lalu, saya mendampingi mitra kita ke lokasi untuk survei peletakkan mesin genset untuk menanggulangi listrik padam di Dusun Hutan Samak tersebut,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan, sekarang genset dari mitra perusahaan sudah siap digunakan dan sedang dalam perjalanan dikirimkan ke lokasi Dusun Hutan Samak.
’’Kami sebelumnya sudah bertemu Kepala PLN Dumai untuk membicarakan hal ini. Pihak PLN juga menyetujui untuk instalasi dan pemasangan genset sementara ini dibantu oleh pihak PLN,’’ jelasnya.(hen)
Laporan ABU KASIM, Bengkalis