Minggu, 7 Juli 2024

Masyarakat Minta Muntai Barat Dijadikan Pos Lintas Batas Negara RI

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Perbatasan adalah wajah negara. Pulau Bengkalis sebagai pulau terluar dan terdepan Indonesia harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Ini diakibatkan oleh wilayah kedaulatan NKRI yang semakin berkurang, akibat abrasi pantai yang mencapai 2 KM sejak kurun waktu 20 tahun.
 
"Kami masyarakat Muntai Barat,  Kecamatan Bantan, Bengkalis meminta pemerintah pusat  agar membangun dan menetapkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN)  di Desa Kami. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat," ujar Solihin, tokoh muda masyarakat Muntai Barat, Rabu (27/10/2021).
 
Ia menyebutkan, ada beberapa alasan kenapa pulau Bengkalis harus dituangkan dalam Peraturan Presiden tentang PLBN  atas dasar pertimbangan, yakni wilayah kedaulatan NKRI makin berkurang akibat abrasi pantai.
 
"Jika ini dibangun PLBN akan menjadi perhatian khusus pemerintah pusat pulau kita ini. Apalagi Pak Jokowi sudah datang dan melihat langsung abrasi yang tak jauh dari Pos Angkatan Laut di Desa Mungai Barat," ujar Solihin.
 
Alasan lain kata Solhin, jika PLBN  dibangun di pulau Bengkalis  yaitu kababupaten Bengkalis, maka akan merangkai jambatan 3 kabupaten yaitu Bengkalis, Meranti dan Siak di daratan pulau Sumatera.
 
Tentu kata Solihin yang berhasil mendatangkan Presiden Jokowi ke kampungnya, dari segi tiga pulau yang sudah terangkat, tentu akan menumbuhkan sektor perdagangan yang cukup strategis. Karena pulau Bengkalis akan menjadi pulau transit Provinsi Riau, Sumbar, Sumatra Utara, Aceh, Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan.
 
"Kami melihat  Desa Muntai cukup strategis dari semua aspek, baik untuk menjaga kedaulatan negara, perdagangan dengan negara tetangga karena posisinya terletak pada 1 dari 7 titik Noll Indonesi. Ini juga dapat diihat dari dokumen penetapan titik nol Indonesia oleh BNPP," ujarnya.
 
Kemudian terang Solihin lagi, untuk kepentingan menjaga keamanan negara teleh terbukti dengan berdirinya radar Angkatan laut (AL)di  Desa Muntai Barat serta sejumlaj fasilitas negara strategis lainya.
 
Ia juga menyebutkan, dari segi historis dasar uutuk berdirinya PLBN di pulau Bengkalis jika ditarik antara kerajaan Siak yaitu Raja Kecik dengan kerajaan Johor, Malaysia terdapat hubungan kekeluargaan atau emosional yang sangat kuat.
 
"Nah. Hal ini akan mempermudahkan urusan kita terkait dengan  Malaysia dalam membangun PLBN di Negara Malaysia dan sejumlah pertimbangan lainya," ujarnya yang saat ini sedang mengembangkan objek wisata pantai Raja Kecik di Desa Muntai Barat.
 
Laporan:  Abu Kasim (Bengkalis) 
 
Editor: Erwan Sani
Baca Juga:  Empat Warga Rohingya Diamankan di Pulau Rupat
BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Perbatasan adalah wajah negara. Pulau Bengkalis sebagai pulau terluar dan terdepan Indonesia harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Ini diakibatkan oleh wilayah kedaulatan NKRI yang semakin berkurang, akibat abrasi pantai yang mencapai 2 KM sejak kurun waktu 20 tahun.
 
"Kami masyarakat Muntai Barat,  Kecamatan Bantan, Bengkalis meminta pemerintah pusat  agar membangun dan menetapkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN)  di Desa Kami. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat," ujar Solihin, tokoh muda masyarakat Muntai Barat, Rabu (27/10/2021).
 
Ia menyebutkan, ada beberapa alasan kenapa pulau Bengkalis harus dituangkan dalam Peraturan Presiden tentang PLBN  atas dasar pertimbangan, yakni wilayah kedaulatan NKRI makin berkurang akibat abrasi pantai.
 
"Jika ini dibangun PLBN akan menjadi perhatian khusus pemerintah pusat pulau kita ini. Apalagi Pak Jokowi sudah datang dan melihat langsung abrasi yang tak jauh dari Pos Angkatan Laut di Desa Mungai Barat," ujar Solihin.
 
Alasan lain kata Solhin, jika PLBN  dibangun di pulau Bengkalis  yaitu kababupaten Bengkalis, maka akan merangkai jambatan 3 kabupaten yaitu Bengkalis, Meranti dan Siak di daratan pulau Sumatera.
 
Tentu kata Solihin yang berhasil mendatangkan Presiden Jokowi ke kampungnya, dari segi tiga pulau yang sudah terangkat, tentu akan menumbuhkan sektor perdagangan yang cukup strategis. Karena pulau Bengkalis akan menjadi pulau transit Provinsi Riau, Sumbar, Sumatra Utara, Aceh, Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan.
 
"Kami melihat  Desa Muntai cukup strategis dari semua aspek, baik untuk menjaga kedaulatan negara, perdagangan dengan negara tetangga karena posisinya terletak pada 1 dari 7 titik Noll Indonesi. Ini juga dapat diihat dari dokumen penetapan titik nol Indonesia oleh BNPP," ujarnya.
 
Kemudian terang Solihin lagi, untuk kepentingan menjaga keamanan negara teleh terbukti dengan berdirinya radar Angkatan laut (AL)di  Desa Muntai Barat serta sejumlaj fasilitas negara strategis lainya.
 
Ia juga menyebutkan, dari segi historis dasar uutuk berdirinya PLBN di pulau Bengkalis jika ditarik antara kerajaan Siak yaitu Raja Kecik dengan kerajaan Johor, Malaysia terdapat hubungan kekeluargaan atau emosional yang sangat kuat.
 
"Nah. Hal ini akan mempermudahkan urusan kita terkait dengan  Malaysia dalam membangun PLBN di Negara Malaysia dan sejumlah pertimbangan lainya," ujarnya yang saat ini sedang mengembangkan objek wisata pantai Raja Kecik di Desa Muntai Barat.
 
Laporan:  Abu Kasim (Bengkalis) 
 
Editor: Erwan Sani
Baca Juga:  Wabup Bengkalis Pimpin Apel Karhutla
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari