BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Akan diselenggarakan iven festival lampu colok oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis, memeriahkan menyambut hari raya Idulfitri pada 27 Ramadhan 1442 Hijriyah tahun 2021 ini.
Saat ini, sebagian pemuda di desa-desa di wilayah Kabupaten Bengkalis sedang semangat semangatnya bergotong-royong untuk membuat miniatur lampu colok. Lampu colok merupakan tradisi turun temurun di kabupaten Bengkalis yang terbuat dari kaleng bekas. Sedangkan, untuk menaranya terbuat dari kayu yang tersusun rapi sesuai skema gambar.
Seperti disampaikan Mahadansyah salah seorang tokoh pemuda Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Dia mengatakan saat ini, dirinya bersama pemuda desa setempat sedang bersama-sama bergotong-royong membuat miniatur lampu colok.
“Untuk miniatur lampu colok di Desa Simpang Ayam pada tahun ini kembali akan membuat miniatur bernuansa Islam yaitu miniatur masjid, dengan prediksi lampu colok sekitar 5000 an lebih kaleng bekas,” ungkap pemuda yang akrab disapa Adan.
“Semoga dengan gotong-royong bersama ini, miniaturnya cepat selesai, kami bekerja dari siang hingga kemalam hari,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) pada Ramadhan 1442 H tahun 2021 ini akan kembali menggelar iven festival lampu colok tingkat Kabupaten Bengkalis.
Bulan Ramadan atau menyambut Hari Raya Idul Fitri warga masyarakat Kabupaten Bengkalis membuat miniatur lampu colok. Hal tersebut juga sudah menjadi tradisi warga Bengkalis turun temurun sejak dulu lagi.
“2020 lalu memang kita tidak ada melaksanakan kegiatan ini karena Covid-19 masih merajalela. Dan Alhamdulilah tahun ini kita akan melaksanakan kegiatan tersebut merupakan tradisi masyarakat,’’ ujarnya.(esi)
Kabupaten Bengkalis sejak turun temurun,” ujar Kadisbudparpora Anharizal.
Selain itu, Anharizal menjelaskan tentang perizinan untuk mengadakan festival lampu colok tersebut langsung ke Bupati Bengkalis. Kemudian kegiatan pemasangan lampu colok ini, akan dilaksanakan pada malam ke 27 Ramadan atau 27 likur.
“Pelaksanaan festival lampu colok ini, sebenarnya demi nyemarakkan malam 27 Ramadan. Selain itu, hal tersebut jadi momentum bagi Pemuda untuk menunjukkan kekompakannya dan kreativitas dalam membuat Menara lampu colok,” ungkapnya.
Lampu colok yang akan dipertandingkan dengan jumlah bervariasi, hingga ribuan kaleng bekas. Sedangkan miniatur menara lampu colok juga terlihat tiga dimensi.
“Lampu colok yang biasa itu merupakan dari kaleng bekas, lalu disusun di menara yang mempunyai arsitektur tersendiri diantaranya, kerapian, keberhasihan dan tiga dimensi. Pada tahun ini, pembukaan Festival colok tahun ini laksanakan di Simpang ayam. Dan untuk hadiah pertama Rp15 juta, juara II Rp13 juta, juara ke III Rp11 Jt dan hadiah harapan I Rp9 Juta, dan dikenakan pajak,” ujarnya.
Diharapkan kepada peserta lampu colok agar mengikuti protokoler kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. ‘’Kami menghimbau kepada masyarakat agar selalu mengikuti anjuran pemerintahan daerah tentang 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih dan jauhi dari kerumunan,” pungkasnya.(esi)