Kamis, 19 September 2024

Pintu Masuk ke Desa Diperketat dengan PPKM Skala Mikro

BANTAN (RIAU POS.CO)  – Wabah  Covid-19 terus meningkat tajam di Kabupaten Bengkalis. Bahkan penyebarannya merata dan sudah sampai ke tingkat RT. Di Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan mendadak 53 orang  warga terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi ini langsung mendapat perhatian Polres Bengkalis, Jumat (23/7/2021).

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT bersama jajarannya langsung meninjau kondisi di Desa Teluk Pambang. Selain itu melihat langsung pos-pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, sehingga bisa diaktifkan secara ketat.

Diduga meningkatnya Covid-19 di desa tersebut merupakan klaster acara pesta pernikahan. Hal itu diketahui dari masyarakat setempat, yang mengatakan jika dalam beberapa hari yang lalu baru saja dilangsungkan acara pesta pernikahan.

“Diduga musibah Covid-19 di Desa Teluk Pambang berasal dari acara rewang atau pesta pernikahan di desa setempat,” ujar salah seorang sumber yang minta namanya dirahasiakan.

- Advertisement -

Untuk memastikan kondisi PPKM Skala Mikro, Hendra Gunawan langsung memantau kondisi personil yang ada di Pos-Pos PPKM tersebut. Sehingga untuk 14 hari ke depan, akses pintu masuk menuju Desa Teluk Pampang di tutup total.

Baca Juga:  Sekda Pantau Pilkades Wonosari

“Kita akan terus pantau perkembangan musibah Covid-19 ini di Desa Teluk Pambang. Apa yang sudah menjadi kesepakatan dari desa untuk menutup akses pintu masuk desa juga kita monitor. Sebab, selama dua hari ini penambahan terkonfirmasi Covid-19 cukup signifikan. Maka rundingkan PPKM skala mikro memang betul-betul mikro. Ada tiga titik akses yang ditutup, disana terdapat 80 kepala keluarga, sedangkan yang terkonfirmasi sebanyak 22 kepala keluraga,” ujar  Hendra Gunawan.

- Advertisement -

Dikatakannya, Polres juga akan melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan Satgas Covid-19.

“Insyaallah kami akan melaksanakan rapat, untuk membahas hal ini. Kita akan upaya membantu ketersediaan masyarakat, agar benar-benar melaksanakan isolasi mandiri dan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes). Nanti kita akan rapatkan, siapakah yang akan berdonasi hingga penyediaan obat-obatannya, keputusan nanti disampaikan,” terang Hendra Gunawan.

Sementara itu, Kepala Desa Teluk Pambang Muhammad Ali, Jumat (23/7/2021) mengatakan,  saat ini masyarakat Desa Teluk Pambang sedang diuji dengan musibah Covid-19. Ini diawali pada tanggal 19 Juli 2021 lalu sampai hari ini (kemarin)

“Ada masyarakat yang demam jadi setelah itu dilakukan swab antigen ternyata hasilnya positif, pertama dilakukan swab itu sebanyak 19 orang atau 8 kepala keluarga (KK). Setelah  itu menyusul lagi di hari kedua berjumlah 28 orang dan tim kesehatan dari Puskesmas turun mengadakan swab langsung, hasilnya didapti 22 orang lagi terpapar. Sehingga jumlahnya mencapai 52 orang, semuanya positif,” ujar Muhammad Ali.

Baca Juga:  Jalan Sudah Disemen, Warga Apresiasi Bupati

Hasil swab antigen itu didapat dari 11 kepala keluarga. Sehingga hari ini pemerintah desa harus mengoptimalkan Pos-Pos PPKM skala mikro. Sebab, hasil musyawarh desa, sambun Muhammad Ali, sudah ditetapkan sebagai zona merah.

“Kami dari desa berupaya semaksimal mungkin dan menghimbau kepada masyarakat agar tetap mengkedepankan protokol kesehatan. Selain itu untuk mawas diri prokes harus diperhatikan. Kemarin pertemuan melalui musyawarah desa bersama Kapolsek, Babinkamtibmas, Babinsa dan seluruh masyarakat, sepakat menyetop pintu masuk di wilayah dusun dan memaksimalkan  Pos-Pos PPKM. Tujuannya tak lain adalah mencegah dampak virus covid-19 ini. Kemudian, Rapidtes dan swab antigen terus dilaksanakan oleh petugas Puskesmas bersama Satgas Covid-19,” ujarnya.

Laporan : Abu Kasim (Bengkalis)

Editor : Erwan Sani

BANTAN (RIAU POS.CO)  – Wabah  Covid-19 terus meningkat tajam di Kabupaten Bengkalis. Bahkan penyebarannya merata dan sudah sampai ke tingkat RT. Di Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan mendadak 53 orang  warga terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi ini langsung mendapat perhatian Polres Bengkalis, Jumat (23/7/2021).

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT bersama jajarannya langsung meninjau kondisi di Desa Teluk Pambang. Selain itu melihat langsung pos-pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, sehingga bisa diaktifkan secara ketat.

Diduga meningkatnya Covid-19 di desa tersebut merupakan klaster acara pesta pernikahan. Hal itu diketahui dari masyarakat setempat, yang mengatakan jika dalam beberapa hari yang lalu baru saja dilangsungkan acara pesta pernikahan.

“Diduga musibah Covid-19 di Desa Teluk Pambang berasal dari acara rewang atau pesta pernikahan di desa setempat,” ujar salah seorang sumber yang minta namanya dirahasiakan.

Untuk memastikan kondisi PPKM Skala Mikro, Hendra Gunawan langsung memantau kondisi personil yang ada di Pos-Pos PPKM tersebut. Sehingga untuk 14 hari ke depan, akses pintu masuk menuju Desa Teluk Pampang di tutup total.

Baca Juga:  Warga Vaksin Dosis 1 Belum Capai 28 Persen

“Kita akan terus pantau perkembangan musibah Covid-19 ini di Desa Teluk Pambang. Apa yang sudah menjadi kesepakatan dari desa untuk menutup akses pintu masuk desa juga kita monitor. Sebab, selama dua hari ini penambahan terkonfirmasi Covid-19 cukup signifikan. Maka rundingkan PPKM skala mikro memang betul-betul mikro. Ada tiga titik akses yang ditutup, disana terdapat 80 kepala keluarga, sedangkan yang terkonfirmasi sebanyak 22 kepala keluraga,” ujar  Hendra Gunawan.

Dikatakannya, Polres juga akan melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan Satgas Covid-19.

“Insyaallah kami akan melaksanakan rapat, untuk membahas hal ini. Kita akan upaya membantu ketersediaan masyarakat, agar benar-benar melaksanakan isolasi mandiri dan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes). Nanti kita akan rapatkan, siapakah yang akan berdonasi hingga penyediaan obat-obatannya, keputusan nanti disampaikan,” terang Hendra Gunawan.

Sementara itu, Kepala Desa Teluk Pambang Muhammad Ali, Jumat (23/7/2021) mengatakan,  saat ini masyarakat Desa Teluk Pambang sedang diuji dengan musibah Covid-19. Ini diawali pada tanggal 19 Juli 2021 lalu sampai hari ini (kemarin)

“Ada masyarakat yang demam jadi setelah itu dilakukan swab antigen ternyata hasilnya positif, pertama dilakukan swab itu sebanyak 19 orang atau 8 kepala keluarga (KK). Setelah  itu menyusul lagi di hari kedua berjumlah 28 orang dan tim kesehatan dari Puskesmas turun mengadakan swab langsung, hasilnya didapti 22 orang lagi terpapar. Sehingga jumlahnya mencapai 52 orang, semuanya positif,” ujar Muhammad Ali.

Baca Juga:  Jalan Sudah Disemen, Warga Apresiasi Bupati

Hasil swab antigen itu didapat dari 11 kepala keluarga. Sehingga hari ini pemerintah desa harus mengoptimalkan Pos-Pos PPKM skala mikro. Sebab, hasil musyawarh desa, sambun Muhammad Ali, sudah ditetapkan sebagai zona merah.

“Kami dari desa berupaya semaksimal mungkin dan menghimbau kepada masyarakat agar tetap mengkedepankan protokol kesehatan. Selain itu untuk mawas diri prokes harus diperhatikan. Kemarin pertemuan melalui musyawarah desa bersama Kapolsek, Babinkamtibmas, Babinsa dan seluruh masyarakat, sepakat menyetop pintu masuk di wilayah dusun dan memaksimalkan  Pos-Pos PPKM. Tujuannya tak lain adalah mencegah dampak virus covid-19 ini. Kemudian, Rapidtes dan swab antigen terus dilaksanakan oleh petugas Puskesmas bersama Satgas Covid-19,” ujarnya.

Laporan : Abu Kasim (Bengkalis)

Editor : Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari