Kamis, 10 April 2025

Bantuan Sembako Naik Rp150 Ribu

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan (Tikor) Kabupaten Bengkalis H Bustami HY didampingi Kepala Dinas Sosial Hj Martini menghadiri dan mengikuti sosialisasi program sembako 2020, di meeting room Swiss Bell Hotel Mangga Besar, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).

Sosialisasi Program Sembako tahun 2020 merupakan pengembangan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kegiatan yang dimulai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan wilayah I, II dan III tersebut dihadiri 1640 peserta dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia dengan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Juliari P Batubara.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung mengatakan, Januari 2020 ini harus segera melaksanakan penyaluran program sembako sebagaimana diintruksikan Presiden RI Ir H Joko Widodo. "Program ini juga akan memudahkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena tidak hanya dapat membeli beras dan telur, tetapi juga bahan pangan lain bernutrisi melalui e-warong," jelas Andi ZA Dulung.

Baca Juga:  LAMR Bengkalis Keluarkan Warkah

Kemudian dalam sambutan Menteri Sosial RI Juliari P Batubara mengatakan, dari data BPS melihat adanya penurunan angka fakir miskin di Indonesia dari 9,41 persen menjadi 9,22 persen terhadap KPM.

"Kita menyosialisasikan program sembako murah atau biasa disebut BPNT, karena ada beberapa hal yang baru. Contohnya nilai dari BPNT tahun ini adalah Rp150.000,- per KPM per bulan. Ada peningkatan Rp40.000 dari sebelumnya Rp110.000. Peningkatan bantuan tersebut mulai berlaku efektif sejak hari ini (Rabu, red), " jelas Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliari mengatakan, secara teknis tidak ada perubahan metode penyaluran bantuan. Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang non-tunai dan dicairkan dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang dimiliki masing-masing KPM.

Seperti yang berjalan, tidak ada yang berubah dalam hal pendistribusiannya. Dalam bentuk uang non-tunai, dibelanjakan di e-warong yang ada di daerah-daerah. Jika pada BPNT sebelumnya setiap KPM mendapat jatah untuk belanja beras dan telur, maka kini jenis makanan yang didapat lebih bervariasi.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN Berkolaborasi Bagikan Masker ke Masyarakat

"BPNT yang mereka dapat bisa digunakan untuk membeli daging ayam, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih cukup tinggi," kata Menteri Sosial.

Sementara itu, Ketua Tikor Kabupaten Bengkalis H Bustami HY mengatakan, untuk Kabupaten Bengkalis terkait penyaluran BPNT tidak ada permasalahan yang bisa kita lihat dari data Dinas Sosial Bengkalis yakni dari program Rastra pusat dan Rastra Otonom Kabupaten Bengkalis sudah terealisasi 100 persen.

"Tahun ini, Pemkab mengalokasikan BPNT otonom kepada seluruh KPM yang masih belum menerima bantuan 2.870 KK," katanya.(esi)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan (Tikor) Kabupaten Bengkalis H Bustami HY didampingi Kepala Dinas Sosial Hj Martini menghadiri dan mengikuti sosialisasi program sembako 2020, di meeting room Swiss Bell Hotel Mangga Besar, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).

Sosialisasi Program Sembako tahun 2020 merupakan pengembangan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kegiatan yang dimulai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan wilayah I, II dan III tersebut dihadiri 1640 peserta dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia dengan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Juliari P Batubara.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung mengatakan, Januari 2020 ini harus segera melaksanakan penyaluran program sembako sebagaimana diintruksikan Presiden RI Ir H Joko Widodo. "Program ini juga akan memudahkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena tidak hanya dapat membeli beras dan telur, tetapi juga bahan pangan lain bernutrisi melalui e-warong," jelas Andi ZA Dulung.

Baca Juga:  Kasmarni Dukung Upaya Rehabilitasi dan Revitalisasi BRGM

Kemudian dalam sambutan Menteri Sosial RI Juliari P Batubara mengatakan, dari data BPS melihat adanya penurunan angka fakir miskin di Indonesia dari 9,41 persen menjadi 9,22 persen terhadap KPM.

"Kita menyosialisasikan program sembako murah atau biasa disebut BPNT, karena ada beberapa hal yang baru. Contohnya nilai dari BPNT tahun ini adalah Rp150.000,- per KPM per bulan. Ada peningkatan Rp40.000 dari sebelumnya Rp110.000. Peningkatan bantuan tersebut mulai berlaku efektif sejak hari ini (Rabu, red), " jelas Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliari mengatakan, secara teknis tidak ada perubahan metode penyaluran bantuan. Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang non-tunai dan dicairkan dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang dimiliki masing-masing KPM.

Seperti yang berjalan, tidak ada yang berubah dalam hal pendistribusiannya. Dalam bentuk uang non-tunai, dibelanjakan di e-warong yang ada di daerah-daerah. Jika pada BPNT sebelumnya setiap KPM mendapat jatah untuk belanja beras dan telur, maka kini jenis makanan yang didapat lebih bervariasi.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN Berkolaborasi Bagikan Masker ke Masyarakat

"BPNT yang mereka dapat bisa digunakan untuk membeli daging ayam, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih cukup tinggi," kata Menteri Sosial.

Sementara itu, Ketua Tikor Kabupaten Bengkalis H Bustami HY mengatakan, untuk Kabupaten Bengkalis terkait penyaluran BPNT tidak ada permasalahan yang bisa kita lihat dari data Dinas Sosial Bengkalis yakni dari program Rastra pusat dan Rastra Otonom Kabupaten Bengkalis sudah terealisasi 100 persen.

"Tahun ini, Pemkab mengalokasikan BPNT otonom kepada seluruh KPM yang masih belum menerima bantuan 2.870 KK," katanya.(esi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Bantuan Sembako Naik Rp150 Ribu

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan (Tikor) Kabupaten Bengkalis H Bustami HY didampingi Kepala Dinas Sosial Hj Martini menghadiri dan mengikuti sosialisasi program sembako 2020, di meeting room Swiss Bell Hotel Mangga Besar, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).

Sosialisasi Program Sembako tahun 2020 merupakan pengembangan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kegiatan yang dimulai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan wilayah I, II dan III tersebut dihadiri 1640 peserta dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia dengan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Juliari P Batubara.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung mengatakan, Januari 2020 ini harus segera melaksanakan penyaluran program sembako sebagaimana diintruksikan Presiden RI Ir H Joko Widodo. "Program ini juga akan memudahkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena tidak hanya dapat membeli beras dan telur, tetapi juga bahan pangan lain bernutrisi melalui e-warong," jelas Andi ZA Dulung.

Baca Juga:  Mahasiswa KKN Berkolaborasi Bagikan Masker ke Masyarakat

Kemudian dalam sambutan Menteri Sosial RI Juliari P Batubara mengatakan, dari data BPS melihat adanya penurunan angka fakir miskin di Indonesia dari 9,41 persen menjadi 9,22 persen terhadap KPM.

"Kita menyosialisasikan program sembako murah atau biasa disebut BPNT, karena ada beberapa hal yang baru. Contohnya nilai dari BPNT tahun ini adalah Rp150.000,- per KPM per bulan. Ada peningkatan Rp40.000 dari sebelumnya Rp110.000. Peningkatan bantuan tersebut mulai berlaku efektif sejak hari ini (Rabu, red), " jelas Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliari mengatakan, secara teknis tidak ada perubahan metode penyaluran bantuan. Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang non-tunai dan dicairkan dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang dimiliki masing-masing KPM.

Seperti yang berjalan, tidak ada yang berubah dalam hal pendistribusiannya. Dalam bentuk uang non-tunai, dibelanjakan di e-warong yang ada di daerah-daerah. Jika pada BPNT sebelumnya setiap KPM mendapat jatah untuk belanja beras dan telur, maka kini jenis makanan yang didapat lebih bervariasi.

Baca Juga:  Awal Februari, PUPR Bengkalis Mulai Proses Lelang Kegiatan

"BPNT yang mereka dapat bisa digunakan untuk membeli daging ayam, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih cukup tinggi," kata Menteri Sosial.

Sementara itu, Ketua Tikor Kabupaten Bengkalis H Bustami HY mengatakan, untuk Kabupaten Bengkalis terkait penyaluran BPNT tidak ada permasalahan yang bisa kita lihat dari data Dinas Sosial Bengkalis yakni dari program Rastra pusat dan Rastra Otonom Kabupaten Bengkalis sudah terealisasi 100 persen.

"Tahun ini, Pemkab mengalokasikan BPNT otonom kepada seluruh KPM yang masih belum menerima bantuan 2.870 KK," katanya.(esi)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Ketua Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan (Tikor) Kabupaten Bengkalis H Bustami HY didampingi Kepala Dinas Sosial Hj Martini menghadiri dan mengikuti sosialisasi program sembako 2020, di meeting room Swiss Bell Hotel Mangga Besar, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).

Sosialisasi Program Sembako tahun 2020 merupakan pengembangan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kegiatan yang dimulai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan wilayah I, II dan III tersebut dihadiri 1640 peserta dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia dengan dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Juliari P Batubara.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung mengatakan, Januari 2020 ini harus segera melaksanakan penyaluran program sembako sebagaimana diintruksikan Presiden RI Ir H Joko Widodo. "Program ini juga akan memudahkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), karena tidak hanya dapat membeli beras dan telur, tetapi juga bahan pangan lain bernutrisi melalui e-warong," jelas Andi ZA Dulung.

Baca Juga:  Wujudkan Bukit Batu sebagai Objek Wisata Budaya

Kemudian dalam sambutan Menteri Sosial RI Juliari P Batubara mengatakan, dari data BPS melihat adanya penurunan angka fakir miskin di Indonesia dari 9,41 persen menjadi 9,22 persen terhadap KPM.

"Kita menyosialisasikan program sembako murah atau biasa disebut BPNT, karena ada beberapa hal yang baru. Contohnya nilai dari BPNT tahun ini adalah Rp150.000,- per KPM per bulan. Ada peningkatan Rp40.000 dari sebelumnya Rp110.000. Peningkatan bantuan tersebut mulai berlaku efektif sejak hari ini (Rabu, red), " jelas Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliari mengatakan, secara teknis tidak ada perubahan metode penyaluran bantuan. Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang non-tunai dan dicairkan dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang dimiliki masing-masing KPM.

Seperti yang berjalan, tidak ada yang berubah dalam hal pendistribusiannya. Dalam bentuk uang non-tunai, dibelanjakan di e-warong yang ada di daerah-daerah. Jika pada BPNT sebelumnya setiap KPM mendapat jatah untuk belanja beras dan telur, maka kini jenis makanan yang didapat lebih bervariasi.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Lintas Desa Kelemantan Barat-Sekodi Memprihatinkan

"BPNT yang mereka dapat bisa digunakan untuk membeli daging ayam, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih cukup tinggi," kata Menteri Sosial.

Sementara itu, Ketua Tikor Kabupaten Bengkalis H Bustami HY mengatakan, untuk Kabupaten Bengkalis terkait penyaluran BPNT tidak ada permasalahan yang bisa kita lihat dari data Dinas Sosial Bengkalis yakni dari program Rastra pusat dan Rastra Otonom Kabupaten Bengkalis sudah terealisasi 100 persen.

"Tahun ini, Pemkab mengalokasikan BPNT otonom kepada seluruh KPM yang masih belum menerima bantuan 2.870 KK," katanya.(esi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari