Kamis, 21 November 2024

Siswa Diingatkan Bahaya Gadget

- Advertisement -

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Para pelajar SMPN 1 Pinggir diingatkan tentang bahaya gadget yang bisa merusak mental dan masa depan pelajar. Karena mudahnya dalam mendapatkan handphone melalui akses internet yang murah, tentu perlu filter dalam penggunaanya.

“Ya, kondisi hari ini dengan kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman serius, kalau para siswa tidak dikontrol oleh orang tua, sekolah dalam menggunakan handphone, khususnya dalam bermedia sosial,” ujar Kepala Desa (Kades) Muara Basung, Akhyar Mukmin saat menjadi narasumber pada kegiatan projek penguatan profil pelajar di SMPN I Pinggir, Sabtu (10/8).

- Advertisement -

Ia menyebutkan, untuk menangkal lajunya perkembangan teknologi, maka perlulah ditegakkan kearifan lokal dan sejarah perkembangan Desa Muara Basung pada masa lalu.

Baca Juga:  HUT Ke-25, IKPTB Gelar Donor Darah Hari Ini

“Ya, zaman sekarang ini generasi muda bisa rusak, kalau tidak pandai-pandai mengendalikan diri bisa rugi dan tidak maju dalam menjalankan kehidupan. Zaman media sosial, tanpa disadari waktu habis hanya menggunakan Hp. Hanya berapa persen kegunaan Hp untuk anak sekolah,” jelasnya.

Ia menyebutkan, anak-anak perlu melihat, bagaimana orang tua bertungkus lumus mencari rezeki untuk biaya sekolah dan menjalankan perekonomian keluarga. Di Muara Basung sudah lengkap semuanya, mulai guru, Kasek, Kades, camat, dewan dan bupati.

- Advertisement -

“Kenapa mereka bisa, tentunya memiliki keteguhan hati untuk menjadi seseorang suatu saat nanti. Ditambah kepedulian yang tinggi untuk membangun daerahnya. Di sini kita merupakan desa yang heterogen, banyak suku-suku di luar Sakai dan Melayu ada ditempat kita ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Kontak dengan Dokter Positif Corona, Seluruh DWP Bengkalis Jalani Pemeriksaan

Ditambahkannya, untuk mengingat sejarah dan kearifan lokal, Desa Muara Basung disebut desa bertuah dengan makna desa berkah, maju, baik, sejahtera. Dulu namanya Sempak Mabasung, desa ini milik orang Suku Sakai.

“Jauh sebelum ada orang Melayu, Minang, Jawa, Batak, dulu tidak ada wilayah. Wilayah ini diberikan kebatinan Tengganau, sekitar 1950-an. Pusatnya di Kuala Penaso. Penaso itu belum di daratan masih diatas sungai pemukiman masyarakat, rumahnya seperti rakit. Di sana ada Batin Beringin Sakai, dan Batin Penaso,” ucapnya.(ksm)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Para pelajar SMPN 1 Pinggir diingatkan tentang bahaya gadget yang bisa merusak mental dan masa depan pelajar. Karena mudahnya dalam mendapatkan handphone melalui akses internet yang murah, tentu perlu filter dalam penggunaanya.

“Ya, kondisi hari ini dengan kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman serius, kalau para siswa tidak dikontrol oleh orang tua, sekolah dalam menggunakan handphone, khususnya dalam bermedia sosial,” ujar Kepala Desa (Kades) Muara Basung, Akhyar Mukmin saat menjadi narasumber pada kegiatan projek penguatan profil pelajar di SMPN I Pinggir, Sabtu (10/8).

- Advertisement -

Ia menyebutkan, untuk menangkal lajunya perkembangan teknologi, maka perlulah ditegakkan kearifan lokal dan sejarah perkembangan Desa Muara Basung pada masa lalu.

Baca Juga:  Ketua DPRD Bengkalis Nyoblos di TPS 12 Balik Alam Mandau

“Ya, zaman sekarang ini generasi muda bisa rusak, kalau tidak pandai-pandai mengendalikan diri bisa rugi dan tidak maju dalam menjalankan kehidupan. Zaman media sosial, tanpa disadari waktu habis hanya menggunakan Hp. Hanya berapa persen kegunaan Hp untuk anak sekolah,” jelasnya.

- Advertisement -

Ia menyebutkan, anak-anak perlu melihat, bagaimana orang tua bertungkus lumus mencari rezeki untuk biaya sekolah dan menjalankan perekonomian keluarga. Di Muara Basung sudah lengkap semuanya, mulai guru, Kasek, Kades, camat, dewan dan bupati.

“Kenapa mereka bisa, tentunya memiliki keteguhan hati untuk menjadi seseorang suatu saat nanti. Ditambah kepedulian yang tinggi untuk membangun daerahnya. Di sini kita merupakan desa yang heterogen, banyak suku-suku di luar Sakai dan Melayu ada ditempat kita ini,” ujarnya.

Baca Juga:  RT/RW Keluhkan Dana Operasional Tak Dibayar

Ditambahkannya, untuk mengingat sejarah dan kearifan lokal, Desa Muara Basung disebut desa bertuah dengan makna desa berkah, maju, baik, sejahtera. Dulu namanya Sempak Mabasung, desa ini milik orang Suku Sakai.

“Jauh sebelum ada orang Melayu, Minang, Jawa, Batak, dulu tidak ada wilayah. Wilayah ini diberikan kebatinan Tengganau, sekitar 1950-an. Pusatnya di Kuala Penaso. Penaso itu belum di daratan masih diatas sungai pemukiman masyarakat, rumahnya seperti rakit. Di sana ada Batin Beringin Sakai, dan Batin Penaso,” ucapnya.(ksm)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari