BANTAN (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis. Kali ini karhutla terjadi di Desa Muntai Barat berbatasan dengan Desa Bantan Timur Kecamatan Bantan. Luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 3 hektare.
Kades Muntai Barat Subari dihubungi, Selasa (9/2) mengatakan, lahan yang terbakar sebagian semak belukar sebagian lagi perkebunan karet milik warga. Api terpantau mulai pukul 14.00 WIB, Senin (8/2) kemarin. Sejak saat itu kata Subari, upaya pemadaman telah dilakukan.
“Saat ini sedang berlangsung upaya pemadaman dan pendinginan di lokasi kebakaran. Cuaca cukup panas dan angin berhembus cukup kencang dan arahnya berubah-rubah, kondisi semacam ini sangat rawan karena yang terbakar lahan gambut jadi sangat mudah api kembali membesar,†sebut Subari.
Sejumlah regu pemadam saat ini berjibaku di lokasi kebakaran, diantaranya anggota Polri (Polsek Bantan) berjumlah 10 orang, TNI 3 orang, BPBD 10 orang, Damkar 10 orang, Satpol PP 10 orang, MPA 18 orang dan dibantu masyarakat setempat 20 orang.
Masih menurut Subari, Kapolsek Bantan AKP Zulmar bersama anggotanya sudah dua hari berada di lokasi melakukan pemadaman. Saat ini kata Subari, sumber air baku di lokasi kebakaran masih terjangkau.
“Kita berharaplah karhutla ini segera padam dan tidak ada lagi karhutla lain, baik di Desa Muntai Barat maupun di desa lain,†harapnya.
Ditanya soal penyebab kebakaran, Subari mengaku tidak tahu mengenai hal itu, dirinya hanya menerima laporan pukul 14.00 WIB sore Senin kemarin, lalu meninjau ke lokasi.
“Soal itu biar pihak terkait yang menyelidiki, saya tidak tahu api bersumber dari mana,†jelasnya.
Sebelumnya kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Desa Darul Aman Kecamatan Rupat. Kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu itu berhasil dipadamkan. Pendinginan masih terus dilakukan untuk mengantisipasi agar api tidak kembali hidup.
Sementara itu, rilis dari Pusdatin-PB BPBD Kabupaten Bengkalis, Senin (8/2) malam kemarin, ada tiga lokasi terjadi kebakaran lahan dan hutan dan titik api terbaru di Kecamatan Bantan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Bengkalis Tajul Mudaris, mengatakan untuk kecamatan Rupat dan Bandar Laksamana memasuki hari keempat.
“Hari ini baru muncul titik api di Kecamatan Bantan, lokasi titik api di perbatasan Desa Bantan Timur dan Muntai Barat di Jalan Pertanian.” terang Tajul Mudaris.
Untuk kecamatan Rupat hari ketiga kebakaran lahan perkebunan semak belukar yang status kepemilikan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian yang beralamat Jl. Jendral Sudirman RT.10/RW.03 Dusun Teluk Mas Desa Darul Aman.
“Luas lahan yang terbakar capai 1 hektare dan tim gabungan BPBD, TNI, POLRI, SATPOL PP, Damkar, PT Priatama, MPA dan masyarakat masih melakukan pendinginan pendinginan total di lokasi kebakaran yang masih ada sisa asap,’’ jelasnya.
Hari ketiga Kecamatan Bandar Laksamana masih terjadi kebakaran perkebunan sawit dan perkebunan Karet. Dusun Bukit Lengkung RT.11/RW.05 Desa Tanjung Leban.
“Hari ketiga saat ini tim gabungan masih melakukan pendinginan dan Pusdatin BPBD Kecamatan Bandar laksamana terus melakukan Koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kejadian.” Ungkap Tajul.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, karhutla terus saja terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis saban kali musim kemarau tiba. Hal itu terjadi Karena sebagian, besar wilayah perkebunan dan hutan di Bengkalis merupakan lahan gambut, saat musim kemarau sangat mudah terbakar.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis bersama pihak terkait, sebagai upaya mengantisipasi karhutla di daerah ini. Seperti menyekat sejumlah kanal hingga menggali embung-embung di tengah lahan perkebunan sebagai antisipasi ketersediaan air baku.
“Tapi kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan baik saat membersihkan lahan maupun membuka lahan perkebunan baru jauh lebih penting. Untuk itu, kepada semua stakeholder untuk saling mengingatkan, bahwa membersihkan lahan dengan cara membakar resikonya sangat besar. Mohon tidak dilakukan,†ujar Wakil Ketua DPRD Sofyan.
Laporan : Erwan Sani (Bengkalis)
Editor : M Ali Nurman