BENGKALIS (RIAUPOS.CO) Kondisi penyeberangan kapal Ro-Ro Bengkalis–Pakning kembali menuai keluhan masyarakat. Sejak Ahad (5/10), hanya satu kapal yang beroperasi sehingga menimbulkan antrean panjang. Ratusan kendaraan bahkan harus bermalam di Pelabuhan Ro-Ro Sungai Selari–Pakning.
Kapal yang beroperasi hanya KMP Mutiara Pertiwi. Dampaknya, waktu tunggu penyeberangan mencapai lebih dari delapan jam. Banyak penumpang, baik pengguna kendaraan maupun pejalan kaki, mengaku kecewa.
Andi, salah seorang pengguna jasa, mengatakan sudah menunggu sejak siang namun hingga malam belum mendapat kepastian jadwal. “Padahal dari pukul 13.30 saya sudah di sini,” keluhnya. Yanti, warga lainnya, menuturkan penumpang pejalan kaki pun harus antre berebut tempat duduk.
Kepala UPT Penyeberangan Ro-Ro Dishub Bengkalis, Rasmiati, menjelaskan KMP Swarna Putri belum bisa maksimal beroperasi karena ada komponen dinamo yang masih dikerjakan. “Kami upayakan segera selesai agar antrean tidak makin parah,” jelasnya, Senin (6/10).
Namun kondisi ini memicu sorotan tajam dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bengkalis. Ketua PMII Syahrul Mizan menilai persoalan ini mencerminkan lemahnya manajemen transportasi laut di bawah Dinas Perhubungan. “Janji perbaikan pasca aksi mahasiswa bulan lalu terbukti tidak dijalankan. Masyarakat lagi-lagi jadi korban,” tegasnya.
PMII menagih janji Kepala Dishub yang berkomitmen memperbaiki layanan dalam 30 hari. Hingga kini, pelayanan Ro-Ro tetap macet, kapal tidak bertambah, dan antrean masih panjang. PMII juga mendesak Bupati serta DPRD Bengkalis melakukan evaluasi menyeluruh sekaligus membuka laporan anggaran operasional secara transparan.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perhubungan Bengkalis Muhammad Adi Pranoto belum memberikan keterangan meski sudah dihubungi melalui telepon dan pesan singkat.(ksm)