RUPAT UTARA (RIAUPOS.CO) — Sejak masa pandemi Covid-19 melanda negeri, hampir semua kegiatan dilakukan dalam jumlah masa terbatas. Namun lain halnya pada iven Festival Budaya Mandi Safar di Rupat Utara, Bengkalis, dihadiri ribuan masyarakat yang sangat antusias melihat iven tahunan tersebut.
Antusiasme masyarakat cukup tinggi menyaksikan kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Lapin, Desa Tanjung Lapin, Kecamatan Rupat Utara, Rabu (6/10/2021). Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan ivent wisata yang dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni.
Tidak hanya masyarakat seputar Pulau Rupat saja yang menyaksikan iven budaya tersebut, namun juga menyedot banyak orang dari luar Kabupaten Bengkalis. Meskipun sempat diguyur hujan deras, namun tidak menyurutkan semangat pengunjung untuk menyaksikan ritual menolak bala tersebut.
Dari pantauan di lapangan, setibanya di Pantai Lapin, Bupati Bengkalis Kasmarni dan rombongan disambut dengan tabuhan kompang dan pertunjukan pencak silat. Kemudian, rombongan pejabat Bengkalis itu menuju panggung kehormatan yang jaraknya tidak jauh dari bibir pantai.
Diiringi semilir angin Selat Melaka dan debur ombak, Bupati Bengkalis Kasmarni secara resmi membuka acara Mandi Safar yang ditandi dengan memandikan anak-anak yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Bupati Bengkalis Kasmarni berharap, sektor pariwisata menjadi salah satu unggulan selain minyak bumi dan gas. Untuk itu, Kasmarni mengajak semua elemen agar mendukung kepariwisataan, khususnya pariwisata di Rupat Utara.
"Harus kita dukung bersama-sama kegiatan ini, karena ini merupakan salah satu daya tarik pariwisata, agar wisatawan datang ke Pulau Rupat," ujarnya.
Sebagai orang nomor satu di wilayah berjuluk Negeri Junjungan, terlebih dahulu Kasmarni didaulat untuk menepuk tepung tawari delapan pasang anak-anak yang akan dimandikan.
Proses tepuk tepung tawar dilanjutkan oleh tamu undang lainnya. Akhirnya, sampai di prosesi puncak yakni memandikan delapan pasang anak-anak dengan air dari sumur tua, yang sebelumnya sudah diberi wafak dan doa-doa.
Laporan: Abu Kasim (Rupat)
Editor: Rinaldi