Senin, 1 Juli 2024

Pecah Kongsi, Ketua Demokrat Sikapi Saling Klaim Pokir Anggota DPRD

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Menyikapi polemik yang terjadi di tengah masyarakat terkait saling klaim pokok pikiran (Pokir) anggota dewan, Ketua Demokrat Bengkalis Nur Azmi Hasyim angkat bicara.

- Advertisement -

Ditemui di Kantor Demokrat Bengkalis Nur Azmi Hasyim menjelaskan bahwa perceraian politik lumrah terjadi. "Menanggapi kekisruhan tersebut, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengenai saling klaim pokok pikiran (Pokir,red), perlu saya tegaskan bahwa saya tidak ingin masuk keranah tersebut. Itu merupakan hak masing-masing anggota DPRD dan biarlah mereka yang menyelesaikannya," ungkap ketua partai yang akrab disapa Emi ini, Senin (1/11/2021).

Emi menjelaskan soal pemisahan fraksi, hal tersebut lumrah dan biasa terjadi dalam politik, apalagi gabungan fraksi tersebut tidak berasal dari satu partai dan tidak adanya lagi kenyamanan dan kecocokan antar sesama anggota. "Nah, saya lebih cenderung mengedepankan masalah waktu pemisahan. Saya mengharapkan hal tersebut dapat dilakukan setelah pembahasan dan pengesahan APBD tahun 2022. Karena, jika dilakukan sekarang, akan mengganggu proses pembahasan dan berdampak terhadap kepentingan masyarakat luas," imbuh Emi.

Baca Juga:  Eet-Dalimunte Naik Bentor Usai Penetapan Calon

Hal tersebut diakui Emi juga sudah didiskusikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Bengkalis mengingat pemisahan tersebut idealnya melalui harus beberapa tahapan dan harus diparipurnakan, tidak bisa ujug-ujug berpisah begitu saja.

- Advertisement -

"Menanggapi pernyataan ketua Nasdem Bengkalis yang menyampaikan pernah menghubungi saya. Perlu saya tegaskan, hal tersebut benar. Namun, itu terjadi setelah viralnya video dan pernyataan pemisahan fraksi di media online dan media sosial. Tentu saya kaget, kenapa pemisahan tersebut lebih dulu diungkapkan di media tanpa  melakukan pembicaraan kepada saya. Padahal sebelumnya saya sudah menginstruksikan kepada anggota dewan saya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik," tegas Emi.

Dirinya juga menegaskan terkait pemecatan tenaga ahli fraksi. Itu perlu diluruskan bahwa tidak ada pecat memecat. Yang ada adalah tenaga ahli tersebut diinstruksikan untuk menarik diri mengingat kapasitas beliau sebagai fungsionaris Partai Demokrat.

Baca Juga:  Tujuh Alumni Polbeng Bertolak ke Taiwan

Ketua Demokrat Bengkalis ini juga mengharapkan permasalahan ini tidak berlarut karena masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang harus mendapat perhatian bersama.

"Masih banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian dan diselesaikan anggota dewan dan kami berkomitmen untuk itu sesuai dengan tagline partai yakni Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat," tutup Emi.

Laporan/editor: Erwan Sani

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Menyikapi polemik yang terjadi di tengah masyarakat terkait saling klaim pokok pikiran (Pokir) anggota dewan, Ketua Demokrat Bengkalis Nur Azmi Hasyim angkat bicara.

Ditemui di Kantor Demokrat Bengkalis Nur Azmi Hasyim menjelaskan bahwa perceraian politik lumrah terjadi. "Menanggapi kekisruhan tersebut, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengenai saling klaim pokok pikiran (Pokir,red), perlu saya tegaskan bahwa saya tidak ingin masuk keranah tersebut. Itu merupakan hak masing-masing anggota DPRD dan biarlah mereka yang menyelesaikannya," ungkap ketua partai yang akrab disapa Emi ini, Senin (1/11/2021).

Emi menjelaskan soal pemisahan fraksi, hal tersebut lumrah dan biasa terjadi dalam politik, apalagi gabungan fraksi tersebut tidak berasal dari satu partai dan tidak adanya lagi kenyamanan dan kecocokan antar sesama anggota. "Nah, saya lebih cenderung mengedepankan masalah waktu pemisahan. Saya mengharapkan hal tersebut dapat dilakukan setelah pembahasan dan pengesahan APBD tahun 2022. Karena, jika dilakukan sekarang, akan mengganggu proses pembahasan dan berdampak terhadap kepentingan masyarakat luas," imbuh Emi.

Baca Juga:  Hakim PTUN Gelar Sidang Pemeriksaan Lapangan

Hal tersebut diakui Emi juga sudah didiskusikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Bengkalis mengingat pemisahan tersebut idealnya melalui harus beberapa tahapan dan harus diparipurnakan, tidak bisa ujug-ujug berpisah begitu saja.

"Menanggapi pernyataan ketua Nasdem Bengkalis yang menyampaikan pernah menghubungi saya. Perlu saya tegaskan, hal tersebut benar. Namun, itu terjadi setelah viralnya video dan pernyataan pemisahan fraksi di media online dan media sosial. Tentu saya kaget, kenapa pemisahan tersebut lebih dulu diungkapkan di media tanpa  melakukan pembicaraan kepada saya. Padahal sebelumnya saya sudah menginstruksikan kepada anggota dewan saya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik," tegas Emi.

Dirinya juga menegaskan terkait pemecatan tenaga ahli fraksi. Itu perlu diluruskan bahwa tidak ada pecat memecat. Yang ada adalah tenaga ahli tersebut diinstruksikan untuk menarik diri mengingat kapasitas beliau sebagai fungsionaris Partai Demokrat.

Baca Juga:  Bupati dan Kapolres Bengkalis Panen 500 Kg Cabai di Kampung Tangguh

Ketua Demokrat Bengkalis ini juga mengharapkan permasalahan ini tidak berlarut karena masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang harus mendapat perhatian bersama.

"Masih banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian dan diselesaikan anggota dewan dan kami berkomitmen untuk itu sesuai dengan tagline partai yakni Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat," tutup Emi.

Laporan/editor: Erwan Sani

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari