PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinisi (Pemprov) Riau menggelar upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91, Senin (28/10). Peringatan ini diharapkan menjadi momentum membangun semangat pemuda dalam meningkatkan prestasi di segala bidang.
Peringatan hari Sumpah Pemuda berlangsung khidmat di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Upacara rutin dilaksanakan setiap tahun itu dipimpin oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Kegiatan dengan mengusung tema Bersatu Kita Maju, turut dihadiri Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Ketua DPRD Riau H Indra Gunawan. Ada juga Plt Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie, pejabat eselon II serta pegawai di lingkungan Pemprov Riau.
Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan, para pemuda untuk menjadikan momen peringatan hari Sumpah Pemuda sabagai ajang membangun semangat dalam meningkatkan prestasi. Karena menurut dia, pemuda merupakan generasi penerus bangsa Indonesia yang melanjutkan pembangunan ke depan. "Tema hari Sumpah Pemuda, Bersatu Kita Maju hendaknya menjadi semboyan pemuda untuk meningkatkan prestasi," ungkap Syamsuar.
Selian itu, mantan Bupati Siak iyu berharap, melalui peringatan ini akan lahir pemuda yang siap bersaing dengan bangsa lain. Sehingga, pemuda Riau harus memiliki karakter yang tangguh, karakter moral dan karakter kinerja serta pemuda yang beriman dan bertakwa. "Pemuda Riau juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skil kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional," pintanya.
Hal itu, kata Syamsuar, karena di tangan pemudalah Indonesia bisa lebih maju ke depannya. Kepada pemuda, dia juga berpesan agar dapat menghindari dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi.
Sebab di satu sisi, perkembangan teknologi informasi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.
"Tapi sisi yang lain, perkembangan ini mempunyai dampak negatif. Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara," ujar Syamsuar.(rir/adv)
Narasi: Riri Radam kurnia
Foto: Humas Pemprov Riau