Kamis, 19 September 2024

9 Daerah Bersiap New Normal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah membuat keputusan berdamai dengan Covid-19. Program new normal pun akan diterapkan. Di Riau, sebanyak sembilan daerah akan menerapkan new normal yang rencananya dimulai awal Juni mendatang. Dari sembilan daerah tersebut, enam di antaranya adalah daerah yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengatakan, untuk menyosialisasikan terkait penerapan new normal ini, pihaknya juga sudah melakukan rapat bersama dengan Forkopimda Riau di posko gugus tugas pada Rabu (27/5). Kemudian, Kamis (28/5) pagi ini juga akan dilakukan rapat bersama pemerintah kabupaten/kota di Riau melalui video teleconference.

"Tujuan dilakukannya rapat-rapat itu yakni untuk menyosialisasikan apa yang dimaksud new normal. Selain tiga daerah yang dijadikan pilot project, yakni Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kuansing, new normal juga dilakukan untuk enam daerah yang sudah menerapkan PSBB yakni Pekanbaru, Dumai, Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Kampar," katanya.

Salah satu tujuan dilakukannya new normal adalah untuk mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19, yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak serta perilaku hidup bersih dan sehat lainnya.

- Advertisement -

"Meskipun dilakukan program new normal, namun protokol kesehatan yang selama ini sudah diterapkan tidak akan dilonggarkan," sebutnya.

Kapan new normal ini akan diberlakukan? Gubri menyebut pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Namun dari informasi awal yang pihaknya terima, program ini akan dijalankan awal Juni mendatang.

- Advertisement -

"Untuk penerapannya kita masih tunggu dari pemerintah pusat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar juga mengatakan, dalam rapat bersama Forkopimda Riau, banyak masukan yang diterima seperti terkait pembukaan rumah ibadah dan sekolah.

"Untuk rumah ibadah, kami masih menunggu instruksi dari Menteri Agama. Untuk sekolah kapan bisa dibuka, juga belum ada petunjuk dari Menteri Pendidikan. Karena itu kita tetap menunggu petunjuk," sebutnya.

Baca Juga:  Kejari Limpahkan Perkara PT SSS ke Pengadilan

Dijelaskan Gubri, indikator untuk menghitung penerapan new normal yakni tingkat penularan Covid-19 yang rendah, terutama bagi daerah yang sudah menerapkan PSBB. Sedangkan bagi tiga daerah yang tidak PSBB, akan dilakukan new normal karena berhasil mempertahankan wilayahnya tidak terjadi penularan Covid-19.

"Jadi daerah yang akan diterapkan new normal adalah daerah dengan indikator penularan Covid-19 di bawah 1. Dan enam daerah yang PSBB itu, indikator penularannya 0,8. Untuk tiga daerah pilot project, indikatornya 0," jelasnya.

Sementara itu, untuk update Covid-19 di Riau, dari total 111 pasien positif Covid-19 di Riau, hingga saat ini jumlah pasien yang sembuh sudah mencapai 77 orang. Sedangkan pasien positif Covid-19 di Riau yang masih dirawat berjumlah 28 orang yang tersebar di beberapa rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta.

Untuk mendukung new normal, Kepolisian Daerah (Polda) Riau bakal mengerahkan ribuan personel untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah tempat keramaian di Bumi Lancang Kuning.

"Ada 433 lokasi yang menjadi sasaran terdiri dari terminal, pasar, pelabuhan, mal, pusat perbelanjaan, restoran, tempat wisata, dan tempat ibadah dengan siapkan 1.331 personel," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi .

"Polda akan melaksanakan pendisiplinan masyarakat menuju new normal di kabupaten/kota yang melaksanakan PSBB," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengatakan masih menunggu pedoman resmi dari pemerintah pusat terkait penerapan kebijakan ini.

"Apa pedomannya, terus terang kami belum ada. Secara fakta dari dokumen resmi belum. Belum ada aturan resmi yang bisa kita jadikan dasar hukum. Kita masih menunggu," ujarnya.

Baca Juga:  Pendaftaran Ditutup, Total 12.001 Pendaftar CASN Pemprov Riau

Sedangkan Wali Kota Dumai Zulkifli As mengatakan sejauh ini Pemerintah Kota Dumai siap untuk melaksanakan new normal.

"Jika memang nantinya PSBB di Kota Dumai tidak diperpanjang, Dumai bisa masuk pada fase new normal. Namun jika belum bisa, tentunya tetap dengan status siaga atau darurat bencana nantinya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Asisten I Setkab Siak Budhi Yuwono bahwa secara garis besar sama dengan yang sudah dilaksanakan di Siak.

"Yang tadinya kita anggap imbauan, ke depan suatu keharusan dan menjadi kesadaran diri," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tetap menjalankan kebijakan sesuai dengan protokol kesehatan, walaupun pada saat ini untuk Rohil secara umum masih menjadi satu-satunya daerah di Riau yang bertahan sebagai zona hijau.

"Artinya tetap menjalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," kata Kasubag Dok Pim Hasnul Yamin SE di Bagansiapiapi, Rabu (27/5).

Kabupaten Kampar juga bersiap menerapkan new normal.  Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar Dedy Sambudi mengatakan, protokol dan teknis pelaksanaan new normal ini sendiri akan menunggu informasi lebih lanjut dari Gubernur Riau. Yang jelas, menurutnya, Kampar akan mulai membuka layanan periwisata dalam kondisi new normal.

Di Pelalawan, rencana untuk menerapkan new normal atau kehidupan baru dinilai kontradiktif dengan kondisi daerahyang masih masuk dalam daerah zona merah.

"Pasalnya, daerah kami masih masuk dalam daerah zona merah dan masih ada dua pasien positif yang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit," terang Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pelalawan HM Harris melalui Juru bicara H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Rabu (27/5). (sol/s/yus/hsb/fad/end/amn/yas/mng/wir/rir/das)

Laporan:TIM RIAU POS (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah membuat keputusan berdamai dengan Covid-19. Program new normal pun akan diterapkan. Di Riau, sebanyak sembilan daerah akan menerapkan new normal yang rencananya dimulai awal Juni mendatang. Dari sembilan daerah tersebut, enam di antaranya adalah daerah yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengatakan, untuk menyosialisasikan terkait penerapan new normal ini, pihaknya juga sudah melakukan rapat bersama dengan Forkopimda Riau di posko gugus tugas pada Rabu (27/5). Kemudian, Kamis (28/5) pagi ini juga akan dilakukan rapat bersama pemerintah kabupaten/kota di Riau melalui video teleconference.

"Tujuan dilakukannya rapat-rapat itu yakni untuk menyosialisasikan apa yang dimaksud new normal. Selain tiga daerah yang dijadikan pilot project, yakni Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kuansing, new normal juga dilakukan untuk enam daerah yang sudah menerapkan PSBB yakni Pekanbaru, Dumai, Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Kampar," katanya.

Salah satu tujuan dilakukannya new normal adalah untuk mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19, yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak serta perilaku hidup bersih dan sehat lainnya.

"Meskipun dilakukan program new normal, namun protokol kesehatan yang selama ini sudah diterapkan tidak akan dilonggarkan," sebutnya.

Kapan new normal ini akan diberlakukan? Gubri menyebut pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Namun dari informasi awal yang pihaknya terima, program ini akan dijalankan awal Juni mendatang.

"Untuk penerapannya kita masih tunggu dari pemerintah pusat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar juga mengatakan, dalam rapat bersama Forkopimda Riau, banyak masukan yang diterima seperti terkait pembukaan rumah ibadah dan sekolah.

"Untuk rumah ibadah, kami masih menunggu instruksi dari Menteri Agama. Untuk sekolah kapan bisa dibuka, juga belum ada petunjuk dari Menteri Pendidikan. Karena itu kita tetap menunggu petunjuk," sebutnya.

Baca Juga:  22 Tahun Jatuh di Lubang Sama

Dijelaskan Gubri, indikator untuk menghitung penerapan new normal yakni tingkat penularan Covid-19 yang rendah, terutama bagi daerah yang sudah menerapkan PSBB. Sedangkan bagi tiga daerah yang tidak PSBB, akan dilakukan new normal karena berhasil mempertahankan wilayahnya tidak terjadi penularan Covid-19.

"Jadi daerah yang akan diterapkan new normal adalah daerah dengan indikator penularan Covid-19 di bawah 1. Dan enam daerah yang PSBB itu, indikator penularannya 0,8. Untuk tiga daerah pilot project, indikatornya 0," jelasnya.

Sementara itu, untuk update Covid-19 di Riau, dari total 111 pasien positif Covid-19 di Riau, hingga saat ini jumlah pasien yang sembuh sudah mencapai 77 orang. Sedangkan pasien positif Covid-19 di Riau yang masih dirawat berjumlah 28 orang yang tersebar di beberapa rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta.

Untuk mendukung new normal, Kepolisian Daerah (Polda) Riau bakal mengerahkan ribuan personel untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah tempat keramaian di Bumi Lancang Kuning.

"Ada 433 lokasi yang menjadi sasaran terdiri dari terminal, pasar, pelabuhan, mal, pusat perbelanjaan, restoran, tempat wisata, dan tempat ibadah dengan siapkan 1.331 personel," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi .

"Polda akan melaksanakan pendisiplinan masyarakat menuju new normal di kabupaten/kota yang melaksanakan PSBB," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengatakan masih menunggu pedoman resmi dari pemerintah pusat terkait penerapan kebijakan ini.

"Apa pedomannya, terus terang kami belum ada. Secara fakta dari dokumen resmi belum. Belum ada aturan resmi yang bisa kita jadikan dasar hukum. Kita masih menunggu," ujarnya.

Baca Juga:  Kejari Limpahkan Perkara PT SSS ke Pengadilan

Sedangkan Wali Kota Dumai Zulkifli As mengatakan sejauh ini Pemerintah Kota Dumai siap untuk melaksanakan new normal.

"Jika memang nantinya PSBB di Kota Dumai tidak diperpanjang, Dumai bisa masuk pada fase new normal. Namun jika belum bisa, tentunya tetap dengan status siaga atau darurat bencana nantinya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Asisten I Setkab Siak Budhi Yuwono bahwa secara garis besar sama dengan yang sudah dilaksanakan di Siak.

"Yang tadinya kita anggap imbauan, ke depan suatu keharusan dan menjadi kesadaran diri," ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tetap menjalankan kebijakan sesuai dengan protokol kesehatan, walaupun pada saat ini untuk Rohil secara umum masih menjadi satu-satunya daerah di Riau yang bertahan sebagai zona hijau.

"Artinya tetap menjalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," kata Kasubag Dok Pim Hasnul Yamin SE di Bagansiapiapi, Rabu (27/5).

Kabupaten Kampar juga bersiap menerapkan new normal.  Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar Dedy Sambudi mengatakan, protokol dan teknis pelaksanaan new normal ini sendiri akan menunggu informasi lebih lanjut dari Gubernur Riau. Yang jelas, menurutnya, Kampar akan mulai membuka layanan periwisata dalam kondisi new normal.

Di Pelalawan, rencana untuk menerapkan new normal atau kehidupan baru dinilai kontradiktif dengan kondisi daerahyang masih masuk dalam daerah zona merah.

"Pasalnya, daerah kami masih masuk dalam daerah zona merah dan masih ada dua pasien positif yang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit," terang Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pelalawan HM Harris melalui Juru bicara H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Rabu (27/5). (sol/s/yus/hsb/fad/end/amn/yas/mng/wir/rir/das)

Laporan:TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari