JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus positif baru Covid-19 di Riau kembali bertambah tiga orang. Sehingga total kasus positif hingga hari ini sebanyak 223 kasus. Sementara belum ada penambahan pasien sembuh, saat ini masih tercatat 121 orang. Begitu juga dengan kasus meninggal masih tercatat 10 orang.
Dari data tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terdapat beberapa kasus positif baru, begitupun pasien sembuh. Per hari ini sebanyak 1.240 kasus sehingga totalnya menjadi 51.427 orang. Kemudian pasien sembuh menjadi 21.333 setelah ada penambahan sebanyak 884 orang.
"Selanjutnya untuk kasus meninggal bertambah 63 orang sehingga totalnya menjadi 2.683," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Yuri menuturkan, berdasarkan data yang disampaikan membuktikan bahwa penularan virus masih terjadi di tengah-tengah masyarakat dan juga pada kelompok usia rentan tertular maupun menularkan.
"Ini kita maknai data hari ini bahwa proses penularan masih saja terjadi. Artinya masih ada sumber penularan ada di tengah-tengah kita yang belum melaksankan tindakan isolasi dengan baik. Dan masih banyak kelompok rentan yang tidak menyadari bahwa mereka sangat mudah terinfeksi," jelas Yuri.
Untuk itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat saling mengingatkan satu sama lain tentang informasi dan ketentuan protokol kesehatan yang harus di patuhi guna memutus rantai penularan virus.
"Oleh sebab itu saudara-saudara mari kita bersama-sama memahami hal hal mengenai protokol kesehatan dan informasi-informasi terkait Covid-19 ini secara terus menerus," katanya.
Selanjutnya, Yuri mengingatkan beberapa poin penting dalam menjalankan protokol kesehatan yang baik adalah dengan menjaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker dengan benar adalah kunci untuk memutus memutus rantai penularan penularan virus.
"Ini harus dilakukan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan adalah poin-poin yang wajib kita lakukan. Inilah kebiasaan baru yang harus kita lakukan," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra