PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – RIAU kembali menempati posisi keempat tingkat penambahan pasien positif Covid-19 harian di Indonesia. Per Senin (24/5), pasien positif Covid-19 bertambah 665 orang. Riau berada di bawah Jawa Barat dengan (1.420 orang), Jawa Tengah (905), dan DKI Jakarta (819).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan 665 pasien positif itu total pasien Covid-19 di Riau berjumlah 55.511 orang. Tidak hanya pasien Covid yang meningkat, pasien meninggal harian juga meningkat, yakni 24 orang.
"Total 1.460 orang meninggal akibat Covid-19. Untuk 24 orang meninggal tersebut berasal dari Kabupaten Bengkalis empat orang, Indragiri Hulu 2 orang, Kampar, Kepulauan Meranti, Kuansing, Rokan Hulu, Siak dan Dumai masing-masing satu orang, sedangkan dari Pekanbaru 12 orang,"ujar Mimi.
Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 204 orang. Total 49.654 orang sembuh, setelah menjalani pengobatan dan isolasi.
Dengan bertambahnya kasus pasien yang meninggal mencapai 24 orang, menjadi kasus tertinggi kedua di Riau sejak pandemi Covid-19, di mana sebelumnya terdapat 26 pasien Covid-19 dalam sehari. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian bagi masyarakat agar tetap mematuhi apa yang telah menjadi imbauan pemerintah. Ini agar tidak terjadi lagi peningkatan kasus pasien yang meninggal.
"Dari 24 orang yang meninggal itu yang terbanyak adalah usia di atas 50 tahun, yakni 20 orang,"ujarnya.
Dijelaskan Mimi, semakin tingginya kasus positif Covid-19 ini, tidak lain terjadi setelah adanya kelengahan dari masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sejak awal Ramadan juga sudah diingatkan, agar tetap mematuhi protokol kesehatan hingga Idulfitri. Namun masih banyak masyarakat yang abai, terutama dengan berkumpul bersama, tanpa ada protokol kesehatan sehingga baru terjadi peningkatan pada April dan Mei.
"Kami terus mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. Kalau ingin kita sama-sama merasakan menurunnya kasus positif Covid-19 ini, jangan lagi berkumpul, hindari kerumunan, pakai masker, selalu mencuci tangan,"harapnya.
Sementara itu Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, agar Covid-19 tidak terus meningkat di Riau bagi masyarakat hendaknya tetap melaksakan 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mencegah kerumunan, dan mengurangi mobilitas ke luar rumah.
"Bagi pemerintah harus tetap laksanakan 3T, yakni testing, tracing kontak 15 orang per 1 kasus konfirmasi positif, dan treatment serta isolasi,"kata Wildan.
Selain itu, lanjut Wildan, vaksinasi juga harus lebih gencar dilakukan terutama kepada kelompok lansia, karena mereka rentan menjadi kondisi berat bila tertular Covid-19.
"Kemudian juga penegakan hukum yang konsisten dan bisa menimbulkan efek jera juga harus dilakukan,"pintanya.
Dalam kesempatan itu, Wildan juga mencontohkan DKI Jakarta, di mana pihak RT melaporkan warganya yang mudik untuk rapid test antigen ke posko/satgas. Kalau ini bisa dilakukan di Riau menurutnya bagus sekali.
"Selain itu, keterlibatan TNI-Polri dalam pelacakan kontak erat dan pengamanan isolasi sangat membantu,"sebutnya.
Tenaga Medis RSUD Mandau Meninggal
Kabar duka kembali menyelimut tenaga kesehatan di Kecamatan Mandau, Bengkalis. Salah seorang tenaga perawat terbaik di RSUD Kecamatan Mandau Ns Yayuk Sujewi SKep meninggal dunia akibat Covid-19, Ahad (23/5). Almarhumah Yayuk meninggal pada pukul 21.25 WIB di ICU ruang isolasi RSUD Kecamatan Mandau.
Berita duka ini disampaikan Direktur RSUD Kecamatan Mandau, melalui Humas dr Rangga Moendanoe. Almarhumah telah bertugas di RSUD Kecamatan Mandau selama 10 tahun. Dalam menjalankan tugas ibu 3 orang anak ini dikenal terampil dan memiliki kepribadian yang sangat ramah. Tidak jarang dia mendapat apresiasi dan pujian dari pasien dan sesama rekan kerjanya.
"Kehilangan yang sangat mendalam kami rasakan. Mewakili keluarga besar RSUD Kecamatan Mandau, di mana saat meningkatnya kasus Covid-19 ini, kami harus mengikhlaskan kepergian seorang pejuang terbaik kami. Perawat yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Kami berharap semoga almarhumah diberikan tempat yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,"kata Rangga Moedanoe.
Menurut dia, Yayuk mulai diketahui terinfeksi Covid-19 pada tanggal 16 Mei 2021, dan kemudian dirawat di ruang isolasi. Selama perawatan, karena gejala yang dialami cukup berat maka Yayuk dipindahkan ke ruangan ICU Covid-19, untuk mendapatkan pertolongan yang maksimal. Namun selama 7 hari perawatan Yayuk tetap tidak bisa tertolong.
"Tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko mendapat gejala yang lebih berat, mengingat kondisi kesibukan yang meningkat terutama di saat pandemi ini dapat menurunkan imunitas.
Meranti Tertinggi sejak Pandemi
Sejak dilanda pandemi, sebaran Covid-19 Kepulauan Meranti menempati posisi tertinggi. Senin (24/5), terdapat tambahan pasien terpapar 50 orang. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Demikian disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri kepada Riau Pos, kemarin.
Dikatakannya, total kasus Covid-19 di Meranti hingga saat ini mencapai 768 kasus. Sedangkan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 618 dan 16 orang meninggal dunia.
"Dari sebaran itu kasus pasien yang terpapar mendominasi dari Desa Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang. Dari tambahan kasus saat ini, kami telah melakukan rangkaian pencegahan, mulai dari menerapkan PPKM di 103 kelurahan dan desa, tracing dan penerapan prokes,"ungkapnya.
Kampar Segera Tetapkan PPKM
Kasus baru penularan Covid-19 Kabupaten Kampar semakin tinggi. Hal ini mendorong Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar mengambil kebijakan strategis dalam pekan ini. Wakil Ketua Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kampar Yusri saat rapat pada Senin (23/5) mengatakan, pihaknya akan segera menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.
"Segera akan didirikan posko-posko kesehatan di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Kampar,"sebutnya pada rapat yang digelar di Lantai III Kantor Bupati Kampar tersebut.
Pada kesempatan itu Satgas membeberkan, kasus Covid -19 terkini di Kabupaten Kampar mencapai 3.948 orang, sembuh 3.333 dengan persentase kesembuhan 84 persen dengan rata nasional 92 persen. Kemudian kasus meninggal sebanyak 156 orang atau 3,9 persen di atas rata nasional yang 2,8 persen. Pasien yang masih dirawat di Kampar juga cukup banyak. Tercatat 294 pasien di rumah sakit, lalu ada 164 pasien yang diisolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Pada Senin, 24 Mei 2021 ini saja kasus positif Covid-19 sebanyak 36 orang, sembuh 31 orang dan meninggal 1 orang di Perhentian Raja. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, tindakan strategis perlu segera diambil,"kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Satgas juga melaporkan saat ini ada lima kecamatan yang termasuk zona merah Covid-19 di Kampar. Yakni Kecamatan Tapung Hulu, Tapung, Siak Hulu, Tambang, dan Kecamatan Bangkinang Kota.
"Melihat situasi zona merah di lima kecamatan itu, maka PPKM segera akan diaktifkan di lima kecamatan ini lebih dulu, dengan mendirikan tenda posko cek kesehatan gratis di puskesmas masing-masing,"sebut Yusri.
Dalam PPKM sendiri, Yusri menegaskan bahwa nantinya semua kegiatan khusus di lima kecamatan yang menimbulkan kerumunan setelah Idulfitri ditiadakan. Termasuk kegiatan tatap muka belajar mengajar di lima kecamatan. Semua sekolah harus melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring). Bahkan Satgas menegaskan tidak ada resepsi pernikahan, kecuali hanya ijab kabul saja. Dalam ijab kabul pun tidak boleh lebih dari 30 tamu, termasuk pihak keluarga.
Menindaklanjuti hal ini, tim gabungan diminta untuk melakukan patroli setiap hari, terutama ketika nanti sudah berdiri di posko-posko di tempat keramaian di lima kecamatan tersebut. Petugas juga diminta melakukan penertiban dan pendisiplinan protokol kesehatan (prokes) di pasar, tempat-tempat jualan makan minum, penertiban jam jual malam.
"Aktivitas jual beli, baik minuman maupun makanan akan dibatas hanya sampai pukul 21.00 WIB malam untuk zona merah. Wilayah yang belum memasukoi zona merah juga wajib tutup pukul 22.00 WIB,"ujarnya
Rohul Bertambah 24 Kasus
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Rokan Hulu (Rohul), per Senin (24/5) bertambah 24 orang. Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat menjadi 108 orang. Dengan rincian pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan di Rohul 22 orang, 4 orang isolasi di rumah sakit rujukan di Pekanbaru, sementara pasien yang diisolasi mandiri di rumah 82 orang.
Plh Bupati Rohul H Abdul Haris SSos MSi menyebutkan, saat ini Rohul keluar sebagai daerah zona merah yang berisiko tinggi penyebaran wabah Covid-19. Dari penyebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Rohul kini berisiko sedang dengan zona oranye. Menurutnya, adanya penambahan jumlah kasus Covid-19, merupakan hasil dari kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya. Dengan lebih intens melaksanakan kegiatan 3 T (testing, tracing dan treatment) sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan tingkat RT, RW, dusun, desa dan kelurahan se-Rohul.
"Dengan dilaksanakannya 3 T, terhadap warga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, maka akan menambah jumlah kasus. Namun dari upaya 3 T itu dapat menekan angka kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19,"tuturnya.
Tiga Hari, 129 Positif Covid-19 di Siak
Data yang diperoleh Satgas Penanggulangan Covid-19 dari Dinas Kesehatan per Sabtu sampai Senin (22-24/5) ada 129 orang yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Siak. Ada pun rinciannya, untuk Sabtu (22/5) ada 68 yang terkonfirmasi positif, paling banyak dari Tualang 34 kasus, disusul Kecamatan Siak dan beberapa kecamatan lainnya. Satu orang meninggal warga Kecamatan Tualang di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Demikian dijelaskan dijelaskan Juru Bicara Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono. Menurutnya, angka yang melonjak karena pihak melakukan tracking. Sehingga terlihat begitu banyak.
"Padahal ini upaya kami dalam memutus mata rantai Covid-19. Semakin di-tracking semakin jelas dan terjangkau gunung es. Bahwa Covid-19 masih ada dan perlu disadari semua pihak,"terangnya.
Sementara untuk Ahad (23/5) ada 31 yang terkonfirmasi positif, dan paling banyak masih dari Perawang berjumlah 11 orang, disusul Kerinci Kanan, dan beberapa kecamatan lainnnya, ada Pusako, Lubuk Dalam, Koto Gasib, Kandis dan Dayun. Satu orang meninggal warga Bungaraya.
Untuk Senin (24/5) menurut Budhi, ada 30 orang yang terkonfirmasi positif. Paling banyak masih Tualang disusul Bungaraya dan beberapa kecamatan lainnya, termasuk Dayun, Kerinci Kanan dan Lubuk Dalam.
"Total warga yang meninggal di Kabupaten Siak karena Covid-19, berjumlah 113 orang,"jelas Budhi.
Data yang berhasil dihimpun Riau Pos, ada satu orang meninggal warga Sungai Apit, pada Senin (24/5) namun belun masuk dalam daftar terkonfirmasi ini.
"Berbagai cara sudah kami lakukan dalam menurunkan angka warga terkonfirmasi positif, mulai dari penerapan prokes, dengan Perda No 4 tahun 2020, vaksinasi dan sosialisasi, dilakukan PPKM skala mikro di setiap kampung, Terakhir kami melakukan vaksinasi massal dan operasi dengan tes antigen di tempat,"urai Budhi.(sol/esi/wir/end/epp/mng/ted)
Laporan : TIM RIAU POS (Pekanbaru)