TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) — Konflik harimau sumatera dengan manusia kembali terjadi di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil).
Kali ini menimpa M Amri (32), pekerja PT Ria Indo Agropalma (RIA). Warga Sambas (Kalimantan Barat) itu tewas dengan luka cukup serius pada sejumlah bagian tubuh, Kamis (23/5) sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelum kejadian, korban dan beberapa orang rekannya pergi memanen kayu akasia di lokasi sekitar Desa Tanjung Simpang, Pelangiran. Menurut informasi di lapangan, korban ditemukan tewas dalam keadaan telungkup di sekitar Kanal Sekunder 41 PT RIA. Di tubuh korban terdapat luka cakar dan gigitan, seperti pada bagian wajah, leher, kepala, dan punggung.
Menurut Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, melalui Kasat Reskrim AKP Indra Lamhot Sihombing, kejadian yang mengenaskan itu berawal ketika korban pergi memanen kayu akasia di sekitar lokasi pada pukul 06.30 WIB.
Karena kelelahan, rekan-rekan korban memutuskan beristirahat di camp sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah beberapa menit korban tidak kunjung datang. Lalu dilakukan pencarian oleh rekan kerja korban menggunakan ekskavator.
Sekitar satu jam pencarian atau sekitar pukul 12.00, akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di tanah. Yang mengejutkan lagi, tak jauh dari lokasi tersebut tampak seekor harimau dewasa melintas.(ind/rir)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin
TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) — Konflik harimau sumatera dengan manusia kembali terjadi di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil).
Kali ini menimpa M Amri (32), pekerja PT Ria Indo Agropalma (RIA). Warga Sambas (Kalimantan Barat) itu tewas dengan luka cukup serius pada sejumlah bagian tubuh, Kamis (23/5) sekitar pukul 12.00 WIB.
- Advertisement -
Sebelum kejadian, korban dan beberapa orang rekannya pergi memanen kayu akasia di lokasi sekitar Desa Tanjung Simpang, Pelangiran. Menurut informasi di lapangan, korban ditemukan tewas dalam keadaan telungkup di sekitar Kanal Sekunder 41 PT RIA. Di tubuh korban terdapat luka cakar dan gigitan, seperti pada bagian wajah, leher, kepala, dan punggung.
Menurut Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, melalui Kasat Reskrim AKP Indra Lamhot Sihombing, kejadian yang mengenaskan itu berawal ketika korban pergi memanen kayu akasia di sekitar lokasi pada pukul 06.30 WIB.
- Advertisement -
Karena kelelahan, rekan-rekan korban memutuskan beristirahat di camp sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah beberapa menit korban tidak kunjung datang. Lalu dilakukan pencarian oleh rekan kerja korban menggunakan ekskavator.
Sekitar satu jam pencarian atau sekitar pukul 12.00, akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di tanah. Yang mengejutkan lagi, tak jauh dari lokasi tersebut tampak seekor harimau dewasa melintas.(ind/rir)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin