Minggu, 7 Juli 2024

Pemeriksaan Kesehatan di Posko Perbatasan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — POSKO pemantauan di perbatasan Provinsi Riau dengan provinsi tetangga kembali diaktifkan. Ini dilakukan Pemprov Riau untuk memantau pergerakan orang keluar masuk ke Bumi Lancang kuning saat libur panjang pekan depan.

Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi mengatakan, pendirian posko juga pernah dilakukan saat Idulfitri beberapa bulan lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Saat libur panjang tersebut, diprediksi terjadi mobilitas warga yang cukup tinggi, baik yang keluar atau masuk ke Riau.

- Advertisement -

"Kami akan aktifkan kembali posko di perbatasan Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi untuk mengantisipasi orang keluar masuk Riau saat libur panjang akhir Oktober ini," kata Gubri Syamsuar.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya posko pemantauan tersebut, akan mudah mendeteksi orang yang keluar masuk Riau. Karena tugas dari tim yang ada di posko ini akan memeriksa kesehatan, terutama orang yang akan masuk ke Riau.

"Kami akan rapat lagi untuk pengaktifan posko perbatasan ini. Mudah-mudahan langkah kami ini bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Riau," harapnya.

- Advertisement -

Selain Pemprov Riau, Gubri berharap pemerintah kabupaten/kota juga dapat menerapkan hal serupa. Termasuk  peran RT/RW untuk mendata orang yang masuk ke daerahnya. Tujuannya, agar bisa diketahui dari mana asal orang yang masuk, sehingga mudah dilakukan proses tracing jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"RT/RW juga harus berperan dalam mendata orang yang masuk, sehingga nantinya kita tahu apakah orang ini masuknya dari zona hitam, merah atau hijau. Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," ungkap Gubri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya agar mengantisipasi peningkatan laju penularan pandemi pada masa libur tersebut. Dia tak ingin ada kenaikan kasus seperti pada libur panjang sebelumnya. Jokowi berharap agar ada perbaikan dalam penanganan Covid-19 sehingga tren penyebaran kasus semakin turun.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 269 pasien positif Covid-19 di Riau per Jumat (23/10). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini berjumlah 12.869 kasus.

Baca Juga:  FKDM Riau Gelar Sosialisasi Antisipasi Pencegahan Dini ATHG

"Dari jumlah tersebut, yang masih dirawat di rumah sakit 934 orang, menjalani isolasi mandiri 2.849 orang, sembuh 8.795 dan 291 orang meninggal dunia," paparnya.

Dikatakan Mimi, untuk jumlah sampel swab harian yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 1.957 sampel dan jumlah orang yang diperiksa berjumlah 1.497 orang.  "Secara keseluruhan, total sampel yang sudah diperiksa di Riau sebanyak 131.330 spesimen," ujarnya.

Masyarakat Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Kasus Covid-19 di Kota Dumai terus meningkat. Bahkan pada, Jumat (23/10), tercatat ada 30 kasus baru yang ditemukan tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai. Selain itu, tim Satgas juga mengkonfirmasi ada enam pasien yang dinyatakan sembuh.

"Penambahan tersebut merupakan hasil tracing kontak dan pasien suspect Covid-19. Ini menunjukkan angka pasien positif kembali meningkat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.

Syaiful mengatakan dengan demikian kasus positif Covid-19 di Kota Dumai secara total sudah mencapai 1.111 dengan rincian 309 isolasi mandiri, 34 di RSUD Kota Dumai,746 dinyatakan sembuh dan 22 meninggal dunia.

"Untuk itu, masyarakat Kota Dumai tetap diminta untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan," sebutnya.

Ia mengatakan, kuncinya jika ingin Covid-19 melandai di Kota Dumai masyarakat harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Abai terhadap hal tersebut akan membuat kasus kembali meningkat. Kami percaya jika ini diterapkan maka kasus bisa ditekan, ini dibuktikan pada Oktober ini sejak diberlakukan sanksi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Kota Dumai, kasus mulai melandai," sebutnya.

Ia menyebut, menekan penyebaran Covid-19 dan menghentikan jumlah kematian akibat penyakit Covid-19 ini ada di tangan semua pihak. "Semua harus bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani Covid-19 ini. Jika ingin pandemi ini cepat berlalu, maka disiplinkan diri menjalani protokol kesehatan," ujarnya.

Sembilan Kasus Baru, 5 Orang Tenaga Kesehatan
Kepulauan Meranti kembali terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi positif. Pasien baru yang terpapar Covid-19, Jumat (24/10) sore, berjumlah 9 orang. Di samping terjadinya penambahan pasien baru, sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti juga dihiasi keberadaan pasien sembuh. Di saat yang bersamaan terdapat 7 orang pasien telah dinyatakan negatif.

Baca Juga:  3.727 Warga Binaan di Riau Terima Remisi

Dengan begitu, secara akumulatif jumlah kasus di daerah setempat mencapai 108 kasus. Dari jumlah itu, 20 orang di antaranya masih menjalani perawatan secara intensif di ruang isolasi. Sementara 88 orang lainnya sembuh. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri kepada Riau Pos, melalui panggilan telepon genggam.

Sembilan pasien yang terkonfirmasi berasal dari Kecamatan Tebingtinggi. Inisial di antaranya Ny URP (31), Ny RS (33), Ny N (49), Ny HW (22), Ny PTH (33), Ny AE (34), Ny NI (34), Tn MK (39) Ny FS (24). Lima dari sembilan orang dari mereka yang terpapar kemarin adalah tenaga kesehatan. Tiga orang petugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti. Selebihnya jajaran Puskemas Selatpanjang.

Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya, jika keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak puskemas terdekat. Saat bersamaan, terdapat 26 orang suspect telah dinyatakan negatif dan selesai menjalani karantina mandiri. Walaupun demikian ada tambahan 2 orang suspect baru.

"Mudah-mudahan dua orang suspect ini nantinya mendapatkan hasil yang sama, atau negatif ketika hasil swab-nya keluar," ujarnya.

Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan.

"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, menggunakan masker dan rutin mencuci tangan," ujarnya.(sol/hsb/wir/rio/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — POSKO pemantauan di perbatasan Provinsi Riau dengan provinsi tetangga kembali diaktifkan. Ini dilakukan Pemprov Riau untuk memantau pergerakan orang keluar masuk ke Bumi Lancang kuning saat libur panjang pekan depan.

Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi mengatakan, pendirian posko juga pernah dilakukan saat Idulfitri beberapa bulan lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Saat libur panjang tersebut, diprediksi terjadi mobilitas warga yang cukup tinggi, baik yang keluar atau masuk ke Riau.

"Kami akan aktifkan kembali posko di perbatasan Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi untuk mengantisipasi orang keluar masuk Riau saat libur panjang akhir Oktober ini," kata Gubri Syamsuar.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya posko pemantauan tersebut, akan mudah mendeteksi orang yang keluar masuk Riau. Karena tugas dari tim yang ada di posko ini akan memeriksa kesehatan, terutama orang yang akan masuk ke Riau.

"Kami akan rapat lagi untuk pengaktifan posko perbatasan ini. Mudah-mudahan langkah kami ini bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Riau," harapnya.

Selain Pemprov Riau, Gubri berharap pemerintah kabupaten/kota juga dapat menerapkan hal serupa. Termasuk  peran RT/RW untuk mendata orang yang masuk ke daerahnya. Tujuannya, agar bisa diketahui dari mana asal orang yang masuk, sehingga mudah dilakukan proses tracing jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"RT/RW juga harus berperan dalam mendata orang yang masuk, sehingga nantinya kita tahu apakah orang ini masuknya dari zona hitam, merah atau hijau. Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," ungkap Gubri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya agar mengantisipasi peningkatan laju penularan pandemi pada masa libur tersebut. Dia tak ingin ada kenaikan kasus seperti pada libur panjang sebelumnya. Jokowi berharap agar ada perbaikan dalam penanganan Covid-19 sehingga tren penyebaran kasus semakin turun.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 269 pasien positif Covid-19 di Riau per Jumat (23/10). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini berjumlah 12.869 kasus.

Baca Juga:  3.727 Warga Binaan di Riau Terima Remisi

"Dari jumlah tersebut, yang masih dirawat di rumah sakit 934 orang, menjalani isolasi mandiri 2.849 orang, sembuh 8.795 dan 291 orang meninggal dunia," paparnya.

Dikatakan Mimi, untuk jumlah sampel swab harian yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad mencapai 1.957 sampel dan jumlah orang yang diperiksa berjumlah 1.497 orang.  "Secara keseluruhan, total sampel yang sudah diperiksa di Riau sebanyak 131.330 spesimen," ujarnya.

Masyarakat Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Kasus Covid-19 di Kota Dumai terus meningkat. Bahkan pada, Jumat (23/10), tercatat ada 30 kasus baru yang ditemukan tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai. Selain itu, tim Satgas juga mengkonfirmasi ada enam pasien yang dinyatakan sembuh.

"Penambahan tersebut merupakan hasil tracing kontak dan pasien suspect Covid-19. Ini menunjukkan angka pasien positif kembali meningkat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.

Syaiful mengatakan dengan demikian kasus positif Covid-19 di Kota Dumai secara total sudah mencapai 1.111 dengan rincian 309 isolasi mandiri, 34 di RSUD Kota Dumai,746 dinyatakan sembuh dan 22 meninggal dunia.

"Untuk itu, masyarakat Kota Dumai tetap diminta untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan," sebutnya.

Ia mengatakan, kuncinya jika ingin Covid-19 melandai di Kota Dumai masyarakat harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Abai terhadap hal tersebut akan membuat kasus kembali meningkat. Kami percaya jika ini diterapkan maka kasus bisa ditekan, ini dibuktikan pada Oktober ini sejak diberlakukan sanksi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Kota Dumai, kasus mulai melandai," sebutnya.

Ia menyebut, menekan penyebaran Covid-19 dan menghentikan jumlah kematian akibat penyakit Covid-19 ini ada di tangan semua pihak. "Semua harus bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan protokol kesehatan. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani Covid-19 ini. Jika ingin pandemi ini cepat berlalu, maka disiplinkan diri menjalani protokol kesehatan," ujarnya.

Sembilan Kasus Baru, 5 Orang Tenaga Kesehatan
Kepulauan Meranti kembali terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi positif. Pasien baru yang terpapar Covid-19, Jumat (24/10) sore, berjumlah 9 orang. Di samping terjadinya penambahan pasien baru, sebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti juga dihiasi keberadaan pasien sembuh. Di saat yang bersamaan terdapat 7 orang pasien telah dinyatakan negatif.

Baca Juga:  Jadikan RSUD Tangku Rafian Rumah Sakit Wisata

Dengan begitu, secara akumulatif jumlah kasus di daerah setempat mencapai 108 kasus. Dari jumlah itu, 20 orang di antaranya masih menjalani perawatan secara intensif di ruang isolasi. Sementara 88 orang lainnya sembuh. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri kepada Riau Pos, melalui panggilan telepon genggam.

Sembilan pasien yang terkonfirmasi berasal dari Kecamatan Tebingtinggi. Inisial di antaranya Ny URP (31), Ny RS (33), Ny N (49), Ny HW (22), Ny PTH (33), Ny AE (34), Ny NI (34), Tn MK (39) Ny FS (24). Lima dari sembilan orang dari mereka yang terpapar kemarin adalah tenaga kesehatan. Tiga orang petugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti. Selebihnya jajaran Puskemas Selatpanjang.

Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya, jika keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak puskemas terdekat. Saat bersamaan, terdapat 26 orang suspect telah dinyatakan negatif dan selesai menjalani karantina mandiri. Walaupun demikian ada tambahan 2 orang suspect baru.

"Mudah-mudahan dua orang suspect ini nantinya mendapatkan hasil yang sama, atau negatif ketika hasil swab-nya keluar," ujarnya.

Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan.

"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, menggunakan masker dan rutin mencuci tangan," ujarnya.(sol/hsb/wir/rio/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari