Kapal Legend, Dirancang Khusus untuk Pengamanan Presiden

KRI Barakuda 633 awalnya dipersiapkan sebagai kapal kepresidenan. Dirancang khusus sesuai persyaratan pengamanan seorang kepala negara. Kapal legend ini dipersiapkan untuk misi evakuasi VIP dari daratan ke laut atau sebaliknya. Apa saja kehebatannya?

 

- Advertisement -Honda Promo

Laporan LISMAR SUMIRAT, Palembang

KRI Barakuda 633 memiliki pajang 58,10 m, lebar 7,62 m dan tinggi 23,10 m. Berbobot penuh 425 ton dan mempunyai dua mesin disel yang menghasilkan 8,260 bhp secara bersamaan. Kapal yang diperkuat 49 awak ini mampu melaju sampai kecepatan 28,5 mil laut per jam.

"Tangki bahan bakar bisa memuat 130 ton solar. Cukuplah untuk cadangan perjalanan jelajah jarak jauh," kata Komandan KRI Barakuda 633 Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo, Kamis (17/10).

KRI Barakuda 633 masuk dalam varian FPB-57 Nav IV. Saat ini berada di jajaran Satuan Kapal Cepat Komandi Armada I (Satkat Koormada I).

Kapal perang ini dirancang khusus untuk tugas patroli. Dengan kecepatan tinggi sehingga mampu mengembang tugas tempur dan tugas bantuan pengamanan secara terbatas. Faktor kecepatan, mobilitas karakteristik kapal dan senjata menjadikannya sebagai kapal andalan. KRI Barakuda 633 dirancang dan dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk bertugas sebagai adalah kapal kepresidenan (VVIP), kapal protokoler dan pengamanan presiden. Ruang VVIP dilengkapi perabot teknik, dengan suasana kemewahan dan kenyamanan. Sesuai statusnya yang khusus, kapal cepat ini dilengkapi fitur-fitur khusus. Kapal dipersenjatai dengan satu pucuk meriam berkaliber 40 mm dan dua pucuk meriam 20 mm. Meriam kaliber 40 mm terletak di haluan kapal. Pengendalian dan penembakan secara remote maupun lokal. Dua pucuk meriam kaliber 20 mm yang terletak di lambung kanan dan kiri du geladak heli.

"KRI Barakuda 633 dilengkapi landasan helikopter jenis NBO-105 yang dapat mendarat dan terbang pada saat kecepatan maksimum 20 knot dengan maksimum sea state 2," jelas Soeryo.

Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2005 ini menuturkan pada era Pemerintahan Presiden Soeharto, KRI Barakuda 633 masih berlambung 814 dan berada di bawah Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar. Presiden RI ke-2 bersama Ibu Tien dan sanak keluarga melakukan inspeksi armada kapal perang dari berbagai negara dalam momen Arung Samudera 95 yang berlangsung di Teluk Jakarta. Penampakan Pak Harto terekam jelas dalam foto di anjungan VIP. "Sampai sekarang ruangan VIP yang pernah digunakan Pak Harto masih ada. Dulu ruangannya agak besar, sekarang disekat. Tapi isi dalamnya masih seperti dulu. Masih terpajang foto Pak Harto," ucapnya.

Untuk memperkuat komunikasi, KRI Barakuda 633 juga telah dilengkapi dengan akses satelit. Kapal perang ini informasinya juga diperkuat PIT (Pusat Informasi Tempur). "Kemampuan radar, kecepatan kapal dan persenjataan menjadi poin keunggulan kapal patroli KRI Barakuda 633," imbuhnya.  Untuk evakuasi penyelamatan, kapal ini dilengkapi empat sekoci yang terletak di atas atap kapal. Jenis sekoci di Barakuda 633 terbilang beda dengan sekoci yang ada di FPB-57 lainnya. Menyandang peran dalam misi VIP, tepat di bawah helipad terdapat ruang khusus. Ruang ini digunakan dahulu sebagai kamar tempat pasukan pengamanan presiden.

Kapal perang yang base di Tanjung Uban, Kepri ini bisa diandalkan untuk mendukung mobilitas yang tinggi dan kemampuan manuver yang fleksibel. Kapal ini mampu melaksanakan tugas pengamanan tempur dan bantuan khusus secara terbatas. Baik tunggal, sejenis maupun antar jenis di masa perang maupun masa damai.

Kapal ini juga disiapkan untuk operasi pengintaian. Dengan radar dan bentuk yang kecil KRI Barakuda dapat bersembunti atau melintas cepat mengintai daerah tertentu guna mengetahui keadaan medan yang akan dilewati suatu konvoi. "KRI Barakuda 633 sangat efektif dan efisien dalam tugas-tugas pengamanan VVIP dan Operasi Kamla terutama di selat sempit, perairan teluk dan pantai," imbuhnya.

KRI Barakuda juga dipersipkan untuk tugas terbatas pada penerjunan pasukan khusus di daerah lawan secara diam-diam (silent raid) dan dengan kecepatan tinggi, segera setelah pasukan khusus diterjunkan, kapal meninggalkan daerah tersebut. Sifat olah gerak kapal dan kecepatan yang tinggi dapat dimanfaatkan menyusup ke daerah strategis untuk menyebarkan ranjau dan segera mengindar di daerah tersebut. Ranjau yang dapat disebar bentuk kecil dan ringan.

Walau pada masa lalu menyandang predikat kapal kepresidenan, namun dalam operasi keseharian KRI Barakuda 633 menjalankan peran layaknya kapal cepat TNI AL lainnya. Melakukan ronda dan penegakan kedaulatan NKRI di lautan. Beberapa tahun lalu KRI Barakuda 633 ikut aktif memburu kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Pulau Anambas, Kepulauan Riau.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

BERITA LAINNYA

Ekspose dan Pemusnahan BB di Bengkalis, Tersangka Sudah Kirim 114 Kg Sabu

Polres Bengkalis menggelar ekspose dan pemusnahan barang bukti (BB) narkoba hasil penangkapan Tim Elang Melaka Satres Narkoba Polres Bengkalis di Mapolres Bengkalis, Jumat (4/10).

Pasangan Calon Pilgubri 2024 Terus Jemput Dukungan

Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024 terus menjemput dukungan masyarakat Riau dengan kampanye dialogis, Kamis (3/10).

In Memoriam Raja Yoserizal Zen, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau 

KABAR duka seorang aparatur sipil negara (ASN) yang juga dikenal tunak di bidang kebudayaan, Yoserizal Zen menyebar di kalangan ASN Pemprov Riau dan juga rekan-rekannya usai Salat Jumat, kemarin.

TPS Ilegal Kembali Kotori Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru

Sampah yang dibuang oleh masyarakat tersebut bukan hanya berserakan di pinggir sampai bahu jalan. Sampah juga mulai merambat ke dalam saluran air. Kondisi ini menyebabkan drainase tersumbat.