Jumat, 22 November 2024

Tinggi Air di Jalintim Naik, Roda 2 Diimbau Tak Melintas

- Advertisement -

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Ketinggian banjir yang merendam jalan Lintas Timur Sumatera Km 76-83 dan permukiman warga Desa Kemang, Kecamatan Pangkalankuras, Pelalawan kembali bertambah, Selasa (23/1). Sehari sebelumnya banjir di kawasan ini sempat surut hingga 50 sentimeter (cm).

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK mengatakan, arus lalu lintas di Jalintim KM 83, terpantau masih berjalan dengan cukup lancar meski terjadi peningkatan tinggi air 3 cm menjadi 53 cm.

- Advertisement -

Akira tetap mengimbau pengendara roda dua tidak memaksakan diri atau nekat menerobos banjir. “Jadi, cukup banyak sepeda motor yang mogok di tengah badan jalan karena nekat menerobos banjir yang permukaan airnya cukup tinggi,’’ ujarnya, Selasa (23/1).

‘’Kondisi ini (motor mogok) mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas. Untuk itu, kami imbau pengendara roda dua dapat menghargai upaya petugas gabungan di lapangan demi kelancaran aktivitas lalu lintas bersama,” tambahnya.

Baca Juga:  Pemprov Riau Galakkan Program Ketahanan Pangan di 12 Kabupaten/Kota

Sementara roda empat telah diizinkan melintas sejak dua hari lalu. Tapi, petugas gabungan masih tetap melakukan sistem buka tutup jalan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan. Pengendara pun tetap harus mengikuti petunjuk dari petugas gabungan di lapangan.

- Advertisement -

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian air meningkat setinggi 3 cm menjadi 3,61 meter.

“Ya, memang hari ini (kemarin, red), tinggi permukaan air naik 3 cm. Tapi, sejauh ini peningkatan air itu tidak mempengaruhi kelancaran moda transportasi darat di 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan Kabupaten Pelalawan yang saat ini masih digenangi banjir,” ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (23/1).

‘’Banjir yang merendam badan Jalan Lintas Timur tepatnya di Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras sebagai lokasi titik banjir terdalam saat ini masih tetap dapat dilintasi kendaraan roda empat. Saat ini, ketinggian air berada pada angka 53 sentimeter,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Jalintim Belum Memungkinkan Dibuka Dua Jalur

Begitu juga dengan tinggi permukaan air yang menggenangi badan Jalan Pemda Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang, juga masih tetap bertahan yakni 53 cm. Jalan ini juga masih tetap bisa dilintasi kendaraan roda empat. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalankerinci.

Sebaliknya, peningkatan air itu cukup memberikan efek kepada warga di Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam. Akses jalan darat hingga saat ini masih belum dapat dilintasi kendaraan roda enam ke bawah.

“Namun demikian, kami tentunya optimistis banjir ini akan segera surut total. Pasalnya, pengelola waduk PLTA Koto Panjang akan menghentikan pembukaan pintu pembuangan air waduk. Hal ini karena inflow bendungan PLTA Koto Panjang sudah mulai normal setelah curah hujan berkurang,” ujarnya.(amn)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Ketinggian banjir yang merendam jalan Lintas Timur Sumatera Km 76-83 dan permukiman warga Desa Kemang, Kecamatan Pangkalankuras, Pelalawan kembali bertambah, Selasa (23/1). Sehari sebelumnya banjir di kawasan ini sempat surut hingga 50 sentimeter (cm).

Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK mengatakan, arus lalu lintas di Jalintim KM 83, terpantau masih berjalan dengan cukup lancar meski terjadi peningkatan tinggi air 3 cm menjadi 53 cm.

- Advertisement -

Akira tetap mengimbau pengendara roda dua tidak memaksakan diri atau nekat menerobos banjir. “Jadi, cukup banyak sepeda motor yang mogok di tengah badan jalan karena nekat menerobos banjir yang permukaan airnya cukup tinggi,’’ ujarnya, Selasa (23/1).

‘’Kondisi ini (motor mogok) mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas. Untuk itu, kami imbau pengendara roda dua dapat menghargai upaya petugas gabungan di lapangan demi kelancaran aktivitas lalu lintas bersama,” tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kapolres Pelalawan Pimpin Apel Gabungan Pengamanan Apel Siaga Satgas PDI P se-Riau

Sementara roda empat telah diizinkan melintas sejak dua hari lalu. Tapi, petugas gabungan masih tetap melakukan sistem buka tutup jalan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan. Pengendara pun tetap harus mengikuti petunjuk dari petugas gabungan di lapangan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan menjelaskan, berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian air meningkat setinggi 3 cm menjadi 3,61 meter.

“Ya, memang hari ini (kemarin, red), tinggi permukaan air naik 3 cm. Tapi, sejauh ini peningkatan air itu tidak mempengaruhi kelancaran moda transportasi darat di 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan Kabupaten Pelalawan yang saat ini masih digenangi banjir,” ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (23/1).

‘’Banjir yang merendam badan Jalan Lintas Timur tepatnya di Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras sebagai lokasi titik banjir terdalam saat ini masih tetap dapat dilintasi kendaraan roda empat. Saat ini, ketinggian air berada pada angka 53 sentimeter,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Tak Jadi Ditilang Gara-Gara Nama Brigjen

Begitu juga dengan tinggi permukaan air yang menggenangi badan Jalan Pemda Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang, juga masih tetap bertahan yakni 53 cm. Jalan ini juga masih tetap bisa dilintasi kendaraan roda empat. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalankerinci.

Sebaliknya, peningkatan air itu cukup memberikan efek kepada warga di Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam. Akses jalan darat hingga saat ini masih belum dapat dilintasi kendaraan roda enam ke bawah.

“Namun demikian, kami tentunya optimistis banjir ini akan segera surut total. Pasalnya, pengelola waduk PLTA Koto Panjang akan menghentikan pembukaan pintu pembuangan air waduk. Hal ini karena inflow bendungan PLTA Koto Panjang sudah mulai normal setelah curah hujan berkurang,” ujarnya.(amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari