PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hari Raya Imlek yang jatuh pada, Sabtu (25/1) mendatang juga dikenal sebagai festival musim semi di China.
Nah, sudah pasti ada banyak tradisi yang selalu dirayakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia yang perlu kamu ketahui.
Menurut Humas PSMTI Riau Ketjing, kegiatan satu hari menjelang pergantian tahun baru bagi warga Tionghoa yang masih mengikuti tradisi budaya adalah melaksanakan sembahyang kepada para leluhur atau orangtua yang telah wafat di altar rumah masing-masing.
Hal tersebut sesuai pepatah Tionghoa, ketika minum air ingatlah sumbernya. Maksudnya kita ada di dunia ini karena adanya budi orangtua dan leluhur kita.
Selain itu, umumnya hari ini, Jumat (24/1) semua masyarakat sibuk mempersiapkan akhir menyambut tahun baru imlek (Hokkian: sincia), seperti memasang pernak-pernik imlek, menyiapkan kue-kue dan minuman untuk kerabat dan tamu yang akan berkunjung. Memasak makanan untuk makan malam bersama keluarga. Tapi di kota-kota besar umumnya makan di restoran atau hotel.
Setelah itu, malam chuxi ini yaitu sebelum pergantian tahun, melaksanakan ritual dan syukuran tahun yang berlalu dan berdoa menyongsong tahun baru dengan harapan-harapan yang baik.
"Ritual tersebut dapat digelar di rumah masing-masing atau dialek Hokkian: pai thikong, sujud sembah (puja) kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun ke tempat ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Nah, untuk lebih lengkapnya mengetahui seperti apa tradisi serta pantangan yang selalu dilakukan oleh warga etnis tionghoa ?. Yuk baca koran Riau Pos edisi Sabtu (25/1/2020) dan temukan semua jawabannya," kata dia.
Laporan: Prapti Dwi Lestari
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hari Raya Imlek yang jatuh pada, Sabtu (25/1) mendatang juga dikenal sebagai festival musim semi di China.
Nah, sudah pasti ada banyak tradisi yang selalu dirayakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia yang perlu kamu ketahui.
- Advertisement -
Menurut Humas PSMTI Riau Ketjing, kegiatan satu hari menjelang pergantian tahun baru bagi warga Tionghoa yang masih mengikuti tradisi budaya adalah melaksanakan sembahyang kepada para leluhur atau orangtua yang telah wafat di altar rumah masing-masing.
Hal tersebut sesuai pepatah Tionghoa, ketika minum air ingatlah sumbernya. Maksudnya kita ada di dunia ini karena adanya budi orangtua dan leluhur kita.
- Advertisement -
Selain itu, umumnya hari ini, Jumat (24/1) semua masyarakat sibuk mempersiapkan akhir menyambut tahun baru imlek (Hokkian: sincia), seperti memasang pernak-pernik imlek, menyiapkan kue-kue dan minuman untuk kerabat dan tamu yang akan berkunjung. Memasak makanan untuk makan malam bersama keluarga. Tapi di kota-kota besar umumnya makan di restoran atau hotel.
Setelah itu, malam chuxi ini yaitu sebelum pergantian tahun, melaksanakan ritual dan syukuran tahun yang berlalu dan berdoa menyongsong tahun baru dengan harapan-harapan yang baik.
"Ritual tersebut dapat digelar di rumah masing-masing atau dialek Hokkian: pai thikong, sujud sembah (puja) kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun ke tempat ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Nah, untuk lebih lengkapnya mengetahui seperti apa tradisi serta pantangan yang selalu dilakukan oleh warga etnis tionghoa ?. Yuk baca koran Riau Pos edisi Sabtu (25/1/2020) dan temukan semua jawabannya," kata dia.
Laporan: Prapti Dwi Lestari
Editor: E Sulaiman