Stok APD untuk Tangani Pasien Corona di RSUD Riau Menipis, Mau Beli di Pasaran Habis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Alat pelindung diri (APD) yang dipakai tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat untuk menangani pasien suspect dan positif corona di Riau mulai menipis. Agar tetap bisa bekerja merawat pasien yang ada, tenaga kesehatan di Riau terpaksa harus menghemat APD yang ada.

Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi, mengatakan, saat ini stok APD di RSUD Arifin Achmad masih ada, namun  mulai menipis. Pihaknya sebenarnya  ingin melakukan pembelian APD namun stok di pasaran tidak ada. Hal tersebut juga hampir merata terjadi di rumah sakit lainnya di Riau yang menangani pasien suspect corona.

- Advertisement -

"Kami sudah berusaha untuk menghemat APD yang ada, karena stoknya terus menipis. Tim kesehatan tidak bisa bekerja menangani pasien suspect atau positif corona jika tidak ada APD itu," katanya.

Dijelaskan Nuzelly, yang menjadi persoalan menipisnya APD tersebut bukan karena anggaran yang tidak tersedia, namun memang karena APD tersebut sudah sulit ditemukan di pasaran karena stoknya yang tidak ada.

- Advertisement -

"Jadi perlu kami luruskan, bahwa bukan anggaran untuk membeli APD itu yang tidak ada. Melainkan stok barangnya yang tidak ada," tegasnya.

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Alat pelindung diri (APD) yang dipakai tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat untuk menangani pasien suspect dan positif corona di Riau mulai menipis. Agar tetap bisa bekerja merawat pasien yang ada, tenaga kesehatan di Riau terpaksa harus menghemat APD yang ada.

Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi, mengatakan, saat ini stok APD di RSUD Arifin Achmad masih ada, namun  mulai menipis. Pihaknya sebenarnya  ingin melakukan pembelian APD namun stok di pasaran tidak ada. Hal tersebut juga hampir merata terjadi di rumah sakit lainnya di Riau yang menangani pasien suspect corona.

"Kami sudah berusaha untuk menghemat APD yang ada, karena stoknya terus menipis. Tim kesehatan tidak bisa bekerja menangani pasien suspect atau positif corona jika tidak ada APD itu," katanya.

Dijelaskan Nuzelly, yang menjadi persoalan menipisnya APD tersebut bukan karena anggaran yang tidak tersedia, namun memang karena APD tersebut sudah sulit ditemukan di pasaran karena stoknya yang tidak ada.

"Jadi perlu kami luruskan, bahwa bukan anggaran untuk membeli APD itu yang tidak ada. Melainkan stok barangnya yang tidak ada," tegasnya.

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya