- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Meteoroligi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa pada tahun ini tidak terjadi el nino di Riau. Meskipun demikian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan Provinsi Riau untuk tetap waspada terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat melakukan rapat koordinasi penanganan siaga darurat banjir bersama bupati/walikota di Provinsi Riau, Jumat (19/1) di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
- Advertisement -
“Prediksi BMKG tahun 2024 di Provinsi Riau tidak terjadi el nino. Namun dari awal tahun harus lebih siaga dan waspada untuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan tahun ini,” katanya.
Menurutnya, pengalaman tahun 2023 lalu harus menjedi pembelajaran bagi pemerintah daerah di Riau dalam mengantisipasi terjadi karhutla.
“Pada tahun 2023 di Riau terjadi el nino. Namun dengan dilakukan rapat koordinasi lebih awal, sehingga satuan tugas (satgas) darat lebih siap. Kemudian kita BNPB siapkan peralatan untuk digunakan dalam penanganan kebakaran. Dengan begitu tugas satgas udara tidak terlalu berat. Itu terbukti, tahun 2023 di Riau tidak terjadi kebakaran tidak menimbulkan kabut asap tebal. Karena kebakaran bisa dipadamkan lebih cepat,” ujarnya.
- Advertisement -
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2023 seluas 2.632 hektara (ha) lahan di Provinsi Riau terbakar. Luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2023 naik dibanding tahun 2022. Di antaranya terjadi di Indragiri Hulu (Inhu) seluas 578 ha, Bengkalis 400 ha, Indragiri Hilir (Inhil) 342 ha dan Pelalawan 261 ha. Kemudian Kampar seluas 198 ha dan Dumai 118 ha.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat kasus kebakaran mengalami kenaikan luas lahan pada periode Maret-April dan Juni-Oktober 2023. Untuk luas lahan terbakar terjadi kenaikan 47,38 persen. Di mana tahun lalu lahan terbakar 1.247 ha, dan tahun 2023 seluas 2.632 ha.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Meteoroligi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa pada tahun ini tidak terjadi el nino di Riau. Meskipun demikian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan Provinsi Riau untuk tetap waspada terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat melakukan rapat koordinasi penanganan siaga darurat banjir bersama bupati/walikota di Provinsi Riau, Jumat (19/1) di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
- Advertisement -
“Prediksi BMKG tahun 2024 di Provinsi Riau tidak terjadi el nino. Namun dari awal tahun harus lebih siaga dan waspada untuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan tahun ini,” katanya.
Menurutnya, pengalaman tahun 2023 lalu harus menjedi pembelajaran bagi pemerintah daerah di Riau dalam mengantisipasi terjadi karhutla.
- Advertisement -
“Pada tahun 2023 di Riau terjadi el nino. Namun dengan dilakukan rapat koordinasi lebih awal, sehingga satuan tugas (satgas) darat lebih siap. Kemudian kita BNPB siapkan peralatan untuk digunakan dalam penanganan kebakaran. Dengan begitu tugas satgas udara tidak terlalu berat. Itu terbukti, tahun 2023 di Riau tidak terjadi kebakaran tidak menimbulkan kabut asap tebal. Karena kebakaran bisa dipadamkan lebih cepat,” ujarnya.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2023 seluas 2.632 hektara (ha) lahan di Provinsi Riau terbakar. Luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2023 naik dibanding tahun 2022. Di antaranya terjadi di Indragiri Hulu (Inhu) seluas 578 ha, Bengkalis 400 ha, Indragiri Hilir (Inhil) 342 ha dan Pelalawan 261 ha. Kemudian Kampar seluas 198 ha dan Dumai 118 ha.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat kasus kebakaran mengalami kenaikan luas lahan pada periode Maret-April dan Juni-Oktober 2023. Untuk luas lahan terbakar terjadi kenaikan 47,38 persen. Di mana tahun lalu lahan terbakar 1.247 ha, dan tahun 2023 seluas 2.632 ha.(sol)