Senin, 20 Mei 2024

Kendaraan Roda 6 Diizinkan Melintasi Jalintim

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 76-83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan menyusut drastis, Jumat (19/1). Lalu lintas di jalan ini pun berangsur lancar dan kendaraan roda enam sudah diizinkan melintas.

“Hari ini (kemarin, red) ketinggian permukaan air yang merendam badan jalintim, khususnya Km 83 sebagai titik terdalam tergenang banjir telah surut menjadi 70 sentimeter (cm),” ujar Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK, Jumat (19/1).

Yamaha

“Namun, khusus kendaraan roda dua dan roda empat masih belum kami izinkan melintas, kecuali menggunakan jasa mobil gendong. Pasalnya, kondisi banjir masih belum bisa ditempuh kendaraan di bawah roda enam,” tambahnya.

Mantan Kasatlantas Polres Dumai ini tetap mengimbau pengendara untuk tetap berhati-hati, mengikuti arahan dari petugas di lapangan, dan tidak memaksa melintas sebelum diizinkan. Pasalnya, lalu lintas di sepanjang jalur banjir masih menggunakan sistem buka tutup.

“Hal ini (sitem buka tutup) dilakukan agar tidak ada kendaraan yang terjebak di tengah badan jalintim yang masih direndam banjir. Kondisi itu tentunya akan memicu terjadinya penumpukan kendaraan yang akan memperparah macet dan antrean mobil dari arah Pangkalankerinci maupun dari arah Pangkalan Kuras,” tuturnya.

- Advertisement -

Tak hanya di Desa Kemang, Pangkalan Kuras, banjir yang menggenangi hampir 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan sejak hampir satu bulan terakhir juga mulai surut. “Alhamdulillah, saat ini banjir yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Pelalawan mulai mengalami penyurutan hingga 60 sentimeter,’’ ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, Jumat (19/1).

“Meski air masih merendam badan jalan, namun warga di lokasi banjir cukup gembira karena aktivitas mereka telah mulai berangsur normal. Pasalnya, saat ini sejumlah akses jalan darat telah dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor khususnya roda dua. Sebelumnya terputus total dan hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi air seperti sampan dan pompong,” tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Antrean Jalintim Kembali Mengular

Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini menjelaskan, adapun lokasi banjir yang telah dapat dilintasi kendaraan roda roda dua yakni di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui dengan ketinggian air saat ini mencapai 50 cm. Kemudian sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Pelalawan dengan ketinggian permukaan air antara 20 cm-50 cm.

“Khusus Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua. Karena lokasi ini menjadi titik terparah bencana banjir tahun yakni dengan ketinggian air 110 sentimeter. Begitu juga dengan Desa Rantau Baru, Kuala Terusan dan Dusun Kualo Kelurahan Pangkalankerinci Kota, Kecamatan Pangkalankerinci dengan tinggi air 1 meter,” paparnya.

Dikatakan Zulfan, pihaknya optimistis dalam jangka waktu satu pekan ke depan, banjir di Negeri Amanah ini akan surut total. Pasalnya, intensitas curah hujan mulai menurun. “Alhamdulillah, cuaca hari ini (kemarin, red) cukup cerah atau tidak ada turun hujan sehingga kami optimistis banjir akan segera surut total jika curah hujan tidak kembali meninggi,” ujarnya.

Satlantas Rohil Kerahkan Personel

Banjir yang terjadi di Rohil juga membuat lalu lintas di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara di titik Dusun Terminal, Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih tergenang air.  Satlantas Polres Rokan Hilir (Rohil) pun mengerahkan personel untuk memastikan tidak terjadi kelumpuhan arus lalu lintas di sini.

Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSi melalui Kasatlantas Polres Rohil Iptu Zahratul Aulia Harun menyebutkan, kondisi yang terjadi di jalan lintas khususnya di Dusun Terminal tersebut menjadi perhatian penting bagi pihaknya, terutama berkaitan untuk pengaturan lalu lintas.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya penutupan lobang jalan dengan karung berisi pasir di titik yang terdapat kerusakan jalan. “Penambalan jalan itu bertujuan untuk memperbaiki sementara kondisi jalan yang rusak akibat banjir,” kata Kasatlantas.

Ia menambahkan personel juga memasang penanda di sekitaran lokasi banjir agar tidak ada kendaraan yang melewati batas dan keluar dari badan jalan maupun terjungkal dan terperosok ke jalan yang rusak. “Ini juga agar tidak terjadi truk terbalik dan untuk menjaga keselamatan serta kelancaran arus lalu lintas,” katanya didampingi Plh Kasi Humas Polres Rohil Iptu Yulanda Alvalery STrk, Jumat (19/1).

Baca Juga:  Ini Jadwal Sidang Putusan Gugatan Pilkada Kuansing dan Meranti!

Pihaknya juga menggandeng masyarakat yang menjadi sukarelawan untuk membantu pengaturan lalu lintas di lokasi bencana banjir. Relawan tersebut diberikan rompi sebagai apresiasi atas kepedulian terhadap kondisi yang terjadi khususnya membantu kelancaran lalu lintas.

Cegah Jalan Longsor, Bangun Bronjong

Sementara itu, untuk menahan jalan agar tidak longsor saat curah hujan tinggi yang saat ini melanda Riau, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah V membangun bronjong di beberapa titik jalan yang amblas atau longsor di Kabupaten Kampar dan Kuansing.

Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah V Dinas PUPR-PKPP Riau Basharuddin mengatakan, pembangunan bronjong tersebut untuk memastikan jalan yang merupakan infrastruktur vital bagi masyarakat tetap berfungsi dengan baik.

“Kami saat ini membangun bronjong di ruas jalan Batu Besurat-Muara Takus-Bandar Picak (Batas Rokan Hulu), Kecamatan Koto Kampar Hulu, Desa Gunung Bungsu, Kabupaten Kampar di STA 20 + 900 karena amblas,’’ ujarnya.

‘’Bronjong dipasang di sisi jalan yang merupakan tebing. Di ruas jalan itu terjadi keretakan memanjang yang membelah ruas jalan tersebut. Sebelumnya tak jauh dari di titik amblas tersebut juga sudah kami tangani,” tambahnya.

Sedangkan di Kabupaten Kuansing, pembangunan bronjong dilakukan pada ruas jalan Telukkuantan-Cerenti, tepatnya di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Benai. “Di ruas itu juga terjadi hal yang sama, dan saat ini juga tengah dibangun bronjong di sisi jalan yang amblas. Untuk pekerjaannya ditargetkan beberapa pekan ke depan sudah selesai sehingga jalan bisa digunakan masyarakat sebagai mana mestinya,” tuturnya.(amn/fad/sol/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 76-83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan menyusut drastis, Jumat (19/1). Lalu lintas di jalan ini pun berangsur lancar dan kendaraan roda enam sudah diizinkan melintas.

“Hari ini (kemarin, red) ketinggian permukaan air yang merendam badan jalintim, khususnya Km 83 sebagai titik terdalam tergenang banjir telah surut menjadi 70 sentimeter (cm),” ujar Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK, Jumat (19/1).

“Namun, khusus kendaraan roda dua dan roda empat masih belum kami izinkan melintas, kecuali menggunakan jasa mobil gendong. Pasalnya, kondisi banjir masih belum bisa ditempuh kendaraan di bawah roda enam,” tambahnya.

Mantan Kasatlantas Polres Dumai ini tetap mengimbau pengendara untuk tetap berhati-hati, mengikuti arahan dari petugas di lapangan, dan tidak memaksa melintas sebelum diizinkan. Pasalnya, lalu lintas di sepanjang jalur banjir masih menggunakan sistem buka tutup.

“Hal ini (sitem buka tutup) dilakukan agar tidak ada kendaraan yang terjebak di tengah badan jalintim yang masih direndam banjir. Kondisi itu tentunya akan memicu terjadinya penumpukan kendaraan yang akan memperparah macet dan antrean mobil dari arah Pangkalankerinci maupun dari arah Pangkalan Kuras,” tuturnya.

Tak hanya di Desa Kemang, Pangkalan Kuras, banjir yang menggenangi hampir 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan sejak hampir satu bulan terakhir juga mulai surut. “Alhamdulillah, saat ini banjir yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Pelalawan mulai mengalami penyurutan hingga 60 sentimeter,’’ ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, Jumat (19/1).

“Meski air masih merendam badan jalan, namun warga di lokasi banjir cukup gembira karena aktivitas mereka telah mulai berangsur normal. Pasalnya, saat ini sejumlah akses jalan darat telah dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor khususnya roda dua. Sebelumnya terputus total dan hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi air seperti sampan dan pompong,” tambahnya.

Baca Juga:  Ini Jadwal Sidang Putusan Gugatan Pilkada Kuansing dan Meranti!

Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini menjelaskan, adapun lokasi banjir yang telah dapat dilintasi kendaraan roda roda dua yakni di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui dengan ketinggian air saat ini mencapai 50 cm. Kemudian sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Pelalawan dengan ketinggian permukaan air antara 20 cm-50 cm.

“Khusus Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua. Karena lokasi ini menjadi titik terparah bencana banjir tahun yakni dengan ketinggian air 110 sentimeter. Begitu juga dengan Desa Rantau Baru, Kuala Terusan dan Dusun Kualo Kelurahan Pangkalankerinci Kota, Kecamatan Pangkalankerinci dengan tinggi air 1 meter,” paparnya.

Dikatakan Zulfan, pihaknya optimistis dalam jangka waktu satu pekan ke depan, banjir di Negeri Amanah ini akan surut total. Pasalnya, intensitas curah hujan mulai menurun. “Alhamdulillah, cuaca hari ini (kemarin, red) cukup cerah atau tidak ada turun hujan sehingga kami optimistis banjir akan segera surut total jika curah hujan tidak kembali meninggi,” ujarnya.

Satlantas Rohil Kerahkan Personel

Banjir yang terjadi di Rohil juga membuat lalu lintas di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara di titik Dusun Terminal, Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih tergenang air.  Satlantas Polres Rokan Hilir (Rohil) pun mengerahkan personel untuk memastikan tidak terjadi kelumpuhan arus lalu lintas di sini.

Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSi melalui Kasatlantas Polres Rohil Iptu Zahratul Aulia Harun menyebutkan, kondisi yang terjadi di jalan lintas khususnya di Dusun Terminal tersebut menjadi perhatian penting bagi pihaknya, terutama berkaitan untuk pengaturan lalu lintas.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya penutupan lobang jalan dengan karung berisi pasir di titik yang terdapat kerusakan jalan. “Penambalan jalan itu bertujuan untuk memperbaiki sementara kondisi jalan yang rusak akibat banjir,” kata Kasatlantas.

Ia menambahkan personel juga memasang penanda di sekitaran lokasi banjir agar tidak ada kendaraan yang melewati batas dan keluar dari badan jalan maupun terjungkal dan terperosok ke jalan yang rusak. “Ini juga agar tidak terjadi truk terbalik dan untuk menjaga keselamatan serta kelancaran arus lalu lintas,” katanya didampingi Plh Kasi Humas Polres Rohil Iptu Yulanda Alvalery STrk, Jumat (19/1).

Baca Juga:  Pemprov Selesaikan Perbaikan Jalan di Kuansing 

Pihaknya juga menggandeng masyarakat yang menjadi sukarelawan untuk membantu pengaturan lalu lintas di lokasi bencana banjir. Relawan tersebut diberikan rompi sebagai apresiasi atas kepedulian terhadap kondisi yang terjadi khususnya membantu kelancaran lalu lintas.

Cegah Jalan Longsor, Bangun Bronjong

Sementara itu, untuk menahan jalan agar tidak longsor saat curah hujan tinggi yang saat ini melanda Riau, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah V membangun bronjong di beberapa titik jalan yang amblas atau longsor di Kabupaten Kampar dan Kuansing.

Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah V Dinas PUPR-PKPP Riau Basharuddin mengatakan, pembangunan bronjong tersebut untuk memastikan jalan yang merupakan infrastruktur vital bagi masyarakat tetap berfungsi dengan baik.

“Kami saat ini membangun bronjong di ruas jalan Batu Besurat-Muara Takus-Bandar Picak (Batas Rokan Hulu), Kecamatan Koto Kampar Hulu, Desa Gunung Bungsu, Kabupaten Kampar di STA 20 + 900 karena amblas,’’ ujarnya.

‘’Bronjong dipasang di sisi jalan yang merupakan tebing. Di ruas jalan itu terjadi keretakan memanjang yang membelah ruas jalan tersebut. Sebelumnya tak jauh dari di titik amblas tersebut juga sudah kami tangani,” tambahnya.

Sedangkan di Kabupaten Kuansing, pembangunan bronjong dilakukan pada ruas jalan Telukkuantan-Cerenti, tepatnya di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Benai. “Di ruas itu juga terjadi hal yang sama, dan saat ini juga tengah dibangun bronjong di sisi jalan yang amblas. Untuk pekerjaannya ditargetkan beberapa pekan ke depan sudah selesai sehingga jalan bisa digunakan masyarakat sebagai mana mestinya,” tuturnya.(amn/fad/sol/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari