Selasa, 24 Juni 2025

Pemkab dan Dirjen Otda Susun Desain Reklamasi

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Menyahut desakan dari berbagai pihak atas minimnya upaya dalam penanggulangan abrasi di Pulau Rangsang, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengungkapkan jika Pemkab Meranti dan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) sedang menyusun desain reklamasinya. 

“Terkait Pulau Rangsang, saya sebenarnya telah diundang ke Jakarta oleh Dirjen Otda untuk membicarakan program reklamasi Pulau Rangsang,” ujar Irwan Nasir, Selasa (17/9/19). 

Melalui reklamasi ini dikatakan Irwan Nasir Pulau Rangsang ini akan di siapkan untuk menjadi kawasan industri dan tempat Bunker minyak terbesar di Asia Tenggara. “Ini sedang di desain reklamasinya untuk menjadi kawasan industri. Salah satunya bunker minyat di Selat Malaka,” ungkap Irwan. 

Baca Juga:  Sekda Apresiasi Stan Kacab Disdik Riau

Dalam menyukseskan program tersebut,  ia berharap besar dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kepulauan Meranti. Menurutnya jika program tersebut bisa terealisasi tentu akan menambah lapangan pekerjaan.

“Mohon doa semoga program ini bisa berjalan denganlancar. Apabila ini terjadi maka akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Oleh sebab itu pihaknya juga nantinya akan mengundang seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membicarakan hal ini. “Nanti kita akan bicarakan. Oleh karena itu saya minta dukungan kita semua. Untuk membicarakan ini kita akan undang semua kelompok masyarakat,’’ ujarnya. 

Dari data yang dihimpun, Riau Pos melalui Bagian Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti, khusus di Pulau Rangsang saja terdapat 73,47 KM daratan yang telah tenggelam.  

Baca Juga:  6 Bidan Desa Terima SK CPNS

Sementara laju abrasi (pengikisan) tidak kurang dari 13,18 hektar per tahun,  bencana itu tidak hanya terjadi di Pulau Rangsang saja, abrasi juga mengancam beberapa pulau lain di Meranti  seperti  Pulau Merbau, Pulau Padang dan Pulau Tebingtinggi. 

Parahnya jika ditotalkan jumlah luas daratan yang tergerus abrasi di Kepulauan Meranti tidak kurang dari 106,87 Km. Data itu hasil pendataan yang dilakukan oleh Bidang Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti belum lama ini.(*4)

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Menyahut desakan dari berbagai pihak atas minimnya upaya dalam penanggulangan abrasi di Pulau Rangsang, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengungkapkan jika Pemkab Meranti dan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) sedang menyusun desain reklamasinya. 

“Terkait Pulau Rangsang, saya sebenarnya telah diundang ke Jakarta oleh Dirjen Otda untuk membicarakan program reklamasi Pulau Rangsang,” ujar Irwan Nasir, Selasa (17/9/19). 

Melalui reklamasi ini dikatakan Irwan Nasir Pulau Rangsang ini akan di siapkan untuk menjadi kawasan industri dan tempat Bunker minyak terbesar di Asia Tenggara. “Ini sedang di desain reklamasinya untuk menjadi kawasan industri. Salah satunya bunker minyat di Selat Malaka,” ungkap Irwan. 

Baca Juga:  Pencairan Tak Perlu Gunakan Proposal

Dalam menyukseskan program tersebut,  ia berharap besar dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kepulauan Meranti. Menurutnya jika program tersebut bisa terealisasi tentu akan menambah lapangan pekerjaan.

“Mohon doa semoga program ini bisa berjalan denganlancar. Apabila ini terjadi maka akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” tuturnya.

- Advertisement -

Oleh sebab itu pihaknya juga nantinya akan mengundang seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membicarakan hal ini. “Nanti kita akan bicarakan. Oleh karena itu saya minta dukungan kita semua. Untuk membicarakan ini kita akan undang semua kelompok masyarakat,’’ ujarnya. 

Dari data yang dihimpun, Riau Pos melalui Bagian Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti, khusus di Pulau Rangsang saja terdapat 73,47 KM daratan yang telah tenggelam.  

- Advertisement -
Baca Juga:  Malam Ini, Status Karhutla Ditetapkan

Sementara laju abrasi (pengikisan) tidak kurang dari 13,18 hektar per tahun,  bencana itu tidak hanya terjadi di Pulau Rangsang saja, abrasi juga mengancam beberapa pulau lain di Meranti  seperti  Pulau Merbau, Pulau Padang dan Pulau Tebingtinggi. 

Parahnya jika ditotalkan jumlah luas daratan yang tergerus abrasi di Kepulauan Meranti tidak kurang dari 106,87 Km. Data itu hasil pendataan yang dilakukan oleh Bidang Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti belum lama ini.(*4)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Menyahut desakan dari berbagai pihak atas minimnya upaya dalam penanggulangan abrasi di Pulau Rangsang, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengungkapkan jika Pemkab Meranti dan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) sedang menyusun desain reklamasinya. 

“Terkait Pulau Rangsang, saya sebenarnya telah diundang ke Jakarta oleh Dirjen Otda untuk membicarakan program reklamasi Pulau Rangsang,” ujar Irwan Nasir, Selasa (17/9/19). 

Melalui reklamasi ini dikatakan Irwan Nasir Pulau Rangsang ini akan di siapkan untuk menjadi kawasan industri dan tempat Bunker minyak terbesar di Asia Tenggara. “Ini sedang di desain reklamasinya untuk menjadi kawasan industri. Salah satunya bunker minyat di Selat Malaka,” ungkap Irwan. 

Baca Juga:  Sekda Apresiasi Stan Kacab Disdik Riau

Dalam menyukseskan program tersebut,  ia berharap besar dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kepulauan Meranti. Menurutnya jika program tersebut bisa terealisasi tentu akan menambah lapangan pekerjaan.

“Mohon doa semoga program ini bisa berjalan denganlancar. Apabila ini terjadi maka akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Oleh sebab itu pihaknya juga nantinya akan mengundang seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membicarakan hal ini. “Nanti kita akan bicarakan. Oleh karena itu saya minta dukungan kita semua. Untuk membicarakan ini kita akan undang semua kelompok masyarakat,’’ ujarnya. 

Dari data yang dihimpun, Riau Pos melalui Bagian Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti, khusus di Pulau Rangsang saja terdapat 73,47 KM daratan yang telah tenggelam.  

Baca Juga:  Dua Terdakwa Kasus Narkoba Divonis Mati di Dumai

Sementara laju abrasi (pengikisan) tidak kurang dari 13,18 hektar per tahun,  bencana itu tidak hanya terjadi di Pulau Rangsang saja, abrasi juga mengancam beberapa pulau lain di Meranti  seperti  Pulau Merbau, Pulau Padang dan Pulau Tebingtinggi. 

Parahnya jika ditotalkan jumlah luas daratan yang tergerus abrasi di Kepulauan Meranti tidak kurang dari 106,87 Km. Data itu hasil pendataan yang dilakukan oleh Bidang Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti belum lama ini.(*4)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari