PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Dua bulan lebih Kabupaten Pelalawan dirundung musibah kabut asap. Ribuan pelajar terpaksa kehilangan waktu belajar di sekolah. Begitu pula ribuan masyarakat terserang Ispa karena akibat asap dari karhutla. Berbagai pihak pula telah melakukan upaya pemadaman dan pencegahan agar kabut asap segera sirna.
Tidak hanya itu, banyak elemen juga telah membagikan masker sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak langsung terpapar partikel asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan warga. Namun sangat disayangkan, pihak perbankan yang setiap harinya berurusan dengan uang, dinilai tidak care (peduli) terhadap kondisi kesulitan masyarakat Negeri Seiya Sekata ini melawan asap.‘’Sepertinya usaha perbankan kurang peduli dengan lingkungnnya. Pasalnya, dalam situasi sulit dengan kondisi cuaca ekstrem yang diselimuti kabut asap tebal ini, kita tidak ada mendengar ada pihak-pihak bank melakukan pembagian masker untuk masyarakat,’’ kata anggota DPRD Pelalawan Charles kepada Riau Pos, Ahad (15/9).
Sepertinya, sebutnya lagi pihak perbankan ini murni yang dikejar semata-mata keuntungan belaka, karena tidak peduli terhadap musibah kabut asap yang telah melanda masyarakat di Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan
“Bahkan, kita juga tidak ada mendapat informasi adanya pihak perbankan berkoordinasi dengan organisasi yang ada di daerah ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk menyalurkan program CSR-nya, salah satu satunya membagikan masker gratis untuk masyarakat di Pelalawan ini. Serta mendirikan posko kesehatan bagi warga korban kabut asap,” ujarnya.
Tak hanya soal bantuan masker, posko kesehatan saat kabut asap, mantan Kades Kemang ini juga menilai masih sangat minimnya peran perbankan dan pihak swasta lain dalam bidang pendidikan serta sosial kemasyarakatan lainnya.
“Kita harapkan ada juga rasa tanggungjawab sosial usaha bank terhadap pendidikan dan sebagainya,’’ ujarnya.(amn)
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Dua bulan lebih Kabupaten Pelalawan dirundung musibah kabut asap. Ribuan pelajar terpaksa kehilangan waktu belajar di sekolah. Begitu pula ribuan masyarakat terserang Ispa karena akibat asap dari karhutla. Berbagai pihak pula telah melakukan upaya pemadaman dan pencegahan agar kabut asap segera sirna.
Tidak hanya itu, banyak elemen juga telah membagikan masker sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak langsung terpapar partikel asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan warga. Namun sangat disayangkan, pihak perbankan yang setiap harinya berurusan dengan uang, dinilai tidak care (peduli) terhadap kondisi kesulitan masyarakat Negeri Seiya Sekata ini melawan asap.‘’Sepertinya usaha perbankan kurang peduli dengan lingkungnnya. Pasalnya, dalam situasi sulit dengan kondisi cuaca ekstrem yang diselimuti kabut asap tebal ini, kita tidak ada mendengar ada pihak-pihak bank melakukan pembagian masker untuk masyarakat,’’ kata anggota DPRD Pelalawan Charles kepada Riau Pos, Ahad (15/9).
- Advertisement -
Sepertinya, sebutnya lagi pihak perbankan ini murni yang dikejar semata-mata keuntungan belaka, karena tidak peduli terhadap musibah kabut asap yang telah melanda masyarakat di Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan
“Bahkan, kita juga tidak ada mendapat informasi adanya pihak perbankan berkoordinasi dengan organisasi yang ada di daerah ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk menyalurkan program CSR-nya, salah satu satunya membagikan masker gratis untuk masyarakat di Pelalawan ini. Serta mendirikan posko kesehatan bagi warga korban kabut asap,” ujarnya.
- Advertisement -
Tak hanya soal bantuan masker, posko kesehatan saat kabut asap, mantan Kades Kemang ini juga menilai masih sangat minimnya peran perbankan dan pihak swasta lain dalam bidang pendidikan serta sosial kemasyarakatan lainnya.
“Kita harapkan ada juga rasa tanggungjawab sosial usaha bank terhadap pendidikan dan sebagainya,’’ ujarnya.(amn)