Sabtu, 23 November 2024
spot_img

9.970 Warga Terserang ISPA

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat ini jumlah masyarakat Riau yang menderita penyakit ISPA terus meningkat. Sejak Juli hingga Agustus 2019, jumlah masyarakat yang menderita ISPA mencapai 9.970 orang. Jumlah ini diperoleh Riaupos.co dari data yang direkap di masing-masing dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Selain terserang ISPA, masyarakat juga terserang penyakit lainnya, yakni iritasi pada mata, iritasi kulit, asma dan pneumonia. Seperti di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sebanyak 812 warga terkena ISPA, di antaranya 126 penderita ISPA terbanyak di Kecamatan Kabun, Rambah Samo 97 orang dan Ujung Batu 68 orang. Sedangkan dampak kabut asap kiriman itu, masyarakat yang terkena iritasi mata se-Rohul 45, asma 26, 1 pneumonia dan 57 iritasi kulit.

Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr Bambang Triono kepada Riaupos.co menyebutkan, data ISPA tersebut hasil laporan yang disampaikan puskesmas, bidan desa, petugas pustu dan poskesdes se-Rohul yang setiap hari di update secera keseluruhan oleh Diskes Rohul dari tanggal 6-14 Agustus.

“Saat ini kualitas udara di Rohul bercampur asap, dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, karena beberapa hari lalu, dari laporan yang kita rangkum hanya 239 penderita ISPA ditemukan. Namun kini sudah meningkat menjadi 812 warga terkena penyakit ISPA,” ujarnya,  Rabu (14/8).

Baca Juga:  Pemprov Belum Bertindak Ekstrem

Di Kabupaten Pelalawan, warga yang terserang ISPA sebanyak 2.438  orang. Hal tersebut dipaparkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pelalawan H Asril SKM MKes. Dia mengatakan, dalam berapa hari terakhir, dampak kabut asap telah menyebabkan meningkatnya penyakit ISPA yang sangat dikeluhkan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengalami batuk dan pilek, pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi pada kulit.

“Ya, perhari saja, masyarakat yang terjangkit ISPA terus bertambah sebanyak ratusan orang. Khususnya pada Agustus ini, ada sebanyak 700 orang penderita ISPA di Kabupaten Pelalawan yang menjadi urutan tertinggi penyakit di Kabupaten Pelalawan. Penyakit ini mendominasi di Langgam sebanyak 300 kasus. Kemudaian di Kecamatan Pangkalankerinci 250 kasus dan sisanya tersebar di 10 kecamatan lainnya,” ujar Asril.

Selain itu, lanjut Sekretaris Diskes Pelalawan ini, dampak kabut asap juga menyebabkan terjadinya peningkatan penyakit iritasi mata sebanyak 89 orang dan penyakit asma 17 orang serta penderita iritasi kulit 43 orang.

“Terakhir penyakit pneumonia dengan jumlah sebanyak 106 kasus,” paparnya.

Di Kabupaten Indragiri Hilir, jumlah warga yang terserang ISPA juga cukup tinggi, terhitung 1-13 Agustus 2019, sebanyak 735 orang. “Kami mengindentifikasi ada 735 kasus ISPA, akibat kabut asap yang timbul dari karhutla,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil H Zainal Arifin, Rabu (14/8) malam.
Kemudian, posisi kedua adalah penyakit diare, sebanyak 169 kasus. Baru disusul iritasi kulit, 68 kasus dan asma 56 kasus. Sedangkan posisi ke lima iritasi mata 24 kasus dan terakhir, pneunomia sebanyak 1 kasus.

Baca Juga:  Penambahan Kasus Harian di Riau 224 Orang

Demikian juga di Kepulauan Meranti, penderita ISPA dampak dari kabut asap dari awal hingga pekan kedua Agustus 2019 terdapat 156 kasus.

“Jumlahnya 156 kasus. Khusus ISPA dampak dari kabut asap karhutla. Jumlah tersebut dipantau dari 1-14 Agustus 209 ini dari enam puskesmas,” ujar Kabid Yankes drg Novi Indriyani.

Ditanya apakah ada kebijakan khusus terhadap penderita ISPA untuk mendapatkan pelayanan secara gratis dari pemerintah daerah setempat, Novi mengaku belum menerima instruksi terkait dari pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab Meranti.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru M Amin menyebutkan, di Kota Pekanbaru penderita ISPA berada di kisaran angka 1.600-an orang. Hingga kini peliburan siswa sekolah belum dilakukan.

“Rapat di provinsi, intinya tetap mengacu pada kondisi ISPU, sekarang masih dalam posisi sedang.  Kalau dalam kondisi tidak sehat, yang rentan terhadap itu diistirahatkan,” kata dia.

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat ini jumlah masyarakat Riau yang menderita penyakit ISPA terus meningkat. Sejak Juli hingga Agustus 2019, jumlah masyarakat yang menderita ISPA mencapai 9.970 orang. Jumlah ini diperoleh Riaupos.co dari data yang direkap di masing-masing dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Selain terserang ISPA, masyarakat juga terserang penyakit lainnya, yakni iritasi pada mata, iritasi kulit, asma dan pneumonia. Seperti di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sebanyak 812 warga terkena ISPA, di antaranya 126 penderita ISPA terbanyak di Kecamatan Kabun, Rambah Samo 97 orang dan Ujung Batu 68 orang. Sedangkan dampak kabut asap kiriman itu, masyarakat yang terkena iritasi mata se-Rohul 45, asma 26, 1 pneumonia dan 57 iritasi kulit.

- Advertisement -

Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr Bambang Triono kepada Riaupos.co menyebutkan, data ISPA tersebut hasil laporan yang disampaikan puskesmas, bidan desa, petugas pustu dan poskesdes se-Rohul yang setiap hari di update secera keseluruhan oleh Diskes Rohul dari tanggal 6-14 Agustus.

“Saat ini kualitas udara di Rohul bercampur asap, dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, karena beberapa hari lalu, dari laporan yang kita rangkum hanya 239 penderita ISPA ditemukan. Namun kini sudah meningkat menjadi 812 warga terkena penyakit ISPA,” ujarnya,  Rabu (14/8).

- Advertisement -
Baca Juga:  Kapolda Riau Kunker ke Rohul

Di Kabupaten Pelalawan, warga yang terserang ISPA sebanyak 2.438  orang. Hal tersebut dipaparkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pelalawan H Asril SKM MKes. Dia mengatakan, dalam berapa hari terakhir, dampak kabut asap telah menyebabkan meningkatnya penyakit ISPA yang sangat dikeluhkan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengalami batuk dan pilek, pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi pada kulit.

“Ya, perhari saja, masyarakat yang terjangkit ISPA terus bertambah sebanyak ratusan orang. Khususnya pada Agustus ini, ada sebanyak 700 orang penderita ISPA di Kabupaten Pelalawan yang menjadi urutan tertinggi penyakit di Kabupaten Pelalawan. Penyakit ini mendominasi di Langgam sebanyak 300 kasus. Kemudaian di Kecamatan Pangkalankerinci 250 kasus dan sisanya tersebar di 10 kecamatan lainnya,” ujar Asril.

Selain itu, lanjut Sekretaris Diskes Pelalawan ini, dampak kabut asap juga menyebabkan terjadinya peningkatan penyakit iritasi mata sebanyak 89 orang dan penyakit asma 17 orang serta penderita iritasi kulit 43 orang.

“Terakhir penyakit pneumonia dengan jumlah sebanyak 106 kasus,” paparnya.

Di Kabupaten Indragiri Hilir, jumlah warga yang terserang ISPA juga cukup tinggi, terhitung 1-13 Agustus 2019, sebanyak 735 orang. “Kami mengindentifikasi ada 735 kasus ISPA, akibat kabut asap yang timbul dari karhutla,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil H Zainal Arifin, Rabu (14/8) malam.
Kemudian, posisi kedua adalah penyakit diare, sebanyak 169 kasus. Baru disusul iritasi kulit, 68 kasus dan asma 56 kasus. Sedangkan posisi ke lima iritasi mata 24 kasus dan terakhir, pneunomia sebanyak 1 kasus.

Baca Juga:  Pemprov Belum Bertindak Ekstrem

Demikian juga di Kepulauan Meranti, penderita ISPA dampak dari kabut asap dari awal hingga pekan kedua Agustus 2019 terdapat 156 kasus.

“Jumlahnya 156 kasus. Khusus ISPA dampak dari kabut asap karhutla. Jumlah tersebut dipantau dari 1-14 Agustus 209 ini dari enam puskesmas,” ujar Kabid Yankes drg Novi Indriyani.

Ditanya apakah ada kebijakan khusus terhadap penderita ISPA untuk mendapatkan pelayanan secara gratis dari pemerintah daerah setempat, Novi mengaku belum menerima instruksi terkait dari pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab Meranti.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru M Amin menyebutkan, di Kota Pekanbaru penderita ISPA berada di kisaran angka 1.600-an orang. Hingga kini peliburan siswa sekolah belum dilakukan.

“Rapat di provinsi, intinya tetap mengacu pada kondisi ISPU, sekarang masih dalam posisi sedang.  Kalau dalam kondisi tidak sehat, yang rentan terhadap itu diistirahatkan,” kata dia.

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari