PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau masih terus melakukan kajian terhadapat jalan nasional yang tergerus abrasi dan longsor di Parit 6 Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Di mana kondisi jalan tersebut mengalami penurunan dan retakan.
Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, untuk antisipasi sementara pihaknya sudah melakukan tindakan darurat agar jalan ini bisa kembali fungsional. Setelah kejadian abrasi tersebut, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pemda setempat dan seluruh pemangku kepentingan.
Adapun langkah pertama yang dilakukan, adalah pemasangan rambu dan membatasi tonase kendaraan yang lewat. Di mana saat ini kendaraan yang lewat maksimal hanya roda enam.
“Sejak itu kita langsung kerja, progresnya melakukan pancangan dan melakukan penimbunan,agar jalan ini fungsinal,” ujarnya.
Diharapkannya, dalam satu pekan kedepan upaya ini bisa kembalikan normal dan tidak dilakukan lagi buka tutup. Di sisi lain, pihaknya juga akan terus melakukan pengecekan.
Selain itu, BPJN Riau juga berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Riau untuk mengecek dan mengetahui morfologi sungai.
Jika terjadi penurunan kembali, maka pihaknya akan menggunakan Jembatan Bailey untuk mengatasi sementara kondisi ini. “Kami siap datangkan Jembatan Bailey, jika hasil pengamatan terjadi lagi penurunan, namun kita harap tidak,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, berdasarkan instruksi dari Pj Gubernur Riau SF Hariyanto yang juga sudah meninjau lokasi kejadian ini, ada material milik Dinas PUPR PKPP Riau yang bisa digunakan. Sehingga diharapkan dapat memperkuat struktur badan jalan dan tidak terjadi lagi penurunan.
“Pemprov Riau juga sudah menyiapkan beberapa peralatan pendukung yang dapat digunakan,” sebutnya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru