PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Aksi demonstrasi puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Riau Peduli Keadilan di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (13/10), berujung ricuh. Massa yang awalnya berorasi tertib, tiba-tiba mendorong pagar depan kantor gubernur hingga jebol setelah permintaan mereka untuk bertemu langsung dengan Gubernur Riau Abdul Wahid tidak ditanggapi.
Para pendemo mengaku kecewa karena hanya ditemui oleh Kepala Biro Hukum Setdaprov Riau, Yan Darmadi, bukan oleh Gubernur maupun Wakil Gubernur. Situasi sempat memanas dan aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan tak terhindarkan. Setelah pagar depan jebol, massa merangsek masuk hingga ke lobi Kantor Gubernur Riau.
Di area lobi, mereka kembali melanjutkan orasi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Dalam orasinya, massa menegaskan tetap ingin Gubernur Riau turun langsung menemui mereka.
Koordinator Lapangan Afiandi Andika menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak Presiden RI membentuk Badan Reforma Agraria, meminta Gubernur Riau mengevaluasi direksi BUMD yang telah dan akan ditunjuk, serta melakukan uji publik terbuka.
Selain itu, mereka juga mendesak DPRD Riau membentuk pansus defisit anggaran, Kapolda Riau menindak tegas Galian C ilegal dan PETI, serta menuntut Gubernur menunaikan janji kampanye terkait beasiswa Pemprov Riau dan program “Satu Rumah Satu Sarjana”.
Afiandi menegaskan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap janji-janji pemerintah yang hingga kini belum terealisasi. “Kami hanya ingin pemimpin mendengar dan menepati komitmennya kepada rakyat,” ujarnya di tengah orasi.