Jumat, 20 September 2024

Rajut Silaturahmi, Suku Budi Caniago Halal Bihalal

LUBUK JAMBI (RIAUPOS.CO) – Salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, usai Idul Fitri atau bulan Syawal, banyak suku di setiap kenegerian memanfaatkannya dengan melakukan halal bihalal, menjalang mamak, Rayo Onam (Raya Enam).

  
Tradisi ini dilaksanakan untuk merajut silaturahmi, saling kenal mengenal satu dengan yang lain, antara Datuk, mamak dan cucu kemenakan. Begitu pula Suku Budi Caniago Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Jumat (14/6/2019) melaksanakan halal bihalal.
Kegiatan yang dipusatkan di GOR PB Azhar Desa Koto Lubuk Jambi itu, dihadiri para Datuk-datuk penghulu suku. Di antaranya, Mahmud Sulaiman Datuk Tomo sebagai Datuk Pucuk Suku Budi Caniago Lubuk Jambi. Hendri Ragam Datuk Mongguang, Datuk Rang Kayo Bosar, Datuk Sidimarajo dan Datuk penghulu lainnya. Ratusan anak dan cucuk kemenakan Suku Budi Caniago dari berbagai desa di Kuantan Mudik hadir dalam hajatan tahunan itu.

Meski dilaksanakan sederhana, namun terlihat penuh kekeluargaan dan hikmad ketika ayat suci Alquran dilantunkan qori Yuliati. Dilanjutkan ceramah adat yang disampaikan Muhammad Yusuf.

  
Datuk Pucuk Suku Budi Caniago Lubuk Jambi, Mahmud Sulaiman Datuk Tomo mengatakan, ajang halal bihalal ini memiliki makna sangat penting. Karena disini lah saling kenal mengenal keluarga di dalam suku. Apalagi, halal bihalal ini sudah belasan tahun tidak dilaksanakan. ’’Mana Datuk, mamak, adik, cucu dan kemenakan, disini saling tempatnya. Saling kenal dan bersilaturahmi,’’ ujarnya.
  
Di samping itu, Datuk Tomo banyak memberikan penjelasan dan nasehat pada cucu kemenakan tentang datuk-datuk penghulu di Suku Budi Caniago yang harus di ketahui cucu kemenakan serta adat yang ada. Selama ini, yang diketahui cucu kemenakan, datuk penghulu suku 49 orang tetapi sebetulnya 56 orang. Karena itu, selaku Datuk Pucuk, Mahmud Sulaiman menyampaikan terimakasih atas kerja keras panitia yang menyiapkan ini.
 
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Syafriadi mengatakan, gagasan ini muncul karena keinginan untuk kembali merajut silaturahmi keluarga besar Suku Budi Caniago. Apalagi, sudah 15 tahun halal bihalal tidak terlaksana.(dac)
Baca Juga:  Polda Riau Tegaskan Komitmen Tindak Pelaku Illegal Minning

LUBUK JAMBI (RIAUPOS.CO) – Salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, usai Idul Fitri atau bulan Syawal, banyak suku di setiap kenegerian memanfaatkannya dengan melakukan halal bihalal, menjalang mamak, Rayo Onam (Raya Enam).

  
Tradisi ini dilaksanakan untuk merajut silaturahmi, saling kenal mengenal satu dengan yang lain, antara Datuk, mamak dan cucu kemenakan. Begitu pula Suku Budi Caniago Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Jumat (14/6/2019) melaksanakan halal bihalal.
Kegiatan yang dipusatkan di GOR PB Azhar Desa Koto Lubuk Jambi itu, dihadiri para Datuk-datuk penghulu suku. Di antaranya, Mahmud Sulaiman Datuk Tomo sebagai Datuk Pucuk Suku Budi Caniago Lubuk Jambi. Hendri Ragam Datuk Mongguang, Datuk Rang Kayo Bosar, Datuk Sidimarajo dan Datuk penghulu lainnya. Ratusan anak dan cucuk kemenakan Suku Budi Caniago dari berbagai desa di Kuantan Mudik hadir dalam hajatan tahunan itu.

Meski dilaksanakan sederhana, namun terlihat penuh kekeluargaan dan hikmad ketika ayat suci Alquran dilantunkan qori Yuliati. Dilanjutkan ceramah adat yang disampaikan Muhammad Yusuf.

  
Datuk Pucuk Suku Budi Caniago Lubuk Jambi, Mahmud Sulaiman Datuk Tomo mengatakan, ajang halal bihalal ini memiliki makna sangat penting. Karena disini lah saling kenal mengenal keluarga di dalam suku. Apalagi, halal bihalal ini sudah belasan tahun tidak dilaksanakan. ’’Mana Datuk, mamak, adik, cucu dan kemenakan, disini saling tempatnya. Saling kenal dan bersilaturahmi,’’ ujarnya.
  
Di samping itu, Datuk Tomo banyak memberikan penjelasan dan nasehat pada cucu kemenakan tentang datuk-datuk penghulu di Suku Budi Caniago yang harus di ketahui cucu kemenakan serta adat yang ada. Selama ini, yang diketahui cucu kemenakan, datuk penghulu suku 49 orang tetapi sebetulnya 56 orang. Karena itu, selaku Datuk Pucuk, Mahmud Sulaiman menyampaikan terimakasih atas kerja keras panitia yang menyiapkan ini.
 
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Syafriadi mengatakan, gagasan ini muncul karena keinginan untuk kembali merajut silaturahmi keluarga besar Suku Budi Caniago. Apalagi, sudah 15 tahun halal bihalal tidak terlaksana.(dac)
Baca Juga:  44 Rumah Sakit di Riau Ditetapkan Rujukan Covid-19, Biaya Dibebankan APBD
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari