PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Satuan Tugas (Satgas) Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur mengatakan, TMC dilakukan untuk memodifikasi cuaca agar di Riau dapat turun hujan. Karena saat ini curah hujan sudah mulai berkurang.
"TMC sudah dilakukan oleh tim Satgas udara. Sampai saat ini TMC sudah delapan kali dilakukan. Sekali terbang pesawat TMC menyemai sekitar 800 Kg garam, total sudah 6.400 Kg garam yang disemai di awan Riau," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, TMC dilakukan di beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.
"Di daerah itu yang ada potensi awan, karena itu garam disemai di wilayah itu. Selain itu daerah itu juga rawan kebakaran, makanya untuk mengantisipasi terjadi kebakaran kita lakukan antisipasi dengan melakukan TMC," ujarnya.
Jim juga menambahkan saat ini hotspot (titik panas) maupun firespot (titik api) di Provinsi Riau nihil. Meski begitu, pihaknya tetap mengajak semua masyarakat Riau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dengan begitu tahun 2021 Riau bisa bebas asap.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena hal tersebut dapat memicu terjadinya Karhutla yang berakibat pada kabut asap," imbaunya.(gem)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Satuan Tugas (Satgas) Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur mengatakan, TMC dilakukan untuk memodifikasi cuaca agar di Riau dapat turun hujan. Karena saat ini curah hujan sudah mulai berkurang.
- Advertisement -
"TMC sudah dilakukan oleh tim Satgas udara. Sampai saat ini TMC sudah delapan kali dilakukan. Sekali terbang pesawat TMC menyemai sekitar 800 Kg garam, total sudah 6.400 Kg garam yang disemai di awan Riau," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, TMC dilakukan di beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.
- Advertisement -
"Di daerah itu yang ada potensi awan, karena itu garam disemai di wilayah itu. Selain itu daerah itu juga rawan kebakaran, makanya untuk mengantisipasi terjadi kebakaran kita lakukan antisipasi dengan melakukan TMC," ujarnya.
Jim juga menambahkan saat ini hotspot (titik panas) maupun firespot (titik api) di Provinsi Riau nihil. Meski begitu, pihaknya tetap mengajak semua masyarakat Riau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dengan begitu tahun 2021 Riau bisa bebas asap.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena hal tersebut dapat memicu terjadinya Karhutla yang berakibat pada kabut asap," imbaunya.(gem)