Jumat, 18 Juli 2025

Siak Masih Hijau, Selamanya Akan Hijau

(RIAUPOS.CO) โ€” Sebagai kota wisata sejarah dan diusulkan sebagai Kota Warisan Budaya Dunia, hingga saat ini, Siak masih hijau.

Bagaimana untuk mempertahankannya agar hijau selamanya perlu menjaga negeri Siak. Menjaga Siak perlu kerja sama semua elemen, terutama para generasi muda sabagai pewaris negeri.

Tak ada lagi buka lahan dengan bakar, karena itu akan merusak alam Siak yang sebagian besar adalah gambut.

Demikian dikatakan Bupati Siak Drs H Alfedri MSi. Lebih jauh dikatakannya, sangat besar yang harus dipertaruhkan jika karhutla terjadi. Tidak hanya kerugian materi dan penyakit serta aktivitas lumpuh. Rusaknya alam dan matinya habitat yang ada di dalamnya juga menjadi masalah terbesar.

Baca Juga:  Pasien Kasus Positif di Riau Bertambah Lima Lagi

โ€œMencegah lebih baik dari pada mengatasi, dengan membuat sekat kanal dan membuat tata kelola gambut,โ€ ungkapnya.

Tata kelola salah satunya adalah dengan Siak Hijau ini. Dibuatlah zonasi, ada zonasi konservatif, zonasi industri, zona pemukiman, dan zona pertanian.

Salah satu zonasi pertanian sedang digalakkan di Bungaraya. Dulu di Bungaraya sulit melarang alih fungsi lahan, namun sekarang sudah kembali ke sawah. Kemarin alih fungsi lahan sawit dengan luas 81 hektare dibuat sawah. 

Dan pada tahun lalu 150 hektare. Padi memiliki keunggulan karena lebih ramah lingkungan dan hasilnya lebih baik.

Selain zona pertanian, zona konservasi, ada Danau Zamrud, danau rawa terluas se-Indonesia dan nomor satu di Brazil. Ada juga suaka marga satwa di Giam Siak Kecil. Tahura ada 5.000 hektare lebih. Dan terakhir Koto Ringin akan tanam aren.

Baca Juga:  Terancam Dihadirkan Paksa

โ€œUpaya terus kami lakukan mengurangi pemanasan global dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sejumlah program. Salah satunya adalah Siak Hijau. Siak Hijau ini adalah dari Kementerian LHK saat Hari Lingkungan Hidup dipusatkan di Siak,โ€ urai Bupati.(adv/a)

(RIAUPOS.CO) โ€” Sebagai kota wisata sejarah dan diusulkan sebagai Kota Warisan Budaya Dunia, hingga saat ini, Siak masih hijau.

Bagaimana untuk mempertahankannya agar hijau selamanya perlu menjaga negeri Siak. Menjaga Siak perlu kerja sama semua elemen, terutama para generasi muda sabagai pewaris negeri.

Tak ada lagi buka lahan dengan bakar, karena itu akan merusak alam Siak yang sebagian besar adalah gambut.

Demikian dikatakan Bupati Siak Drs H Alfedri MSi. Lebih jauh dikatakannya, sangat besar yang harus dipertaruhkan jika karhutla terjadi. Tidak hanya kerugian materi dan penyakit serta aktivitas lumpuh. Rusaknya alam dan matinya habitat yang ada di dalamnya juga menjadi masalah terbesar.

Baca Juga:  Berdayakan Kelompok Tani Peduli Api untuk Pencegahan Karhutla

โ€œMencegah lebih baik dari pada mengatasi, dengan membuat sekat kanal dan membuat tata kelola gambut,โ€ ungkapnya.

- Advertisement -

Tata kelola salah satunya adalah dengan Siak Hijau ini. Dibuatlah zonasi, ada zonasi konservatif, zonasi industri, zona pemukiman, dan zona pertanian.

Salah satu zonasi pertanian sedang digalakkan di Bungaraya. Dulu di Bungaraya sulit melarang alih fungsi lahan, namun sekarang sudah kembali ke sawah. Kemarin alih fungsi lahan sawit dengan luas 81 hektare dibuat sawah. 

- Advertisement -

Dan pada tahun lalu 150 hektare. Padi memiliki keunggulan karena lebih ramah lingkungan dan hasilnya lebih baik.

Selain zona pertanian, zona konservasi, ada Danau Zamrud, danau rawa terluas se-Indonesia dan nomor satu di Brazil. Ada juga suaka marga satwa di Giam Siak Kecil. Tahura ada 5.000 hektare lebih. Dan terakhir Koto Ringin akan tanam aren.

Baca Juga:  Kapolda Riau Berpesan Jaga Marwah Institusi

โ€œUpaya terus kami lakukan mengurangi pemanasan global dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sejumlah program. Salah satunya adalah Siak Hijau. Siak Hijau ini adalah dari Kementerian LHK saat Hari Lingkungan Hidup dipusatkan di Siak,โ€ urai Bupati.(adv/a)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

(RIAUPOS.CO) โ€” Sebagai kota wisata sejarah dan diusulkan sebagai Kota Warisan Budaya Dunia, hingga saat ini, Siak masih hijau.

Bagaimana untuk mempertahankannya agar hijau selamanya perlu menjaga negeri Siak. Menjaga Siak perlu kerja sama semua elemen, terutama para generasi muda sabagai pewaris negeri.

Tak ada lagi buka lahan dengan bakar, karena itu akan merusak alam Siak yang sebagian besar adalah gambut.

Demikian dikatakan Bupati Siak Drs H Alfedri MSi. Lebih jauh dikatakannya, sangat besar yang harus dipertaruhkan jika karhutla terjadi. Tidak hanya kerugian materi dan penyakit serta aktivitas lumpuh. Rusaknya alam dan matinya habitat yang ada di dalamnya juga menjadi masalah terbesar.

Baca Juga:  Terancam Dihadirkan Paksa

โ€œMencegah lebih baik dari pada mengatasi, dengan membuat sekat kanal dan membuat tata kelola gambut,โ€ ungkapnya.

Tata kelola salah satunya adalah dengan Siak Hijau ini. Dibuatlah zonasi, ada zonasi konservatif, zonasi industri, zona pemukiman, dan zona pertanian.

Salah satu zonasi pertanian sedang digalakkan di Bungaraya. Dulu di Bungaraya sulit melarang alih fungsi lahan, namun sekarang sudah kembali ke sawah. Kemarin alih fungsi lahan sawit dengan luas 81 hektare dibuat sawah. 

Dan pada tahun lalu 150 hektare. Padi memiliki keunggulan karena lebih ramah lingkungan dan hasilnya lebih baik.

Selain zona pertanian, zona konservasi, ada Danau Zamrud, danau rawa terluas se-Indonesia dan nomor satu di Brazil. Ada juga suaka marga satwa di Giam Siak Kecil. Tahura ada 5.000 hektare lebih. Dan terakhir Koto Ringin akan tanam aren.

Baca Juga:  72 Pelamar dan Panitia Teken Pakta Integritas

โ€œUpaya terus kami lakukan mengurangi pemanasan global dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sejumlah program. Salah satunya adalah Siak Hijau. Siak Hijau ini adalah dari Kementerian LHK saat Hari Lingkungan Hidup dipusatkan di Siak,โ€ urai Bupati.(adv/a)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari