PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Perbaikan jalan lintas yang menghubungkan berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau diharapkan menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) pada tahun 2022 ini. Hal itu di dasari dengan masih banyaknya kerusakan jalan di berbagai daerah. Karena tidak tersentuh perbaikan, lobang jalan semakin besar dan dirasa membahayakan masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riau Pos, Senin (10/1).
Dikatakan dia, dari hasil evaluasi kinerja Pemprov pada tahun 2021 lalu, memang sektor perbaikan jalan, terutama jalan lintas provinsi masih belum sesuai target. Sedangkan intensitas pengendara setiap harinya terus meningkat. Selain itu, beberapa faktor utama yang menjadi penyebab kerusakan jalan juga masih belum teratasi.
"Kita tau bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan kerusakan jalan provinsi. Salah satunya adalah truk atau kendaraan yang over dimensi over loading. Artinya apa, ketika beban jalan itu cuman sanggup menampung sumbu muatam terberat itu 8 ton, di lewati oleh truk yang bermuatan 30 ton, apa tidak hancur itu jalan?" ungkapnya.
Maka dari itu, selain perbaikan, dia juga mendorong Pemprov Riau untuk tegas terhadap kendaraan yang melanggar batas muatan. Bila perlu, pemprov sampai memberikan surat peringatan atau rekomendasi pencabutan izin terhadap perusahaan yang bekerjasama dengan pigak transportasi yang melanggar. Sebab, bila dibiarkan, kerusakan jalan akan semakin bertambah di kemudian harinya.
"Capek kita menganggarkan. Uang habis. Diperbaiki, hancur lagi. Maka kami minta supaya kerusakan jalan lintas ini di seriusi pada tahum 2022 ini. Baik pencegahan, pemeliharaan dan perbaikan. Mari kita tingkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan membenahi infrastruktur," ajaknya.(nda)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Perbaikan jalan lintas yang menghubungkan berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau diharapkan menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) pada tahun 2022 ini. Hal itu di dasari dengan masih banyaknya kerusakan jalan di berbagai daerah. Karena tidak tersentuh perbaikan, lobang jalan semakin besar dan dirasa membahayakan masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riau Pos, Senin (10/1).
- Advertisement -
Dikatakan dia, dari hasil evaluasi kinerja Pemprov pada tahun 2021 lalu, memang sektor perbaikan jalan, terutama jalan lintas provinsi masih belum sesuai target. Sedangkan intensitas pengendara setiap harinya terus meningkat. Selain itu, beberapa faktor utama yang menjadi penyebab kerusakan jalan juga masih belum teratasi.
"Kita tau bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan kerusakan jalan provinsi. Salah satunya adalah truk atau kendaraan yang over dimensi over loading. Artinya apa, ketika beban jalan itu cuman sanggup menampung sumbu muatam terberat itu 8 ton, di lewati oleh truk yang bermuatan 30 ton, apa tidak hancur itu jalan?" ungkapnya.
- Advertisement -
Maka dari itu, selain perbaikan, dia juga mendorong Pemprov Riau untuk tegas terhadap kendaraan yang melanggar batas muatan. Bila perlu, pemprov sampai memberikan surat peringatan atau rekomendasi pencabutan izin terhadap perusahaan yang bekerjasama dengan pigak transportasi yang melanggar. Sebab, bila dibiarkan, kerusakan jalan akan semakin bertambah di kemudian harinya.
"Capek kita menganggarkan. Uang habis. Diperbaiki, hancur lagi. Maka kami minta supaya kerusakan jalan lintas ini di seriusi pada tahum 2022 ini. Baik pencegahan, pemeliharaan dan perbaikan. Mari kita tingkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan membenahi infrastruktur," ajaknya.(nda)