PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Klaster penularan Covid-19 di Riau terus bertambah. Salah satu klaster baru yang ditemukan yakni klaster DPRD Riau. Dari klaster ini, sudah puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sudah puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster DPRD Riau tersebut. Namun tidak semuanya merupakan anggota DPRD Riau.
"Kalau yang positif anggota DPRD Riau-nya setahu saya sekitar tujuh orang, tapi kalau stafnya banyak. Lebih 20 orang," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, klaster DPRD Riau tersebut pertama kali ditemukan setelah adanya beberapa anggota DPRD Riau yang melaksanakan kunjungan kerja ke luar provinsi. Namun apakah semua yang positif dari klaster DPRD Riau tersebut tertular dari kegiatan kunjungan kerja tersebut, Mimi tidak bisa memastikan.
"Bisa saja kan yang positif itu tertular di luar lingkungan DPRD Riau. Tapi karena yang pertama kali ditemukan yang dari luar provinsi itu, jadi dianggap tertular dari sana," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Klaster penularan Covid-19 di Riau terus bertambah. Salah satu klaster baru yang ditemukan yakni klaster DPRD Riau. Dari klaster ini, sudah puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sudah puluhan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster DPRD Riau tersebut. Namun tidak semuanya merupakan anggota DPRD Riau.
- Advertisement -
"Kalau yang positif anggota DPRD Riau-nya setahu saya sekitar tujuh orang, tapi kalau stafnya banyak. Lebih 20 orang," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, klaster DPRD Riau tersebut pertama kali ditemukan setelah adanya beberapa anggota DPRD Riau yang melaksanakan kunjungan kerja ke luar provinsi. Namun apakah semua yang positif dari klaster DPRD Riau tersebut tertular dari kegiatan kunjungan kerja tersebut, Mimi tidak bisa memastikan.
- Advertisement -
"Bisa saja kan yang positif itu tertular di luar lingkungan DPRD Riau. Tapi karena yang pertama kali ditemukan yang dari luar provinsi itu, jadi dianggap tertular dari sana," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi