(RIAUPOS.CO) — Launching kawasan wisata Mangrove Sungai Bersejarah di Kampung Kayu Ara Permai merupakan bentuk dukungan dan komitmen untuk semua dalam mendukung serta menyukseskan Gerakan Nasional Peduli Mangrove, disamping upaya pemulihan daerah aliran sungai (DAS).
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Siak TS Hamzah pada kegiatan penanaman mangrove dan launching wisata Mangrove Sungai Bersejarah Kampung Kayu Ara, Selasa (9/7).
Turut hadir Ketua PKK Provinsi Riau Hj Misnarni Syamsuar, Ketua PKK Kabupaten Siak Hj Rasidah Alfedri, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Siak, camat Sungai Apit dan tamu undangan lainnya.
Sekda TS Hamzah mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka menyukseskan gerakan Kampung Hijau Sejahtera di kawasan wisata mangrove Sungai Bersejarah Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit.
“Kita semua sangat mendukung gerakan nasional peduli mangrove, di samping upaya pemulihan daerah aliran sungai, karena diketahui setiap tahunnya abrasi terus meningkat,†sebut Hamzah.
Menurutnya, sudah menjadi kekhawatiran semua pihak, bahwa proses abrasi yang terjadi di kawasan pesisir merupakan momok yang cukup menakutkan bagi sebagian besar masyarakat yang bermukim di kawasan berbatasan langsung dengan selat dan laut.
“Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir merupakan momok yang cukup menakutkan. Hal ini akibat gelombang pasang yang kerap terjadi, abrasi yang mengikis pesisir pantai di kawasan ini diperkirakan mencapai 5-15 meter tiap tahunnya,†ungkapnya.
Dia mengatakan, untuk mencegah hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove. Karena mangrove adalah tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi, dan biasanya didominasi dengan tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis.
“Tanaman mangrove yang kita tanam, In sya Allah akan tumbuh berjajar, menjadi benteng pencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut,†harapnya.
Pada kesempatan tersebut TS Hamzah memberikan apresiasi kepada semua pihak atas usaha mitigasi bencana, dengan mengembalikan habitat yang rusak dengan menanam mangrove seperti sedia kala.
Kegiatan penanaman mangrove dan launching wisata mangrove Sungai Bersejarah Kampung Kayu Ara ini merupakan aksi nyata dan hasil kerja sama para pihak terkait yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, sebagai bentuk dukungan dalam pelaksanaan gerakan nasional peduli manggrov, pemulihan DAS dan kampung hijrah di wilayah Provinsi Riau.
Selanjutnya nanti akan dilakukan penanaman 1.000 batang bibit mangrove dari total keseluruhan yang sudah di tanam sebanyak 5.000 bantang. Adapun jenis yang di tanam adalah api-api, bakau, dan lengadai.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri dan Rokan Tri Esti Indrarwati menyampaikan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di 12 provinsi se-Indonesia yang di gagas oleh ibu presiden RI Iriana Joko Widodo beserta aksi solidaritas.
Kegiatan tersebut tambahnya, dipusatkan di Sulawesi Utara dan Manado. Kegiatan penanaman mangrove dan launcing Sungai Bersejarah merupakan aksi nyata dan hasil kerja sama para pihak terkait yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, sebagai bentuk dukungan dalam pelaksanaan gerakan nasional peduli mangrove, pemulihan DAS dan kampung hijrah di wilayah Provinsi Riau.
Pada acara itu juga panitia membagikan bibit produktif sebanyak 500 batang bibit kepada masyarakat di Kampung Kayu Ara seperti kelengkeng, durian, jambu bol, jambu madu, dan jambu kristal.(adv)