- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — Hari Raya Idulfitri 1440 H menjadi momen untuk mempererat silaturahmi kepada saudara. Ahad (9/6), Ahmad bersama keluarganya berkunjung ke rumah pamannya yang ada di Rengat, Indragiri Hulu.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan sekitar tiga jam lebih, Ahmad bersama adiknya berhenti di jembatan kuning yang merupakan ikon dari kabupaten tersebut.
- Advertisement -
Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Ahmad bersama sang adik sibuk berfoto di atas jembatan.
Karena sibuk berfoto sambil bergurau, sampai-sampai sang adik menabrak motor yang tengah
parkir di atas jembatan.
- Advertisement -
Dengan tubuhnya yang sedikit gempal, tanpa sengaja plat motor yang ditabrak sang adik patah.
Praak…
Sontak saja sang pemilik motor langsung datang dan meminta pertanggungjawaban adik Ahmad.
“Bang, tanggung jawablah. Plat motor saya patah tu,â€celetuk sang pemilik motor.
Tapi bukanya mendapatkan ganti rugi, Ahmad dan sang adik yang bertubuh gempal itu malah balik memarahi sang pemilik motor.
‘’Kok minta tanggung jawab saya? Di sana kan sudah jelas tak boleh parkir motor di atas jembatan. Yang salah siapa? Lagi pula itu plat motor cuma triplek bukan besi. Nampak kali motor barunya,†kata Ahmad sembari mengajak sang adik pergi.
Karena takut dengan tubuh besar kakak beradik tersebut, alhasil si pemilik motor hanya dapat gigit jari dan membiarkan kakak beradik pergi.(ayi)
(RIAUPOS.CO) — Hari Raya Idulfitri 1440 H menjadi momen untuk mempererat silaturahmi kepada saudara. Ahad (9/6), Ahmad bersama keluarganya berkunjung ke rumah pamannya yang ada di Rengat, Indragiri Hulu.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan sekitar tiga jam lebih, Ahmad bersama adiknya berhenti di jembatan kuning yang merupakan ikon dari kabupaten tersebut.
- Advertisement -
Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Ahmad bersama sang adik sibuk berfoto di atas jembatan.
Karena sibuk berfoto sambil bergurau, sampai-sampai sang adik menabrak motor yang tengah
- Advertisement -
parkir di atas jembatan.
Dengan tubuhnya yang sedikit gempal, tanpa sengaja plat motor yang ditabrak sang adik patah.
Praak…
Sontak saja sang pemilik motor langsung datang dan meminta pertanggungjawaban adik Ahmad.
“Bang, tanggung jawablah. Plat motor saya patah tu,â€celetuk sang pemilik motor.
Tapi bukanya mendapatkan ganti rugi, Ahmad dan sang adik yang bertubuh gempal itu malah balik memarahi sang pemilik motor.
‘’Kok minta tanggung jawab saya? Di sana kan sudah jelas tak boleh parkir motor di atas jembatan. Yang salah siapa? Lagi pula itu plat motor cuma triplek bukan besi. Nampak kali motor barunya,†kata Ahmad sembari mengajak sang adik pergi.
Karena takut dengan tubuh besar kakak beradik tersebut, alhasil si pemilik motor hanya dapat gigit jari dan membiarkan kakak beradik pergi.(ayi)