Minggu, 7 Juli 2024

Organisasi Mahasiswa Ikut “Terinfeksi” Covid-19

TAK hanya kegiatan belajar, kegiatan kemahasiswaan intra dan ekstra kampus juga terdampak Covid-19. Tak ada lagi aksi massal mahasiswa. Juga kegiatan diskusi panel dan seminar nasional. Semuanya diusahakan daring. Organisasi mahasiswa pun ikut mati suri akibat "terinfeksi" pandemi Covid-19.

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Riau (Unri), Nofrian Fadil Akbar mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19, menyebabkan beberapa program kerja organisasi kampus tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Seluruh kegiatan kemahasiswaan diubah secara daring. Akan tetapi, pengurus himpunan keorganisasian kampus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjalankan roda organisasi. Terkait program kerja, apabila masih bisa diusahakan untuk dijalankan dengan metode luring tentu harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

- Advertisement -

"Harus juga mendapat izin dari satgas Covid-19 kampus," ujar Nofrian.

Tetapi jika tidak, maka program kerja tersebut masih bisa dilaksanakan secara daring. Apabila dalam situasi pandemi ini tidak memungkinkan menjalankan program kerja, keorganisasian mahasiswa akan menunda terlebih dahulu pelaksanaan program kerjanya. Program kerja tersebut tetap akan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah diambil pada rapat kerja himpunan yang telah dilaksanakan di awal kepengurusan.

Baca Juga:  Pemkab Dukung Embarkasi Haji Antara

Sementara kegiatan rutin seperti rapat pengurus masih tetap dilaksanakan dengan sistem menyesuaikan. Kadang melalui daring, kadang bertemu. Rapat pengurus ini bertujuan agar komunikasi antarpengurus dapat tetap terjalin selama situasi yang sulit ini.

- Advertisement -

Ia juga menuturkan bahwa inovasi dalam organisasi mahasiswa sangatlah diperlukan agar mahasiswa mengelola organisasi bisa tetap produktif dan yang pastinya roda organisasi tetap berjalan. Inovasi-inovasi tersebut muncul dengan berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh teman-teman mahasiswa di kala situasi pandemi ini untuk mengisi kegiatan sehari-hari.

Selain itu, Nofrian berpendapat bahwa situasi pandemi seperti ini tidak menjadi alasan untuk mematikan kegiatan kemahasiswaan. Oleh karena itu, ia menyampaikan harapannya kepada teman-teman di semua keorganisasian mahasiswa dan yang saat ini berada di rumah untuk terus semangat dan produktif dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Baca Juga:  Tambah 116 Kasus Baru, Total Kasus Aktif di Riau 1.011 Orang

Bahkan, ia tetap mendukung berjalannya kegiatan kemahasiswaan yang ada dan mempermudah alur birokrasi kemahasiswaan yang ada di tengah situasi dan kondisi seperti ini. Informasi yang valid perihal akademik dan kemahasiswaan juga ditingkatkan.

"Tujuannya agar meminimalisir adanya ketertinggalan informasi pada kalangan mahasiswa," ujar Nofrian.

Hal senada juga dikatakan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Novrio. Ia mengatakan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, kegiatan organisasi kemahasiswaan terus berjalan melalui daring. Tetapi apabila dilakukan dengan metode luring tentu harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Yang menjadi kendala teman-temannya saat ini adalah selain susahnya akses jaringan internet di beberapa daerah, kuota internet juga menjadi kendala. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan berupa paket kuota internet kepada teman-teman mahasiswa.

"Apalagi ekonomi saat ini susah terdampak pandemi Covid-19," pungkasnya.(dof)

 

TAK hanya kegiatan belajar, kegiatan kemahasiswaan intra dan ekstra kampus juga terdampak Covid-19. Tak ada lagi aksi massal mahasiswa. Juga kegiatan diskusi panel dan seminar nasional. Semuanya diusahakan daring. Organisasi mahasiswa pun ikut mati suri akibat "terinfeksi" pandemi Covid-19.

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Riau (Unri), Nofrian Fadil Akbar mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19, menyebabkan beberapa program kerja organisasi kampus tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Seluruh kegiatan kemahasiswaan diubah secara daring. Akan tetapi, pengurus himpunan keorganisasian kampus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjalankan roda organisasi. Terkait program kerja, apabila masih bisa diusahakan untuk dijalankan dengan metode luring tentu harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Harus juga mendapat izin dari satgas Covid-19 kampus," ujar Nofrian.

Tetapi jika tidak, maka program kerja tersebut masih bisa dilaksanakan secara daring. Apabila dalam situasi pandemi ini tidak memungkinkan menjalankan program kerja, keorganisasian mahasiswa akan menunda terlebih dahulu pelaksanaan program kerjanya. Program kerja tersebut tetap akan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah diambil pada rapat kerja himpunan yang telah dilaksanakan di awal kepengurusan.

Baca Juga:  Tambah 116 Kasus Baru, Total Kasus Aktif di Riau 1.011 Orang

Sementara kegiatan rutin seperti rapat pengurus masih tetap dilaksanakan dengan sistem menyesuaikan. Kadang melalui daring, kadang bertemu. Rapat pengurus ini bertujuan agar komunikasi antarpengurus dapat tetap terjalin selama situasi yang sulit ini.

Ia juga menuturkan bahwa inovasi dalam organisasi mahasiswa sangatlah diperlukan agar mahasiswa mengelola organisasi bisa tetap produktif dan yang pastinya roda organisasi tetap berjalan. Inovasi-inovasi tersebut muncul dengan berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh teman-teman mahasiswa di kala situasi pandemi ini untuk mengisi kegiatan sehari-hari.

Selain itu, Nofrian berpendapat bahwa situasi pandemi seperti ini tidak menjadi alasan untuk mematikan kegiatan kemahasiswaan. Oleh karena itu, ia menyampaikan harapannya kepada teman-teman di semua keorganisasian mahasiswa dan yang saat ini berada di rumah untuk terus semangat dan produktif dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Baca Juga:  Bangga dengan Aisyah Nur Ramadhani

Bahkan, ia tetap mendukung berjalannya kegiatan kemahasiswaan yang ada dan mempermudah alur birokrasi kemahasiswaan yang ada di tengah situasi dan kondisi seperti ini. Informasi yang valid perihal akademik dan kemahasiswaan juga ditingkatkan.

"Tujuannya agar meminimalisir adanya ketertinggalan informasi pada kalangan mahasiswa," ujar Nofrian.

Hal senada juga dikatakan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Novrio. Ia mengatakan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, kegiatan organisasi kemahasiswaan terus berjalan melalui daring. Tetapi apabila dilakukan dengan metode luring tentu harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Yang menjadi kendala teman-temannya saat ini adalah selain susahnya akses jaringan internet di beberapa daerah, kuota internet juga menjadi kendala. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan berupa paket kuota internet kepada teman-teman mahasiswa.

"Apalagi ekonomi saat ini susah terdampak pandemi Covid-19," pungkasnya.(dof)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari