PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PENAMBAHAN kasus positif Covid-19 di Riau terus melandai. Hal ini diprediksi bakal menurunkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang selama ini sudah berjalan, khususnya di Kota Pekanbaru.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, PPKM level 4 di Pekanbaru berakhir hari ini (6/9). Melihat perkembangan kasus yang ada dia memprediksi level PPKM di Kota Pekanbaru dan kabupaten/kota lainnya akan turun.
"Kalau melihat menurunnya kasus harian di Riau diprediksi level PPKM di Riau akan turun. Termasuk di Pekanbaru yang masih level 4. Tapi keputusannya tetap di pemerintah pusat," ujar Mimi.
Dijelaskan Mimi, menurunnya kasus harian positif Covid-19 di Riau, diikuti dengan menurunnya positive rate di Riau. Pada pekan lalu masih di angka 20 persen, saat ini sudah mencapai enam persen. Namun demikian, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. "Kasus terkonfirmasi positif harian dalam sepekan terakhir ini menurun. Tapi jangan terlalu senang dengan penurunan ini, karena masih fluktuatif, dan mudah-mudahan kasus ini akan terus menurun seterusnya. Masyarakat harus ingat jangan lengah dengan penurunan kasus ini dan harus tetap menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan per Ahad (5/9) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah sebanyak 185 orang. Dengan penambahan tersebut, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 124.555 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 527 pasien, sehingga total 116.928 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 21 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.832 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 503 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 3.292 orang. "Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri 3.795 orang," ujarnya.
Lakukan Evaluasi
Sementara itu Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 sudah melakukan evaluasi sementara terkait perpanjangan PPKM level 4. Mereka mendata ada penurunan kasus sejak beberapa hari terakhir.
"Hasil evaluasi sementara tim satgas di Kota Pekanbaru, kita sudah turun ke PPKM level 3," kata dia.
Diungkapkannya, tim satgas melakukan evaluasi setiap awal pekan. Ia pun masih menanti hasil evaluasi perpanjangan PPKM level 4 dari satgas nasional. Firdaus sangat berharap Kota Pekanbaru bisa turun dari level 4 ke level 3.
Firdaus melanjutkan, selama perpanjangan PPKM level 4 terjadi penurunan kasus Covid-19. Saat ini kasus aktif Covid-19 di Kota Pekanbaru sebanyak 1.783 kasus. "Memang kasus harian fluktuatif, tapi ada tren penurunan dari PPKM sebelumnya. Maka kita berharap bisa turun level, minimal level 3," terangnya.
Dia menilai adanya penurunan dari level 4 menjadi level 3 membuat pemerintah kota bisa mengambil langkah pemulihan ekonomi. Ada pelonggaran kegiatan masyarakat yang diberikan di bidang ekonomi. Pemerintah kota berupaya memulihkan kondisi ekonomi secara bertahap. Ia juga berencana menggelar belajar tatap muka secara terbatas di sekolah. Apabila terjadi penurunan level PPKM di Kota Pekanbaru.
Namun ditegaskan Firdaus, pemerintah kota masih menanti kebijakan satgas pemerintah pusat. Walau dari hasil evaluasi sementara ada penurunan level di Kota Pekanbaru. Firdaus mengimbau masyarakat agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Walaupun saat ini terjadi tren penurunan kasus, masyarakat jangan abai dalam menerapkan prokes terutama dalam menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Maka jangan lengah, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Posko Desa Jadi Ujung Tombak PPKM
Hari ini (6/9) pemerintah akan mengumumkan level PPKM. Desa menjadi salah satu ujung tombak dalam pelaksanaan PPKM ini. Selain PPKM, vaksinasi juga menjadi senjata dalam mengurangi penularan Covid-19.
Pemerintah mendorong adanya posko desa untuk penanganan Covid-19. Hingga 3 September lalu ada 51.498 posko desa yang terbentuk. 13 provinsi sudah melaporkan pembentukan posko desa. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan akan terus mengevaluasi adanya posko desa di setiap wilayah.
"Ikhtiar ini dalam rangka memastikan terlaksananya kebijakan penanganan Covid-19 di tingkat desa," katanya.
Presiden Joko Widodo memang telah memerintahkan adanya keterlibatan desa dalam penanganan panxemi. Aturan inj tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di tingkat mikro yaitu di tingkat desa/kelurahan.
Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan tinjauan langsung ke Papua untuk melihat kesiapan venue yang akan digunakan untuk PON XX. Selain meninjau Stadion Lukas Enembe yang ada di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Airlangga juga menggelar rakor evaluasi PPKM bersama kepala daerah.
Airlangga menekankan kepada seluruh Forkopimda Papua untuk terus menurunkan jumlah kasus aktif. Terlebih, penyelenggaraan PON XX tinggal menghitung hari. Pasalnya, walaupun terjadi perbaikan level asesmen di Kabupaten Dogiyai dan Keerom, namun terjadi kenaikan level di Kabupaten Lanny Jaya (dari level 1 ke 3).