PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pasien positif corona di Riau kembali bertambah. Terhitung hingga Selasa (5/5) total pasien positif menjadi 61 dari sebelumnya 58. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, penambahan tiga pasien positif tersebut merupakan warga Kota Pekanbaru dan Dumai. Untuk pasien positif ke 59 yakni CHS (37) adalah warga Pekanbaru yang memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Barat. Pasien ke-60, R (34) warga Pekanbaru yang juga memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Barat.
“Sedangkan pasien positif ke-61, IY (29) adalah warga Kota Dumai. Yang bersangkutan adalah hasil tracing kontak pasien positif sebelumnya yakni T (28),” ujar Kadiskes.
IY diketahui merupakan seorang dokter di salah satu klinik swasta di Kota Dumai. Dia seorang ibu yang rela merawat anaknya DYA berumur 2 tahun yang dinyatakan positif Covid-19 pada 18 April lalu. IY sejak awal sudah mengetahui risiko bakal terpapar virus corona. Pasalnya ia lebih memilih merawat anaknya yang masih balita. IY diketahui merupakan istri dari pasien T (28) dan menantu dari S (54).
“Kasus tambahan positif Covid-19 kali ini memang cukup haru. Pasalnya sang ibu awalnya tidak tertular. Bahkan dua kali rapid test dinyatakan negatif, namun karena ia memilih menjaga anaknya sang ibu akhirnya tertular,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful, Selasa (5/5).
Syaiful mengatakan, awalnya sang anak diisolosi di rumah, namun dipindahkan ke RSUD Kota Dumai untuk pengawasan lebih ketat. “Sang ibu sangat mengetahui risikonya, dari hasil swab yang di ambil IY dinyatakan positif Covid-19. Mereka sudah berada di ruang isolasi RSUD Kota Dumai sejak 18 April,” terangnya.
Ia mengaku sedih dengan kasus tambahan positif ini, karena memang terjadi cukup mengharukan. “Inilah pengorbanan seorang ibu yang rela terinfeksi demi menjaga sang anak,” tuturnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan, seperti diketahui awalnya yang positif Covid-19 itu adalah sang mertua berinisial S (54) yang saat ini sudah sembuh. “Dari S kemudian menular ke sang anak T dan cucunya DYA dan akhirnya IY juga terpapar virus corona,” sebutnya.
Ia mengatakan kondisi IY dan anaknya DYA secara klinis tidak ada keluhan. Karena mereka menyandang positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala. “Ini yang cukup dilema nantinya. Pasalnya hasil swab sang anak sudah sekali dinyatakan negatif. Kami masih menunggu hasil swab satu kali lagi, namun kenyataannya malah kini IY dinyatakan positif Covid-19,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan membuat skema pemeriksaan swab serentak antara sang ibu dan anaknya. “Karena jika mengacu pada hasil swab sang bayi saja, ada kemungkinan sang bayi bisa terpapar lagi, karena ibunya juga positif,” sebutnya.
Jadi dikatakannya, untuk solusi hal tersebut maka harus dilakukan swab secara serentak antara keduanya. “Jadi mereka bisa keluar dan dinyatakan sembuh jika dua-duanya dinyatakan negatif,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Diskes Kota Dumai itu.
Ia menyebutkan, selama ini IY saat menjaga anaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan APD. “Namun karena memang 24 jam berkontak langsung sejak 18 April, akhirnya Y juga terpapar,” terangnya.
Selain itu, ia mengatakan semuanya 11 orang yang masih diisolasi di RSUD Kota Dumai semuanya dalam kondisi tanpa gelaja. “Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini keluar kabar baik lagi, ada yang di nyatakan sembuh,” sebutnya.
Di sisi lain, selain penambahan tiga pasien positif, Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, kemarin ada satu pasien positif yang sudah dinyatakan sehat dan boleh pulang. Pasien itu adalah IRD (24) asal Kabupaten Kampar. “Dengan demikian, total pasien positif corona yang sudah sembuh menjadi 27 orang. Enam meninggal dunia dan 28 masih dirawat,” sebutnya.
Sementara itu, untuk update orang dalam pemantauan (ODP) di Riau hingga saat ini total berjumlah 55.509. Yang sudah selesai menjalani pemantauan 46.723 sehingga yang masih berstatus ODP sebanyak 8.786. “Untuk PDP total berjumlah 764. Yang sudah pulang dan sehat 486, meninggal dunia 90 orang dan yang masih dirawat 188,” jelasnya.
Sementara itu Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi MARS mengatakan, tiga alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang ditempatkan di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad hingga saat ini telah mampu menguji 150 sampel swab per hari.