Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pansus RIP Kepariwisataan Perdalam Informasi Pariwisata Daerah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Riau tahun 2020-2035 DPRD Provinsi Riau terus mendalami materi guna memperkaya materi yang akan dimasukkan ke dalam peraturan daerah (perda). Salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat, beberapa waktu lalu. 

Saat itu, pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Disparbud Jabar tersebut dipimpin langsung Ketua Pansus Sugianto, Wakil Ketua Pansus Mardianto Manan beserta anggota lainnya Suyadi, Manahara Napitupulu, Marwan Yohanis dan Yuyun Hidayat. Selain itu turut hadir perwakilan Dinas Pariwisata Riau, Biro Hukum dan Badan Penghubung Provinsi Riau. Sedangkan dari pihak Dinas Pariwisata Jabar diterima oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Jabar Aris Dwi Subiantoro. Sugianto menjelaskan, alasan mengapa melakukan studi banding ke Jabar. Kata dia, selain ingin memperoleh informasi yang lengkap terkait kepariwisataan, Jabar juga dinilai sukses mengangkat pariwisata di segala bidang.

 "Terima kasih Pak Kabid yang telah menerima kami di sini. Jadi tujuan kami ke sini adalah ingin sharing informasi mengenai pariwisata, di mana Jabar adalah salah satu pariwisata yang maju. Baik itu budaya, kuliner serta alamnya," terang Sugianto saat kunjungan.

Baca Juga:  Cegah Karhutla dengan Program PLTB

Menanggapi hal tersebut Aris Dwi Subiantoro menjelaskan melalui infografis bahwasannya Jabar adalah salah satu destinasi yang banyak dikunjungi di Indonesia. Salah satu faktornya adalah pariwisata. Baik itu pariwisata budaya, kuliner maupun alamnya.

"Terima kasih atas kunjungan Pansus Pariwisata DPRD Riau ke Jabar. Memang  Jabar adalah salah satu tujuan wisata, baik itu budaya, kuliner maupun alamnya," jelasnya.

Dengan tingginya wisatawan ke Jabar, Mardianto Manan mencoba mendalami faktor tersebut agar pariwisata di Riau juga dapat berkembang seperti itu.

"Saya ingin menarik ke belakang karena kalau kita bandingkan pariwisata yang ada di sini dan di Riau ini sangat jauh berbeda. Untuk itu saya ingin bertanya hal-hal apa saja yang dilakukan untuk pertama kali di sini?" tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Aris Dwi Subianto mengatakan, untuk melakukan hal tersebut adalah kebijakan. 

"Selain itu kami juga terus melakukan pemetaan wilayah agar di daerah tersebut bisa kami kembangkan wisatanya. Selain wisata yang kami kembangkan ada hal lain, yaitu meningkatkan sumberdaya manusia dan tentunya terbantunya UMKM masyarakat," imbuhnya.

Baca Juga:  Januari, Juventus Coba Datangkan Meunier

Sugianto mengucapkan terima kasih atas informasi dan sharing yang disampaikan Disparbud Provinsi Jabar. Dia berharap pertemuan tersebut ada manfaatnya, terutama dalam memperkaya informasi untuk Ranperda tersebut.

Diketahui sebelumnya, RIK yang akan dijadikan peraturan daerah bakal menjadi acuan pemprov Riau dalam mengelola pariwisata. Bahkan, untuk menyempurnakan rancangan perda yang tengah dibahas, Pansus telah beberapa kali datang langsung ke beberapa daerah wisata guna memperkaya informasi. Salah satunya melakukan kunjungan kerja ke Denpasar, Bali. Dengan tujuan, pengelolaan pariwisata Bali dapat di adopsi oleh pemerintah daerah yang dituangkan ke dalam perda.

Adapun beberapa poin hasil kunjungan ke Denpasar, adalah melihat penerapan budaya dalam kehidupan pariwisata. Metode itu berhasil digunakan Provinsi Bali guna menggenjot kedatangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, dewan juga melihat bagaimana pengelolaan area wisata di Bali yang benar-benar mendapat prioritas pemerintah setempat.(adv/nda)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Riau tahun 2020-2035 DPRD Provinsi Riau terus mendalami materi guna memperkaya materi yang akan dimasukkan ke dalam peraturan daerah (perda). Salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja atau studi banding ke Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat, beberapa waktu lalu. 

Saat itu, pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Disparbud Jabar tersebut dipimpin langsung Ketua Pansus Sugianto, Wakil Ketua Pansus Mardianto Manan beserta anggota lainnya Suyadi, Manahara Napitupulu, Marwan Yohanis dan Yuyun Hidayat. Selain itu turut hadir perwakilan Dinas Pariwisata Riau, Biro Hukum dan Badan Penghubung Provinsi Riau. Sedangkan dari pihak Dinas Pariwisata Jabar diterima oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Jabar Aris Dwi Subiantoro. Sugianto menjelaskan, alasan mengapa melakukan studi banding ke Jabar. Kata dia, selain ingin memperoleh informasi yang lengkap terkait kepariwisataan, Jabar juga dinilai sukses mengangkat pariwisata di segala bidang.

- Advertisement -

 "Terima kasih Pak Kabid yang telah menerima kami di sini. Jadi tujuan kami ke sini adalah ingin sharing informasi mengenai pariwisata, di mana Jabar adalah salah satu pariwisata yang maju. Baik itu budaya, kuliner serta alamnya," terang Sugianto saat kunjungan.

Baca Juga:  Kedepankan Kearifan Lokal, Kejati-LAMR Riau Bentuk Bilik Damai

Menanggapi hal tersebut Aris Dwi Subiantoro menjelaskan melalui infografis bahwasannya Jabar adalah salah satu destinasi yang banyak dikunjungi di Indonesia. Salah satu faktornya adalah pariwisata. Baik itu pariwisata budaya, kuliner maupun alamnya.

- Advertisement -

"Terima kasih atas kunjungan Pansus Pariwisata DPRD Riau ke Jabar. Memang  Jabar adalah salah satu tujuan wisata, baik itu budaya, kuliner maupun alamnya," jelasnya.

Dengan tingginya wisatawan ke Jabar, Mardianto Manan mencoba mendalami faktor tersebut agar pariwisata di Riau juga dapat berkembang seperti itu.

"Saya ingin menarik ke belakang karena kalau kita bandingkan pariwisata yang ada di sini dan di Riau ini sangat jauh berbeda. Untuk itu saya ingin bertanya hal-hal apa saja yang dilakukan untuk pertama kali di sini?" tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Aris Dwi Subianto mengatakan, untuk melakukan hal tersebut adalah kebijakan. 

"Selain itu kami juga terus melakukan pemetaan wilayah agar di daerah tersebut bisa kami kembangkan wisatanya. Selain wisata yang kami kembangkan ada hal lain, yaitu meningkatkan sumberdaya manusia dan tentunya terbantunya UMKM masyarakat," imbuhnya.

Baca Juga:  GM five dan RSIA Zainab Taja Khitanan Massal Gratis

Sugianto mengucapkan terima kasih atas informasi dan sharing yang disampaikan Disparbud Provinsi Jabar. Dia berharap pertemuan tersebut ada manfaatnya, terutama dalam memperkaya informasi untuk Ranperda tersebut.

Diketahui sebelumnya, RIK yang akan dijadikan peraturan daerah bakal menjadi acuan pemprov Riau dalam mengelola pariwisata. Bahkan, untuk menyempurnakan rancangan perda yang tengah dibahas, Pansus telah beberapa kali datang langsung ke beberapa daerah wisata guna memperkaya informasi. Salah satunya melakukan kunjungan kerja ke Denpasar, Bali. Dengan tujuan, pengelolaan pariwisata Bali dapat di adopsi oleh pemerintah daerah yang dituangkan ke dalam perda.

Adapun beberapa poin hasil kunjungan ke Denpasar, adalah melihat penerapan budaya dalam kehidupan pariwisata. Metode itu berhasil digunakan Provinsi Bali guna menggenjot kedatangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, dewan juga melihat bagaimana pengelolaan area wisata di Bali yang benar-benar mendapat prioritas pemerintah setempat.(adv/nda)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari