PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau kembali meningkat. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menyebut, per Jumat (4/9) kasus terkonfirmasi bertambah 131 orang. Total pasien positif di Riau menjadi 2.266.
"Pekanbaru kembali jadi penyumbang kasus terbanyak dengan jumlah 45 kasus," ungkap Kadiskes, Jumat (4/9).
Mimi menjelaskan, 131 tambahan kasus baru kemarin tersebar di 8 kabupaten/kota di Riau. Yakni Pekanbaru 45, Kampar 22 kasus, Dumai 20 kasus, Pelalawan 17, Bengkalis 15 kasus, Meranti 6 kasus, Siak 4 kasus, Kuansing 1, dan 1 kasus warga luar Provinsi Riau.
Mimi manambahkan terdapat 55 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Yakni warga Kabupaten Kampar 22 orang, Pekanbaru 16, Dumai 7, Siak 3, Rohul 3, Rohil 2 orang, Siak 3 orang, Bengkalis 1 orang, dan Kuansing 1. Di sisi lain terdapat penambahan 5 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Kelimanya adalah warga Pekanbaru. "Mereka adalah Tn S (72), Tn JA (40), Tn ID (57), Tn EZ (62) dan Tn TS (55)," imbuhnya.
Sementara itu, suspect yang diisolasi mandiri berjumlah 7.080 orang, isolasi di RS berjumlah 96 orang, selesai isolasi 10.787 orang, meninggal dunia 48 orang. Total suspect 18.011 orang, spesimen diperiksa berjumlah 1.490 sampel dan jumlah diperiksa 943 orang.
Inspektorat Kembali Lakukan Swab Massal
Kabar duka datang dari salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau yang bertugas di Kantor Inspektorat. Almarhum berinisial TS yang menjabat sebagai Kasubbag TU Inspektorat positif Covid dan meninggal dunia pada Jumat (4/9) pukul 02.00 WIB di RS Aulia.
Kadiskes Mimi Yuliani Nazir membenarkan pegawai ASN di Inspektorat meninggal dunia diduga Covid-19. Almarhum juga merupakan pegawai yang terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu dirawat di RSUD. “Innalillaahi wainnailaihiroojiun. Almarhum memang terpapar Covid-19 dan dirawat di RSUD. Tapi kami tidak tahu apakah ada penyakit penyertanya,” kata Mimi, Jumat (4/9). Dijelaskannya, almarhum terpapar Covid-19 pekan lalu, dan di Kantor Inspektorat telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan. Termasuk pegawai yang ada di Inspektorat telah diambil swab.
Sementara itu Kepala Inspektorat Riau Sigit Juli Setiawan merasa kaget mendengar kabar pegawainya meninggal dunia akibat Covid-19. "Tapi sepertinya almarhum ada penyakit penyerta. Kayak jantung," ujar Sigit.
Dijelaskannya, sebelum meninggal dunia, almarhum sudah bekerja dari rumah atau work from home (WFH), karena sebelumnya ada pegawai Inspektorat Riau yang positif Covid-19. Dan hasil swab almarhum hasilnya positif terkonfirmasi Covid-19. Untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid, pihaknya Sabtu (5/9) akan melakukan swab pegawai.
"Kami kembali akan lakukan swab. Karena sebelumnya masih ada sisanya yang belum di-swab. Swab tahap pertama baru 55 pegawai. Nah, ini mau swab lagi sekitar 100 pegawai," terangnya.
"WFH masih tetap kita jalankan sampai hasil swab keluar. Kecuali pejabat struktural yang masih kerja di kantor," ujarnya.
Sementara itu data Diskes Pekanbaru berbeda dengan Diskes Provinsi Riau. Menurut Pelaksana Harian (Plh) Kadiskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldy, kemarin, ada 46 orang penambahan pasien positif corona. "Salah seorang pasien meninggal dunia," ucapnya.
Berdasarkan data kemarin, pasien yang meninggal dunia adalah ID (57), pria warga Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasien dirawat di rumah sakit. Pasien mengalami denyut jantung berhenti satu kali.
"Pasien juga mengalami radang paru-paru dan sesak napas," jelasnya.
Riwayat perjalanan dan riwayat kontak belum diketahui. Pasien meninggal dunia pukul 04.40 WIB. Dengan begitu, pasien meninggal dunia berjumlah 16 orang sejak Maret 2020. Sementara itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri 38 orang. Sedangkan pasien yang dirawat di rumah sakit 7 orang. "Pasien yang sembuh dan pulang 14 orang," papar dia.
Data pasien positif yang meninggal di Pekanbaru berbeda jumlah dengan data Pemprov Riau yang juga dirilis di hari yang sama. Dinas Kesehatan Riau menyampaikan ada lima pasien positif yang meninggal.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi dikonfirmasi hal ini menyebut perbedaan mungkin terjadi akibat dari waktu penyampaian informasi yang berbeda. "Di kami satu (pasien positif meninggal, red). Itu (data berbeda, red) mungkin karena waktu rilisnya saja yang beda," ucapnya.
Dumai Bertambah 20 Kasus
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Dumai terus bertambah setiap hari. Bahkan pada, Jumat (4/9) terjadi penambahan yang cukup signifikan, yakni 20 kasus konfirmasi positif. Dengan penambahan tersebut total kasus positif Covid-19 di Kota Dumai kini berjumlah 172 kasus. Isolasi mandiri 79 orang, dirawat di rumah sakit 34 orang, pasien sembuh 57 orang dan meninggal dunia 2 orang.
"Bertambah sangat signifikan. Ini cukup mengkhawatirkan. Tambahan 20 kasus itu, 13 di antaranya merupakan hasil tracing, serta 6 kasus dari tindak lanjut hasil rapid dan satu kasus merupakan pasien yang mengeluhkan gejala dan dilakukan pemeriksaan swab di fasilitas kesehatan," ujar Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu.
Ia mengatakan dari 20 kasus tambahan tersebut 3 pasien menjalani perawatan di RS dan 17 pasien menjalani isolasi mandiri. "Kondisi rumah sakit saat ini sudah penuh. Ini sedang kami cari solusi, kami sedang berkoordinasi dengan pihak RSUD Kota Dumai untuk menyediakan ruangan tambahan," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan beberapa hotel untuk pasien yang memiliki gelaja ringan dan pasien yang OTG, namun tidak memiliki rumah yang mencukupi syarat untuk isolasi mandiri. "Kami memprediksi kasus akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, karena ada puluhan sampel lagi yang kami kirim. Semua sampel itu merupakan hasil tracing kontak dan tindak lanjut rapid test, jadi tingkat risiko penularan cukup tinggi," terangnya.
Selain penambahan kasus, ada satu pasien positif yang dinyatakan sembuh setelah hasil swab lanjutan dinyatakan negatif yakni Tuan NYC (48) warga Kelurahan Lubuk Gaung.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk konsisten di mana saja. Termasuk di area perkantoran dan area ruang publik tertutup, rumah ibadah, pasar dan area publik mana pun untuk selalu menjalankan protokol kesehatan," terangnya. Disiplin menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. "Jika seluruh masyarakat Kota Dumai patuh menjalankan protokol kesehatan, kami yakini bahwa pandemi virus ini akan segera berakhir," terangnya.(dof/ali/p/hsb/hsb)