PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk menjalin komunikasi agar hubungan silaturahmi tetap terjalin, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Syech Ismet SE, bertemu dengan para pemuka agama Kristen.
Pada pertemuan yang berlangsung di Makoren 031/WB itu, Danrem menerima kehadiran belasan pendeta yang berasal dari lintas organisasi persatuan gereja hingga lintas denominasi. Pertemuan berlangsung akrab dimulai pukul 15.30 hingga 16.45 WIB.
Acara silaturahim dan ramah tamah tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antara TNI sebagai tentara rakyat dengan para pimpinan gereja, sehingga hubungan kedua belah pihak bisa semakin dekat dan semakin akrab.
"Kami membahas berbagai hal tentang kehidupan keagamaan yang ditujukan pada penguatan nilai-nilai kebangsaan dan rasa persatuan sesama anak bangsa mengingat terjadinya peristiwa minggu lalu di Gereja Kathedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan," ujar salah satu tokoh yang hadir, Frans Sirait, Senin (5/4/2021).
Dia mengatakan, hal penting lainnya yang dibahas dalam pertemuan itu adalah penciptaan rasa aman dalam rangka perayaan Jumat Agung dan Paskah pada hari Minggu.
Saat itu Danrem mengatakan bersama-sama jajaran Polda Riau siap melakukan pengamanan sehingga jemaat bisa melaksanakan ibadah perayaan dengan suasana yang aman.
"Kami bersyukur kesiapan seperti yang disebutkan Pak Danrem itu bisa terwujud. Kita bisa lihat bagaimana polisi dan TNI hadir turun langsung melaksanakan pengamanan gereja baik di Jumat Agung maupun saat Paskah," kata Frans.
Saat silaturahmi, Danrem menyambut baik pertemuan tersebut dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari para pendeta dan pemuka agama yang terdiri dari Pdt Adolv Marpaung, Pdt Abdon Pakpahan, Pdt Jaksen Saragih, Pdt Rudiyanto, Pdt Daud Aroeng, Pdt Karmen Sipayung, Pdt Masieli Zendrato, Pdt Ekel Sihotang, Pdt Heri Widagdo.
Ada juga Pdt John Butti Manullang, Pdt Bernandus Pardede, Pdt Antony Barimbing, Pdt Manser Sagala, Pdt Yuli Susanto, Pdt Donsius Ajun, Pdt Bakti Jhon Sirumorang, Harry Rau dan Penatua Frans Sirait.
Laporan: Fopin A Sinaga (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman