Buaya di Sungai Hulu Hala  Mengganas, IRT Diserang

(RIAUPOS.CO) — Buaya yang berada di aliran Sungai Hulu Hala mengganas. Kali ini seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Ita Sari (44) hampir kehilangan nyawa. Warga RT 22 Jalan Sidomulyo Kelurahan Basilam Baru itu digigit buaya saat mencuci pakaian di aliran Sungai Hulu Hala tersebut, Selasa (1/10).

Padahal sebelumnya, hewan predator ini juga hampir merenggut nyawa bocah 10 tahun bernama Fatimah, pada (19/9). Kini buaya itu kembali meneror warga tempatan yang tinggal di aliran sungai.

- Advertisement -

Kejadian terjadi, pada pukul 10.00 WIB, korban saat itu sedang mencuci dan membilas pakaian di aliran Sungai Hulu Hala. “Benar, ada kejadian buaya mengigit warga lagi di tempat yang tidak jauh dari lokasi pertama,” ujar Kapolsek Sungai Sembilan, Iptu Iskandar.

Ia mengatakan saat sedang mencuci tiba-tiba buaya menarik korban sehingga korban terjatuh ke dalam  Sungai dengan kedalaman sungai kurang lebih 1,5 meter. “Saat kejadian   kondisi sungai dalam keadaan pasang, korban    berteriak dan mencoba melepaskan diri dari gigitan  buaya,” ujarnya.

- Advertisement -

Iskandar mengatakan, beruntung  saat kejadian anak korban berada di lokasi dan melihat kejadian tersebut, dengan segera mendatangi dan menyelamatkan korban yang waktu itu hampir lemas ditenggelamkan hewan jenis reptil itu. 

“Atas peristiwa tersebut korban mengalami luka robek gigitan buaya di bagian dada sebelah kanan, perut dan selangkangan sebelah kiri, dan  korban sudah mendapatkan perawatan  medis setempat (mantri, red) dan saat ini korban sudah dibawa pulang ke kediamannya,” ujarnya.

Sementara itu,  perawat medis di sekitar kawasan Sungai Buluhala Kelurahan Basilam Baru, Romi Andika mengatakan  teror buaya di Sungai Bulu Hala sudah sangat meresahkan masyarakat terutama di sekitar aliran anak Sungai Bulu Hala.  “Ini sudah kali ke empat saya merawat pasien akibat digigit  buaya di Sungai Bulu Hala,” tuturnya. 

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait untuk bergerak cepat dalam mengevakuasi buaya yang sudah meresahkan, masyarakat sekitar sungai.  “Kalau bisa di tangkap buaya itu dan dimasukkan ke penangkaran, saya kasihan dengan masyarakat yang was-was untuk mencuci dan mandi di sungai tersebut, jangan sampai nyawa melayang,”harapnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi)  Balai Konsevasi Sumber Daya alam (BKSDA), Wilayah Dumai, M  Zamir mengatakan, pihaknya sudah melakukan hal-hal pencegahan di kawasan yang diduga menang menjadi habitatnya.  

“Langkah yang dilakukannya bersama tokoh masyarakat, dan Bhabinkantibmas setelah terjadi peristiwa tersebut, yakni melakukan pencegahan dengan mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktifitas di sungai,” ujarnya.

Ia mengatakan selain itu, pihaknya  juga sudah pasang plang-plang imbauan di kawasan Sungai Bulu Hala, serta lebih intens melakukan himbauan kepada masyarakat disekitar Sungai Hulu Hala , untuk saat ini mengurangi aktivitas di sungai, jika memang mengharuskan juga, kalau bisa mencuci atau mandi di darat, sedangkan air diambil menggunakan ember, dan membuat pagar disekitar tempat mencuci  

“Untuk ditangkap, saya rasa  saat ini  tidak pas, pasalnya kawasan tersebut merupakan habitat  buaya, diduga buaya di sana lebih dari satu ekor,” tutupnya.(gem)

 

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

(RIAUPOS.CO) — Buaya yang berada di aliran Sungai Hulu Hala mengganas. Kali ini seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Ita Sari (44) hampir kehilangan nyawa. Warga RT 22 Jalan Sidomulyo Kelurahan Basilam Baru itu digigit buaya saat mencuci pakaian di aliran Sungai Hulu Hala tersebut, Selasa (1/10).

Padahal sebelumnya, hewan predator ini juga hampir merenggut nyawa bocah 10 tahun bernama Fatimah, pada (19/9). Kini buaya itu kembali meneror warga tempatan yang tinggal di aliran sungai.

Kejadian terjadi, pada pukul 10.00 WIB, korban saat itu sedang mencuci dan membilas pakaian di aliran Sungai Hulu Hala. “Benar, ada kejadian buaya mengigit warga lagi di tempat yang tidak jauh dari lokasi pertama,” ujar Kapolsek Sungai Sembilan, Iptu Iskandar.

Ia mengatakan saat sedang mencuci tiba-tiba buaya menarik korban sehingga korban terjatuh ke dalam  Sungai dengan kedalaman sungai kurang lebih 1,5 meter. “Saat kejadian   kondisi sungai dalam keadaan pasang, korban    berteriak dan mencoba melepaskan diri dari gigitan  buaya,” ujarnya.

Iskandar mengatakan, beruntung  saat kejadian anak korban berada di lokasi dan melihat kejadian tersebut, dengan segera mendatangi dan menyelamatkan korban yang waktu itu hampir lemas ditenggelamkan hewan jenis reptil itu. 

“Atas peristiwa tersebut korban mengalami luka robek gigitan buaya di bagian dada sebelah kanan, perut dan selangkangan sebelah kiri, dan  korban sudah mendapatkan perawatan  medis setempat (mantri, red) dan saat ini korban sudah dibawa pulang ke kediamannya,” ujarnya.

Sementara itu,  perawat medis di sekitar kawasan Sungai Buluhala Kelurahan Basilam Baru, Romi Andika mengatakan  teror buaya di Sungai Bulu Hala sudah sangat meresahkan masyarakat terutama di sekitar aliran anak Sungai Bulu Hala.  “Ini sudah kali ke empat saya merawat pasien akibat digigit  buaya di Sungai Bulu Hala,” tuturnya. 

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait untuk bergerak cepat dalam mengevakuasi buaya yang sudah meresahkan, masyarakat sekitar sungai.  “Kalau bisa di tangkap buaya itu dan dimasukkan ke penangkaran, saya kasihan dengan masyarakat yang was-was untuk mencuci dan mandi di sungai tersebut, jangan sampai nyawa melayang,”harapnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi)  Balai Konsevasi Sumber Daya alam (BKSDA), Wilayah Dumai, M  Zamir mengatakan, pihaknya sudah melakukan hal-hal pencegahan di kawasan yang diduga menang menjadi habitatnya.  

“Langkah yang dilakukannya bersama tokoh masyarakat, dan Bhabinkantibmas setelah terjadi peristiwa tersebut, yakni melakukan pencegahan dengan mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktifitas di sungai,” ujarnya.

Ia mengatakan selain itu, pihaknya  juga sudah pasang plang-plang imbauan di kawasan Sungai Bulu Hala, serta lebih intens melakukan himbauan kepada masyarakat disekitar Sungai Hulu Hala , untuk saat ini mengurangi aktivitas di sungai, jika memang mengharuskan juga, kalau bisa mencuci atau mandi di darat, sedangkan air diambil menggunakan ember, dan membuat pagar disekitar tempat mencuci  

“Untuk ditangkap, saya rasa  saat ini  tidak pas, pasalnya kawasan tersebut merupakan habitat  buaya, diduga buaya di sana lebih dari satu ekor,” tutupnya.(gem)

 

Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya