Sabtu, 12 April 2025

BBKSDA Lepasliarkan Beruang Madu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – TIM gabungan Balai Besar KSDA Riau dan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) melakukan penyelamatan sekaligus evakuasi dan pelepasliaran beruang madu (helarctos malayanus) di Dusun Kampung Baru, Desa Siambul, Kecamatan Batanggangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Sabtu (31/7). 

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, lokasi beruang terjerat berada di areal lahan yang dibuka masyarakat. Jenis jerat berupa tali nilon. Satwa terjerat pada kaki depan sebelah kanan. Tim bersama-sama melakukan penyelamatan dan mengangkat tubuh Beruang untuk segera dilakukan pemeriksaan. 

"Tim medis Balai Besar KSDA Riau yang diketuai drh Danang segera mengecek kondisi beruang tersebut," ujar Suharyono. 

Dijelaskannya, secara umum satwa dalam kondisi baik walaupun kemudian diketahui  kaki kiri satwa puntung karena bekas jerat sebelumnya. 

Baca Juga:  Nelayan Riau Dapat Bantuan Kapal Rp2,5 M

Lanjutnya, sedangkan kaki depan sebelah kanan (yang terjerat)  mengalami luka lecet pada permukaan kulit, dua kuku lepas  karena satwa berusaha membuka kandang namun satwa masih sehat dan lincah.  Ia menuturkan, treatment atau tindakan medis yang diberikan adalah pemberian vitamin, antibiotik, antiradang, dan analgesik. Berdasarkan analisa Tim medis, satwa tersebut layak untuk segera dilepasliarkan.  "Satwa segera dilepasliarkan di kawasan TNBT," terangnya.

Ia mengimbau  masyarakat untuk tidak memasang jerat di kebunnya  karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Begitupun pemegang konsesi agar ikut memantau wilayah konsesinya bebas dari jerat.(gem)
Laporan DOFI ISKANDAR Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – TIM gabungan Balai Besar KSDA Riau dan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) melakukan penyelamatan sekaligus evakuasi dan pelepasliaran beruang madu (helarctos malayanus) di Dusun Kampung Baru, Desa Siambul, Kecamatan Batanggangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Sabtu (31/7). 

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, lokasi beruang terjerat berada di areal lahan yang dibuka masyarakat. Jenis jerat berupa tali nilon. Satwa terjerat pada kaki depan sebelah kanan. Tim bersama-sama melakukan penyelamatan dan mengangkat tubuh Beruang untuk segera dilakukan pemeriksaan. 

"Tim medis Balai Besar KSDA Riau yang diketuai drh Danang segera mengecek kondisi beruang tersebut," ujar Suharyono. 

Dijelaskannya, secara umum satwa dalam kondisi baik walaupun kemudian diketahui  kaki kiri satwa puntung karena bekas jerat sebelumnya. 

Baca Juga:  Bupati Tinjau Kebakaran Sungai Apit

Lanjutnya, sedangkan kaki depan sebelah kanan (yang terjerat)  mengalami luka lecet pada permukaan kulit, dua kuku lepas  karena satwa berusaha membuka kandang namun satwa masih sehat dan lincah.  Ia menuturkan, treatment atau tindakan medis yang diberikan adalah pemberian vitamin, antibiotik, antiradang, dan analgesik. Berdasarkan analisa Tim medis, satwa tersebut layak untuk segera dilepasliarkan.  "Satwa segera dilepasliarkan di kawasan TNBT," terangnya.

Ia mengimbau  masyarakat untuk tidak memasang jerat di kebunnya  karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Begitupun pemegang konsesi agar ikut memantau wilayah konsesinya bebas dari jerat.(gem)
Laporan DOFI ISKANDAR Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

BBKSDA Lepasliarkan Beruang Madu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – TIM gabungan Balai Besar KSDA Riau dan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) melakukan penyelamatan sekaligus evakuasi dan pelepasliaran beruang madu (helarctos malayanus) di Dusun Kampung Baru, Desa Siambul, Kecamatan Batanggangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Sabtu (31/7). 

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, lokasi beruang terjerat berada di areal lahan yang dibuka masyarakat. Jenis jerat berupa tali nilon. Satwa terjerat pada kaki depan sebelah kanan. Tim bersama-sama melakukan penyelamatan dan mengangkat tubuh Beruang untuk segera dilakukan pemeriksaan. 

"Tim medis Balai Besar KSDA Riau yang diketuai drh Danang segera mengecek kondisi beruang tersebut," ujar Suharyono. 

Dijelaskannya, secara umum satwa dalam kondisi baik walaupun kemudian diketahui  kaki kiri satwa puntung karena bekas jerat sebelumnya. 

Baca Juga:  Rakernas IPPAT di Pekanbaru Akan Putuskan Kebijakan Strategis

Lanjutnya, sedangkan kaki depan sebelah kanan (yang terjerat)  mengalami luka lecet pada permukaan kulit, dua kuku lepas  karena satwa berusaha membuka kandang namun satwa masih sehat dan lincah.  Ia menuturkan, treatment atau tindakan medis yang diberikan adalah pemberian vitamin, antibiotik, antiradang, dan analgesik. Berdasarkan analisa Tim medis, satwa tersebut layak untuk segera dilepasliarkan.  "Satwa segera dilepasliarkan di kawasan TNBT," terangnya.

Ia mengimbau  masyarakat untuk tidak memasang jerat di kebunnya  karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Begitupun pemegang konsesi agar ikut memantau wilayah konsesinya bebas dari jerat.(gem)
Laporan DOFI ISKANDAR Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – TIM gabungan Balai Besar KSDA Riau dan Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) melakukan penyelamatan sekaligus evakuasi dan pelepasliaran beruang madu (helarctos malayanus) di Dusun Kampung Baru, Desa Siambul, Kecamatan Batanggangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Sabtu (31/7). 

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, lokasi beruang terjerat berada di areal lahan yang dibuka masyarakat. Jenis jerat berupa tali nilon. Satwa terjerat pada kaki depan sebelah kanan. Tim bersama-sama melakukan penyelamatan dan mengangkat tubuh Beruang untuk segera dilakukan pemeriksaan. 

"Tim medis Balai Besar KSDA Riau yang diketuai drh Danang segera mengecek kondisi beruang tersebut," ujar Suharyono. 

Dijelaskannya, secara umum satwa dalam kondisi baik walaupun kemudian diketahui  kaki kiri satwa puntung karena bekas jerat sebelumnya. 

Baca Juga:  Ini Lokasi dan Jadwal Lengkap Pemeliharaan Jaringan PLN di Riau

Lanjutnya, sedangkan kaki depan sebelah kanan (yang terjerat)  mengalami luka lecet pada permukaan kulit, dua kuku lepas  karena satwa berusaha membuka kandang namun satwa masih sehat dan lincah.  Ia menuturkan, treatment atau tindakan medis yang diberikan adalah pemberian vitamin, antibiotik, antiradang, dan analgesik. Berdasarkan analisa Tim medis, satwa tersebut layak untuk segera dilepasliarkan.  "Satwa segera dilepasliarkan di kawasan TNBT," terangnya.

Ia mengimbau  masyarakat untuk tidak memasang jerat di kebunnya  karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Begitupun pemegang konsesi agar ikut memantau wilayah konsesinya bebas dari jerat.(gem)
Laporan DOFI ISKANDAR Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari