Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Wisman Pertama 2020, Dua Warga Afrika Selatan Disambut di Bandara SSK II

Dalal Abdulmajed Faden dan istrinya Youse Majdi Fadrn kaget begitu keluar dari pintu kedatangan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (1/1). Niat ingin mengunjungi keluarga dan melihat-lihat Pekanbaru di awal 2020 ini berikut rencana berlibur, ternyata disambut ramah puluhan orang yang sama sekali tak dikenalnya lengkap dengan segala servis diterima.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PENERBANGAN di Bandara SSK II yang sudah bertaraf internasional itu terlihat ramai mengawali tahun 2020. Baik di pintu keberangkatan maupun kedatangan. Langit Kota Pekanbaru begitu cerah, meskipun di jalanan tampak lebih sepi dibanding hari sebelumnya.

Arus mudik dan arus balik Tahun Baru masih berlangsung. Anak-anak sekolah masih libur. Orangtua pun memanfaatkan waktu untuk membawa keluarganya jalan-jalan. Tak salah jika jasa transportasi darat, laut dan penyeberangan serta udara meningkat. Puncak arus balik diperkirakan akhir pekan ini. Atau pekan pertama mengawali tahun yang penuh harapan dan dijauhkan dari marabahaya. Seperti asa seluruh kepala daerah di malam pergantian tahun kemarin.

Dalal Abdulmajed Faden naik pesawat Air Asia. Ia telah transit terlebih dahulu di Malaysia. Setelah menempuh perjalanan jauh dari Afrika Selatan (Afsel). Meskipun kaget disambut puluhan orang berbusana khas daerah Melayu Riau. Namun dari wajahnya tersirat rasa gembira. Terlebih ketika bersama sang istri tercinta, Youse Majdi Fadrn diajak menari di tengah keramaian. Namanya joget randai. Juga khas Tanah Melayu, tempat dia berkunjung menikmati liburan akhir tahun. Dalal dipasangkan tanjak begitu keluar dari pintu kedatangan internasional bandara. Adalah Plt Kepala Dinas Pariwisata Riau Raja Yoserizal Zen yang memasangkan penutup kepala khas Melayu Riau tersebut.

Kemudian istrinya, Youse dipasangkan selendang oleh Baiduri Syam, istri Plt Kepala Dinas Pariwisata. Alunan musik kompang, biola dan akordion sahut-menyahut mengiringi. Padu padan musik tersebut juga kental dengan tanah tumpah darah Melayu, Riau. Seremoni singkat dilanjutkan dengan joget penari randai yang menarik atensi publik di tengah keramaian dan hiruk-pikuk bandara. Dua wisatawan mancanegara (wisman) tersebut pun turut menari. Antusias mereka, sampai terbahak mengikuti gerak Baiduri dan beberapa penari dengan membentuk lingkaran.

Baca Juga:  Mahasiswa Asal Malaysia di Pekanbaru Berencana Mengungsi

Setelahnya, dua wisman asal Afsel ini pun disuguhi minuman khas negeri Melayu. Air mata pengantin namanya. Segar di tenggorokan dan tentu menarik bagi mereka yang baru mencicipi. "Terima kasih atas sambutan yang sangat mengejutkan ini. Kami bahagia dan merasa dihormati," kata Dalal usai meneguk air mata pengantin hingga tetes terakhir.

Diceritakannya, kunjungan ke Pekanbaru dilakukan untuk beberapa hari ke depan guna menghadiri acara keluarga besarnya.  "Ada acara pertemuan keluarga dan mendatangi tempat sejarah wisata di Riau rencananya," sambung pria murah senyum tersebut.

Atas sambutan yang didapatkannya, Dalal mengaku sangat antusias mengenal Riau lebih jauh. Karenanya selama di Pekanbaru nantinya, dia berencana menyempatkan mendatangi beberapa destinasi wisata. Khususnya yang berkaitan dengan sejarah dan budaya yang baru saja diterimanya di bandara.

Sebenarnya Dalal dan istri bukan mereka saja yang terdata sebagai wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Riau melalui bandara pada awal tahun ini. Namun, mereka dipilih karena tahun sebelumnya wisatawan Asia sudah pernah pula disambut serupa. Karena menurut data yang dihimpun pihak maskapai, jumlah penumpang kewarganegaraan asing yang tiba di Bandara SSK II Pekanbaru, pada Rabu (1/1) sejak pukul 07.30 WIB dan 10.30 WIB sejumlah 19 orang. Terdiri dari warga Malaysia 11 orang, Taiwan 2 orang, India 2 orang, Hongkong 2 orang dan Afsel 2 orang.

Kedatangan belasan wisman tersebut diketahui setelah Dispar Provinsi Riau berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Angkasa Pura II. Sehingga begitu tahu jadwal kedatangan dan asal dari wisman. Maka dipilah sesuai parpor kunjungan khususnya yang berwisata.

"Kami pilih paspornya yang memang wisatawan. Ini dari Afsel, ada juga tadi Taiwan, Singapura dan lainnya," kata Yoserizal dikonfirmasi Riau Pos petang kemarin.

Turut hadir pada acara tersebut Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Yogi Prasetyo serta jajaran pejabat di lingkungan Dispar Riau.

Baca Juga:  Kami Tidak Tahu Harus Berbuat Apa, Mati ya Matilah

"Sengaja kami sambut dengan tarian Randai Kuantan Singingi dan minuman air mata pengantin. Hal ini dilakukan untuk memberikan atraksi sekaligus memperkenalkan tarian dan kuliner khas Riau," beber Yose, sapaan akrabnya.

Ya, mengenalkan Riau secara luas merupakan bentuk promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan secara langsung di Bandara SSK II kemarin, merupakan langkah nyata mendorong pengembangan pariwisata Bumi Lancang Kuning ke seantero dunia.

Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik dan Dinas Pariwisata Provinsi Riau, jumlah wisman
yang berkunjung ke Riau, terhitung Januari hingga September 2019 lalu, sebanyak 115.801 orang. Khusus mancanegara saja. Belum termasuk data dari akses pintu masuk ke Riau, seperti pelabuhan dan bandara internasional.

Angka ini, diklaim Yose sudah melebihi target yang dipancang Dispar pada awal tahun lalu. Yakni sekitar 70-an ribu wisman. Sementara wisatawan nusantara (wisnus), terdata dari informasi yang dirangkum Riau Pos, sudah mencapai 5 jutaan.

"Kalau target alhamdulillah memenuhi untuk kunjungan. Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara," sambung Yose.

Disinggung mengenai target, Dispar Riau tak ingin muluk-muluk. Sekitar lima jutaan wisman dan wisnus juga diharapkan dapat berkunjung kembali ke Riau pada 2020 ini. Namun untuk angka pasti, menurut Yose pihaknya masih menghitung kembali dengan menyinkronkan bersama target nasional dari Kementerian Pariwisata.

"Kami berharap targetnya melebihi dari tahun lalu. Terlebih sekarang kami juga fokus menambah destinasi, khususnya wisata sejarah dan budaya," aku Yose.

Ya, sesuai dengan misi gubernur Riau dan wakilnya pada poin keempat. Menurut Yoserizal, selain mengembangkan destinasi yang sudah ada agar tetap memesona dan memikat pengunjung. Dispar juga tengah menyiapkan destinasi baru dengan kemasan lebih apik.

Khususnya destinasi sejarah dan budaya yang secara keseluruhan belum tergarap penuh. Sebab dengan kekayaan nilai historis yang dimiliki tanah Melayu, beragam destinasi dapat disiapkan secara mumpuni jika pemerintah serius dan didukung penuh seluruh pihak.***

Laporan: EKA GUSMADI PUTRA

Dalal Abdulmajed Faden dan istrinya Youse Majdi Fadrn kaget begitu keluar dari pintu kedatangan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (1/1). Niat ingin mengunjungi keluarga dan melihat-lihat Pekanbaru di awal 2020 ini berikut rencana berlibur, ternyata disambut ramah puluhan orang yang sama sekali tak dikenalnya lengkap dengan segala servis diterima.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PENERBANGAN di Bandara SSK II yang sudah bertaraf internasional itu terlihat ramai mengawali tahun 2020. Baik di pintu keberangkatan maupun kedatangan. Langit Kota Pekanbaru begitu cerah, meskipun di jalanan tampak lebih sepi dibanding hari sebelumnya.

- Advertisement -

Arus mudik dan arus balik Tahun Baru masih berlangsung. Anak-anak sekolah masih libur. Orangtua pun memanfaatkan waktu untuk membawa keluarganya jalan-jalan. Tak salah jika jasa transportasi darat, laut dan penyeberangan serta udara meningkat. Puncak arus balik diperkirakan akhir pekan ini. Atau pekan pertama mengawali tahun yang penuh harapan dan dijauhkan dari marabahaya. Seperti asa seluruh kepala daerah di malam pergantian tahun kemarin.

Dalal Abdulmajed Faden naik pesawat Air Asia. Ia telah transit terlebih dahulu di Malaysia. Setelah menempuh perjalanan jauh dari Afrika Selatan (Afsel). Meskipun kaget disambut puluhan orang berbusana khas daerah Melayu Riau. Namun dari wajahnya tersirat rasa gembira. Terlebih ketika bersama sang istri tercinta, Youse Majdi Fadrn diajak menari di tengah keramaian. Namanya joget randai. Juga khas Tanah Melayu, tempat dia berkunjung menikmati liburan akhir tahun. Dalal dipasangkan tanjak begitu keluar dari pintu kedatangan internasional bandara. Adalah Plt Kepala Dinas Pariwisata Riau Raja Yoserizal Zen yang memasangkan penutup kepala khas Melayu Riau tersebut.

- Advertisement -

Kemudian istrinya, Youse dipasangkan selendang oleh Baiduri Syam, istri Plt Kepala Dinas Pariwisata. Alunan musik kompang, biola dan akordion sahut-menyahut mengiringi. Padu padan musik tersebut juga kental dengan tanah tumpah darah Melayu, Riau. Seremoni singkat dilanjutkan dengan joget penari randai yang menarik atensi publik di tengah keramaian dan hiruk-pikuk bandara. Dua wisatawan mancanegara (wisman) tersebut pun turut menari. Antusias mereka, sampai terbahak mengikuti gerak Baiduri dan beberapa penari dengan membentuk lingkaran.

Baca Juga:  Tren Kesembuhan di Riau Mulai Meningkat

Setelahnya, dua wisman asal Afsel ini pun disuguhi minuman khas negeri Melayu. Air mata pengantin namanya. Segar di tenggorokan dan tentu menarik bagi mereka yang baru mencicipi. "Terima kasih atas sambutan yang sangat mengejutkan ini. Kami bahagia dan merasa dihormati," kata Dalal usai meneguk air mata pengantin hingga tetes terakhir.

Diceritakannya, kunjungan ke Pekanbaru dilakukan untuk beberapa hari ke depan guna menghadiri acara keluarga besarnya.  "Ada acara pertemuan keluarga dan mendatangi tempat sejarah wisata di Riau rencananya," sambung pria murah senyum tersebut.

Atas sambutan yang didapatkannya, Dalal mengaku sangat antusias mengenal Riau lebih jauh. Karenanya selama di Pekanbaru nantinya, dia berencana menyempatkan mendatangi beberapa destinasi wisata. Khususnya yang berkaitan dengan sejarah dan budaya yang baru saja diterimanya di bandara.

Sebenarnya Dalal dan istri bukan mereka saja yang terdata sebagai wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Riau melalui bandara pada awal tahun ini. Namun, mereka dipilih karena tahun sebelumnya wisatawan Asia sudah pernah pula disambut serupa. Karena menurut data yang dihimpun pihak maskapai, jumlah penumpang kewarganegaraan asing yang tiba di Bandara SSK II Pekanbaru, pada Rabu (1/1) sejak pukul 07.30 WIB dan 10.30 WIB sejumlah 19 orang. Terdiri dari warga Malaysia 11 orang, Taiwan 2 orang, India 2 orang, Hongkong 2 orang dan Afsel 2 orang.

Kedatangan belasan wisman tersebut diketahui setelah Dispar Provinsi Riau berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Angkasa Pura II. Sehingga begitu tahu jadwal kedatangan dan asal dari wisman. Maka dipilah sesuai parpor kunjungan khususnya yang berwisata.

"Kami pilih paspornya yang memang wisatawan. Ini dari Afsel, ada juga tadi Taiwan, Singapura dan lainnya," kata Yoserizal dikonfirmasi Riau Pos petang kemarin.

Turut hadir pada acara tersebut Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Yogi Prasetyo serta jajaran pejabat di lingkungan Dispar Riau.

Baca Juga:  Kami Tidak Tahu Harus Berbuat Apa, Mati ya Matilah

"Sengaja kami sambut dengan tarian Randai Kuantan Singingi dan minuman air mata pengantin. Hal ini dilakukan untuk memberikan atraksi sekaligus memperkenalkan tarian dan kuliner khas Riau," beber Yose, sapaan akrabnya.

Ya, mengenalkan Riau secara luas merupakan bentuk promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan secara langsung di Bandara SSK II kemarin, merupakan langkah nyata mendorong pengembangan pariwisata Bumi Lancang Kuning ke seantero dunia.

Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik dan Dinas Pariwisata Provinsi Riau, jumlah wisman
yang berkunjung ke Riau, terhitung Januari hingga September 2019 lalu, sebanyak 115.801 orang. Khusus mancanegara saja. Belum termasuk data dari akses pintu masuk ke Riau, seperti pelabuhan dan bandara internasional.

Angka ini, diklaim Yose sudah melebihi target yang dipancang Dispar pada awal tahun lalu. Yakni sekitar 70-an ribu wisman. Sementara wisatawan nusantara (wisnus), terdata dari informasi yang dirangkum Riau Pos, sudah mencapai 5 jutaan.

"Kalau target alhamdulillah memenuhi untuk kunjungan. Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara," sambung Yose.

Disinggung mengenai target, Dispar Riau tak ingin muluk-muluk. Sekitar lima jutaan wisman dan wisnus juga diharapkan dapat berkunjung kembali ke Riau pada 2020 ini. Namun untuk angka pasti, menurut Yose pihaknya masih menghitung kembali dengan menyinkronkan bersama target nasional dari Kementerian Pariwisata.

"Kami berharap targetnya melebihi dari tahun lalu. Terlebih sekarang kami juga fokus menambah destinasi, khususnya wisata sejarah dan budaya," aku Yose.

Ya, sesuai dengan misi gubernur Riau dan wakilnya pada poin keempat. Menurut Yoserizal, selain mengembangkan destinasi yang sudah ada agar tetap memesona dan memikat pengunjung. Dispar juga tengah menyiapkan destinasi baru dengan kemasan lebih apik.

Khususnya destinasi sejarah dan budaya yang secara keseluruhan belum tergarap penuh. Sebab dengan kekayaan nilai historis yang dimiliki tanah Melayu, beragam destinasi dapat disiapkan secara mumpuni jika pemerintah serius dan didukung penuh seluruh pihak.***

Laporan: EKA GUSMADI PUTRA

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari