PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kepolisian daerah (Polda) Riau berhasil menangkap 7 orang terduga pelaku penyerangan rumah dinas Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, Senin (29/11). Itu setelah korban melaporkan kejadian penyerangan rumah dinasnya di Jalan Sumatera, Pekanbaru. Dari laporan itu, Korps Bhayangkara kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Hingga berhasil mengetahui identitas salah seorang pelaku.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada wartawan, Selasa (30/11). Dari keterangan yang diberikan Sunarto, kejadian tersebut bermula ketika pelapor, Agung Nugroho tengah berada di dalam rumah sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, ada 7 orang terduga pelaku datang ke kediaman.
Di sana, mereka sempat berteriak-teriak sambil mengeluarkan ancaman terhadap Agung Nugroho. "Ya para terduga pelaku ini datang, kemudian teriak-teriak. Kemudian memaksa masuk ke rumah melalui pagar depan yang kebetulan tidak terkunci," terang Sunarto.
Saat ditanya perihal bentuk ancaman yang disampaikan terduga pelaku, Sunarto menuturkan pelaku bakal menghajar pelapor seraya meminta keluar dari dalam rumah.
"Setelah laporan diterima, penyidik kemudian melakukan pelacakan dan mengenali identitas salah satu terlapor. Lalu dilakukan penangkapan di Jalan Harapan Raya," tuturnya.
Saat ditanya apa motif para pelaku, Kabid Humas mengatakan bahwa sampai petang kemarin, penyidik masih melalukan pemeriksaan intensif. Begitu juga dengan status para terlapor yang masih sebagai terperiksa.
Diketahui sebelumnya, puluhan aparat kepolisian, Senin (29/11) malam, ramai terlihat berada di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho SE. Beberapa saat sebelumnya diketahui rumah di Jalan Sumatera, Pekanbaru itu didatangi 10 orang diduga preman dan membikin keributan dengan berteriak-teriak mencari legislator asal Partai Demokrat itu.
Pantauan Riau Pos, mulai sekitar pukul 21.00 WIB, polisi baik dari Polresta Pekanbaru maupun Polda Riau berdatangan ke rumdin Agung Nugroho. Polisi yang tiba ada yang berpakaian sipil dan ada pula yang mengenakan seragam lengkap.
Di halaman samping rumah, Agung yang mengenakan baju kaos biru berbincang serius dengan beberapa orang anggota polisi. Tak lama berselang, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi tampak tiba. Dia langsung masuk ke dalam rumah dan menemui wakil rakyat asal Pekanbaru tersebut. Pria Budi cukup lama berada di dalam sebelum kemudian beranjak pergi.
Sekitar pukul 21.40 WIB, Agung Nugroho yang sudah mengenakan kemeja putih keluar dari rumah menuju mobil hitam yang menunggu di luar. "Ini mau ke Polda Riau melaporkan," kata Agung pada Riau Pos.
Dituturkannya, keributan yang terjadi di rumahnya berawal usai Salat Isya. Dia saat itu baru selesai menunaikan salat di masjid. "Saya pulang Salat Isya dari masjid tadi lalu main sama anak. Tiba-tiba ada 10 orang berbadan besar, preman, ribut di rumah saya," terangnya.
10 orang ini sambungnya, menggedor-gedor pagar dan ribut dengan security yang menjaga rumah dinas tersebut. Sempat pula terjadi perkelahian. "Ada kontak fisik sama security. Bilang mana Agung, mana Agung. Keluar. Bilang gitu.. Saya sudah gak terlalu jelas dengar. Yang jelas anak-anak takut di dalam," jelas dia.
Agung mengaku tahu siapa pihak yang membuat keributan di rumahnya itu. Dia juga mengenal para pelaku termasuk apa yang menjadi motif terjadinya keributan. "Saya sudah tahu apa. Tapi nanti saja saya ceritakan di Polda. Ada yang kenal. Semuanya sudah tahu. Mereka menyebutkan identitasnya. Dan sudah kita perkirakan ada kejadian seperti ini. Saya lapor ke Polda sekarang," tegasnya.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi ditemui di lokasi keributan menyebutkan pihaknya menyiagakan anggota di sana untuk jaga-jaga.
"Tadi ada yang teriak- teriak datang ke rumah Pak Agung ini. Kami cek apa yang terjadi. Untuk jelasnya kami sedang pendalaman ini. Kami sudah berkoordinasi dengan pak agung untuk mencari tahu siapa (pelaku, red), " paparnya.
Dari penyelidikan yang dilakukan, diketahui pelaku berjumlah 10 orang. "Kita masih cari tahu. Lebih kurang 10 orang. Anggota tetap standby Kita cari siapa pelakunya," singkatnya.(gem)
Laporan: AFIAT ANANDA dan M ALI NURMAN (Pekanbaru)