JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Petinggi DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menyebut kader PDIP Ruhut Sitompul menginginkan posisi Kepala Staf Presiden (KSP) yang kini dijabat Moeldoko. Tudingan itu dilontarkan Andi lewat akun Twitter pribadinya @AndiArief_.
Andi mengatakan Ruhut sempat bertemu dengan salah satu anggota DPR dari Fraksi Demokrat. Dalam pertemuan, Ruhut meminta agar difasilitasi bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Setelah itu, Ruhut meminta agar AHY mendorong dirinya menjadi KSP yang baru menggantikan Moeldoko saat bertemu Jokowi.
"Dia minta ketum menitipkan ke Pak jokowi untuk pengganti Pak Moeldoko yang akan diganti tidak lama lagi. Udah gila kan, Ruhut mau mengkudeta Pak Moeldoko dengan cara ini," cuit Andi Arief dalam akun Twitter resminya @AndiArief__ seperti dilansir CNN, Jumat (30/7/2021).
"Ruhut mau jabatan KSP," cuit Andi Arief lagi.
Saat dihubungi, Andi mengklaim Ruhut memang melakukan itu. Akan tetapi, Andi merahasiakan anggota DPR Fraksi Demokrat yang sempat ditemui Luhut.
"Tapi anggota DPR Demokrat kita simpan namanya. Kan banyak kawan Ruhut yang masih anggota DPR Demokrat," kata Andi saat dihubungi.
Andi juga tidak menjawab tegas ihwal agenda AHY bertemu dengan Presiden Jokowi. Menurut Andi, pertemuan AHY dan Jokowi hanya harapan Ruhut agar dirinya segera didorong menjadi KSP yang baru.
"Harapan Ruhut gitu (AHY bertemu Jokowi, red). Tapi kita anggap Ruhut stres, kita ketawain aja," kata Andi.
Dihubungi terpisah, Ruhut Sitompul membantah tudingan Andi dan meminta publik tak mempercayai informasi tersebut. Ruhut mengaku tak mungkin meminta bantuan Demokrat karena dirinya merupakan kader PDIP.
"Kitalah jangan percaya. Enggak mungkinlah, bos. Sedih juga aku sejak aku tinggalkan partai itu (Partai Demokrat, red) makin babak belur. Kasihan. Sumber daya manusianya enggak ada lagi yang bagus sih," kata Ruhut.
Sumber: JPNN/Twitter/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun