Said Hasyim Akhirnya Memilih Golkar

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Bakal Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Said Hasyim memilih hengkang sebagai ketua majelis pertimbangan DPD PAN Meranti. 

Keputusan tersebut diketahui setelah Riaupos.co menerima salinan pengunduran dirinya pada Rabu (24/6/2020) pekan lalu. 

- Advertisement -

Keabsahan salinan itu dibenarkan oleh Said Hasyim, Senin (29/6/2020) siang. 

"Iya benar, awal pekan kemarin kita serahkan surat resmi pengunduran diri saya ke DPD PAN yang diterima langsung oleh Ardiansyah," bebernya. 

- Advertisement -

Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut beralasan jika dirinya harus memilih salah satu dari dua partai; PAN dan Golkar. Pasalnya di DPD Golkar Meranti, ia mengaku juga mengemban amanah sebagi dewan pakar. 

"Iya memang harus memilih. Tak mungkin dua, harus pilih salah satu. Makanya saya pilih Golkar," ujarnya. 

Menyikapi keputusan tersebut ia mengaku akan menerima segala konsekuensi dari pihak-pihak terkait terhadap pencalonannya sebagi bakal calon bupati. Bahkan ia mengatakan hanya bisa ikhlas. 

"Kita memutuskan maju untuk berjuang. Kita telah berusaha untuk mendapatkan perahu. Jika ada konsekuensi dari keputusan tersebut. Kita ikhlas dan terus berharap ridho Allah saja," ungkapnya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eko Faizin

MERANTI (RIAUPOS.CO) — Bakal Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Said Hasyim memilih hengkang sebagai ketua majelis pertimbangan DPD PAN Meranti. 

Keputusan tersebut diketahui setelah Riaupos.co menerima salinan pengunduran dirinya pada Rabu (24/6/2020) pekan lalu. 

Keabsahan salinan itu dibenarkan oleh Said Hasyim, Senin (29/6/2020) siang. 

"Iya benar, awal pekan kemarin kita serahkan surat resmi pengunduran diri saya ke DPD PAN yang diterima langsung oleh Ardiansyah," bebernya. 

Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut beralasan jika dirinya harus memilih salah satu dari dua partai; PAN dan Golkar. Pasalnya di DPD Golkar Meranti, ia mengaku juga mengemban amanah sebagi dewan pakar. 

"Iya memang harus memilih. Tak mungkin dua, harus pilih salah satu. Makanya saya pilih Golkar," ujarnya. 

Menyikapi keputusan tersebut ia mengaku akan menerima segala konsekuensi dari pihak-pihak terkait terhadap pencalonannya sebagi bakal calon bupati. Bahkan ia mengatakan hanya bisa ikhlas. 

"Kita memutuskan maju untuk berjuang. Kita telah berusaha untuk mendapatkan perahu. Jika ada konsekuensi dari keputusan tersebut. Kita ikhlas dan terus berharap ridho Allah saja," ungkapnya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Eko Faizin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya